Eternal Wings (Heart Series #1) [END]

🪽Wings : 14🪽

"Hormat padamu Tuan....diluar ada malaikat Lucy dan Rocky ingin menemui anda Tuan," ujar salah satu Guardian pada raja para malaikat tersebut.

"Aku tidak ingin menemui siapapun saat ini, suruh mereka menemuiku lain kali saja," tutur Archer menghembuskan nafasnya berat.

"Baik Tuan," ujar Guardian itu dan pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Namun tak berselang 15 menit dua malaikat itu memaksa masuk dengan raut wajah yang sangat kesal dan penuh kemarahan. Archer yang melihat itu memberi isyarat pada para guardian agar membiarkan mereka.

"Salam Tuan," ujar Lucy dan Rocky membungkuk Hormat pada Archer.

"Ada apa kalian berdua kemari? Apa kalian sudah berhasil menemukan Hera?" tanya Archer menghampiri dua sahabat Hera tersebut.

"Tidak, kami belum menemukan Hera sampai saat ini," ujar Lucy datar dan terkesan dingin. Rocky hanya diam dan membiarkan sahabatnya itu berbicara.

"Tuan.....kami tidak ingin bertele-tele kepada anda saat ini, sebaiknya anda katakan pada kami bahwa ada rahasia yang anda sembunyikan dari kami. Karena rahasia ini, sahabat kami harus mengalami ketidakadilan seperti ini," ujar Lucy serius sambil menatap tajam raja malaikat tersebut. ia tidak peduli jika dianggap kurang ajar. Ia ingin kebenaran hari ini juga.

"Apa maksudmu Lucy? Aku tidak punya rahasia apapun apalagi sampai membahayakan kaumku sendiri," bantah Archer setenang mungkin.

"Tuan....anda itu seorang raja yang bijaksana, tapi semenjak anda menghukum Hera, yang saya lihat sekarang anda bukanlah Raja Archer yang berwibawa tapi seorang pengecut yang rela mengorbankan kaumnya sendiri untuk menutupi dosamu sendiri. Apa pantas anda melakukan hal rendah seperti itu? saya merasa jijik karena saya terlahir dari kaum pembohong seperti ini," ujar Lucy spontan penuh rasa kecewa. Archer yang mendengarnya tidak bisa membalas apa-apa dan hanya bisa diam menerima kemarahan kaumnya.

"Katakan.....rahasia apa yang anda tutupi pada kami? Harus berapa malaikat lagi yang akan anda korbankan demi egomu itu Tuan? Tolong jawab sebelum saya bersikap lebih kurang ajar pada anda," marah Lucy mengabaikan rasa takutnya karena bersikap arogan pada raja para malaikat itu.

"Maaf....tapi tidak ada rahasia yang aku sembunyikan dari kalian. Silahkan jika kalian akan mempercayainya atau tidak. Hanya ini yang bisa aku katakan," sela Archer teguh pada pendiriannya membuat rasa kecewa semakin besar dihati dua malaikat itu.

"Hah....sudah kuduga anda akan seperti itu Tuan, saya sangat kecewa pada anda," ujar Lucy lesu karena merasa sudah dipermainkan selama ini. Rocky hanya mengelus pundak sahabatnya yang sedih tersebut.

"Kami tidak punya kuasa sama sekali Tuan, kami hanya bisa meratapi kelemahan kami karena tidak bisa menyelamatkan Hera dari keegoisan anda Tuan. Hutan Kaca dan perjanjian itu sudah mengubah hati anda menjadi makhluk tak berperasaan seperti dirimu Tuan. Bahkan Manusia tidak seegois itu. Walau lemah, Mereka rela melakukan apapun demi melindungi yang mereka cintai dan bertarung sendiri walau harus melawan dunia sekalipun untuk melindungi hal yang sangat dicintainya. Tapi anda? Yang anda lakukan hanyalah bertarung demi melindungi keegoisanmu sendiri Tuan, takut untuk menyadari kesalahan dan rela menjadi seorang munafik. Sangat ironis. Kami akan meninggalkan Nirwana dan menjalani sisa hidup kami di dunia manusia sana. Anda tidak berhak untuk melarang kami," ungkap Rocky yang sedari tadi diam dengan penuh rasa kecewa.

"KALIAANNN...!!!!" marah Archer tiba-tiba sambil mengangkat tangannya yang sudah mengeluarkan petir penghancur jiwa membuat keduanya hanya bisa tersenyum hambar dengan yang mereka lihat.

"Kau marah Tuan? Kau terluka karena ucapan kami Tuan?!! Kau ingin membunuh kami?? SILAHKAN!!!! dan biarkan dunia melihat kesombongan dan keegoisan anda. Tapi kami tidak takut sama sekali, kami sudah lelah dengan semua sandiwaramu dan kebohongan kaum ini. Lebih baik kami mati biar tidak ada lagi yang mengusik hidup anda tuan, itukan yang anda inginkan," ucap Lucy tak gentar sama sekali bahkan berani membentak raja mereka itu.