🪽Wings : 01🪽

160 65 16
                                    

"Sial..." Seorang pria dengan vibe bad boy menghela nafasnya kasar karena seseorang menyerempet mobil Ferrarinya dengan sengaja.

"Makan itu, Sampahhh......" teriak orang yang menabraknya dengan nada penuh ejekan dan terus melaju mobilnya.

Hanseok-Jang Hanseok, saat ini sedang adu balap dengan musuh bebuyutannya dengan taruhan 500 juta Won di jalanan Incheon yang sepi karena sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Dia tidak pernah bisa memaafkan pria berambut cepak itu karena sudah merugikan perusahaannya dengan jumlah yang fantastis. Mungkin jutaan won tidak masalah baginya, tapi ia telah mengalami kerugian sebesar milyaran Won.

Won Sik, si keparat licik itu terus memacu kendaraannya dengan kecepatan yang menurut orang normal itu sangat gila. Mobil itu terus membelah jalanan Incheon yang sangat sepi hingga akhirnya Han Seok bisa menyamakan posisinya saat ini, mobil itu terus melaju hingga mereka bisa melihat seorang wanita yang mengibarkan bendera hitam putih di ujung sana.

Mereka terus menekan pedal gas sekuat mungkin hingga akhirnya Han Seok melaju lebih dahulu melewati garis finish membuat Won Sik mengumpat sejadi-jadinya sambil memukul setir mobilnya frustasi.

Han Seok keluar dari mobilnya sambil melepaskan kacamata hitamnya. Asap tipis masih mengepul disekitarnya karena decitan kuat dari ban mobil mereka. Ia mengetuk jendela kaca mobil Won Sik dengan tatapan datar sambil menunggu si empu keluar.

Dengan perasaan jengkel ia keluar dan menatap nyalang pada pria gila itu. Sedangkan Han Seok hanya bisa tersenyum sinis sambil memandang rendah pria tersebut.

"Cih.....kau hanya beruntung," ujar Won Sik menatap penuh benci pada pria itu. Pasalnya sudah sering kali ia melakukan balapan mobil dengan Han Seok namun tidak pernah menang sekalipun.

"Ingat kesepakatan kita, siapapun yang kalah akan membayar 3 kali lipat dari harga taruhan awal. 1,5 milyar won. Kau harus menyerahkannya sekarang," ujar Han Seok santai menyebutkan nominal uang yang akan diterima. Baginya jumlah tersebut tidak berarti bagi dirinya. Ia hanya ingin membuat pria dihadapannya itu membayar apa yang sudah dilakukannya. Siapa yang tidak kesal jika seseorang telah menggelapkan uangnya dalam jumlah yang tidak sedikit.

"Aiiissshhh......kutu seperti kau harus diberi pelajaran," geram Won Sik sambil terus mengepalkan tangannya erat hingga tangannya tampak memutih.

"Oh kau ingin ingkar janji rupanya, tunggu disini," ujar Han Seok berbalik menuju ferrari putihnya dan mengambil sesuatu di dalamnya. Sebuah pemukul bisbol dari besi ia seret begitu saja hingga menimbulkan bunyi berderit karena menyentuh aspal.

Won Sik yang masih belum paham, hanya menatap aneh pada pria yang sudah tersenyum seperti seorang psikopat padanya.

"Kau tau, hal yang aku benci hanya satu.....orang bodoh yang hanya pandai ingkar janji," ujar pria itu dingin namun diiringi kekehan yang membuat Won Sik semakin kesal dibuatnya.

Han Seok yang melihat Won Sik masih belum paham, berjalan mendekatinya dan menghadiahi bogem mentah di wajah pria itu. Membuat matanya membelalak kaget dan penuh dengan kemarahan.

Sekali lagi ia juga menampar dan menendang pria itu hingga tersungkur diaspal dingin itu. Ia melempar sembarang tubuh Won Sik yang sudah dihiasi banyak memar hingga ia terbatuk-batuk.

Won Sik membelalak saat ia lihat pria gila itu sudah duduk di kap mobilnya sambil menimang-nimang pemukul bisbolnya itu.

"Haahhhh....harga mobil ini lebih dari 3 milyar Won....ini bisa membayar semua hutang kau padaku....ckck tidak.. ini baru bisa membayar seperempat dari semua hutang yang kau punya," celetuk Han Seok sambil menunggingkan senyum miringnya membuat Won Sik seketika meneguk ludah dengan kasar. Tidak mungkin kan pria itu tau kalau ia sudah menggelapkan uang perusahaan miliknya.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang