🪽Wings : 07🪽

95 53 7
                                    

Today playlist 🎼

🎶TXT - Love Sight
.
.
.
Tinggalkan jejak dan share yuk biar author makin hepi xixi🙇🏼‍♀️
.
.
Yuk baca sambil healing dengan kumpulan lagu heartwarming biar makin enak bacanya dan dapet feel storynya...open Spotify for listening.🙇🏼‍♀️💞

(⚠️Warning!! Bagi yang risih dengan korean song, silahkan abaikan saja dan dengarkan lagu yang sesuai dengan selera pembaca semua hihi karena cerita ini kebetulan bermukim di koreah hehe✌🏻)
.
.
.

"Ketika aku melihatmu aku bahagia~" -TXT
.
.
.
.
HAPPY READING

*****

sinar matahari perlahan menyambar menerangi semesta, tak terkecuali ke sebuah kamar dengan gorden coklat membuat seorang gadis tersentak dari petualangannya dialam mimpi, cahaya kecil itu membuatnya mau tak mau harus membuka matanya. Tiba-tiba sisi selimutnya nampak tertahan, ia melihat ke arah bawah dan melihat si pemilik rumah alias Han Seok sedang tertidur dengan kedua lengannya sebagai bantal.

Matanya seketika membulat, pria itu ada disini sepanjang malam? Menemaninya sepanjang malam? Astaga....wajahnya sekarang perlahan bersemu merah. Ia bisa melihat wajah lelap pria itu. Terlihat berbeda 180 derajat dibandingkan saat pria itu sudah bangun. Wajah damai tanpa beban dan ia tidak bisa pangling dari wajah tampan tanpa cela itu. Sejenak ia hanya bisa mendengar suara jantungnya yang berdebar dan suasana menjadi hening.

Tau pikirannya mulai berkelana kemana-mana ia langsung memejamkan matanya mengusir kekaguman yang ia rasakan kepada pria penyelamatnya itu. Ia mengangkat tangannya dan menekan tangan pria itu berkali-kali berniat untuk membangunkannya. Tidak ada niat tersembunyi.

Pria itu langsung terhenyak dari tidur pulasnya dan mendesah berat sambil meregangkan badannya yang terasa pegal. Ia bisa lihat Hera sudah bangun dan hanya melihatnya dengan tatapan yang sulit untuk ia artikan. Apa ia merasa kesakitan lagi?

"Selamat pagi," sapa Hera masih dengan suaranya yang parau.

"Pagi," balas Han Seok singkat.

Mendadak suasana menjadi canggung dan tidak ada yang berniat mengajukan obrolan lagi. Gadis cantik itu bisa melihat sebuah ember dengan air yang keruh di dekat ranjangnya dan mangkuk kaca yang berisi kain basah diatas nakasnya. Apa pria ini merawatnya semalaman? Mengingat kejadian semalam membuat Hera merasa malu dan canggung, pasti ia sangat merepotkan.

"Han Seok, soal tadi malam....aku...."

"Tidak usah dibahas, sudah berlalu juga," sela Han Seok memotong perkataan gadis itu. Ia tahu pasti kalau Hera merasa canggung dan tidak enak hati dengannya. Ia tidak terlalu memikirkan hal itu.

"Tapi aku...aku minta maaf," Hera hendak ingin mengatakan sesuatu tapi hanya berujung dengan kata maaf. Ia kembali mengutuk dirinya yang terlalu bodoh dan penakut.

"Hmmm, tidak apa," balas Han Seok singkat dan membuat Hera kembali bingung ingin mengatakan apa, dia selalu merasa kehilangan topik jika pria itu membalas perkataannya dengan singkat.

Eternal Wings (Heart Series #1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang