Hal pertama yang Nora lihat ketika membuka pintu adalah wajah datar Zayn. Pria itu berdiri tegak didepan kamar seolah tahu kapan Nora keluar dari dalam sana.
Nora sudah mencoba mengabaikan pria itu dengan melangkah ke kanan, berusaha melewati tubuh besarnya. Namun Zayn bergerak lebih cepat. Ia ikut bergeser ke kanan, menghadang langkah Nora hingga dahi gadis itu menabrak dada bidangnya.
"Mari ikut saya. Pangeran Eros sudah menunggu Anda diruangannya."
Nora menghela nafas. Seminggu ini Eros terus menerus mengganggu. Dia seolah tidak membiarkan Nora tenang barang sedetik saja. Dengan berbagai alasan, pria itu berhasil membatasi ruang gerak Nora diistana.
Nora bahkan tidak diberi kesempatan untuk sekedar bermain dengan Karberos. Anjing besar itu kini justru lebih banyak menghabiskan waktu dengan Pangeran Charlie. Mungkin karena dia adalah satu-satunya hewan peliharaan diistana sehingga Karberos tampak mendapatkan banyak sekali perhatian. Nora saja sampai iri hati melihatnya.
Mereka melangkah melewati koridor istana yang megah. Setiap sudut tempat itu ditempati oleh prajurit yang berjaga sigap dengan baju besinya. Nora berbelok memasuki bagian istana yang lebih sepi.
Perempuan ini menajamkan telinga. Menghitung dalam diam kehadiran beberapa orang diberbagai sudut yang tak terlihat. Nora menundukan pandangan. Tampak lebih berhati-hati dalam bersikap. Ia sadar bahwa ada banyak prajurit bayangan yang berada disekitarnya.
Para prajurit yang dilatih khusus untuk melindungi Sang Putra Mahkota. Tak peduli siapapun Nora, mereka tetap akan menebas kepalanya jika merasa Nora adalah sebuah ancaman.
Tiba-tiba saja Nora berhenti melangkah. Wajahnya mendadak tegang ketika merasakan aura asing yang selama ini ia cari. Nora mengedarkan pandangan lalu berhenti pada satu pintu yang berjarak beberapa meter dari tempatnya berdiri.
Tidak salah lagi. Ini adalah energi yang dihasilkan dari ujung anak panah milik Nora. Dan orang terakhir yang mendapatkan luka dari senjata itu adalah sang pria misterius.
Nora melangkah cepat kearah pintu itu. Kali ini ia harus menangkapnya hidup atau mati. Tak akan ia biarkan pria itu kembali melarikan diri setelah semua perbuatan yang ia lakukan. Terhitung dua kali pria itu melukai Karberos dan Nora berjanji akan membalasnya berkali-kali lebih sakit.
Zayn terlambat menyadari pergerakan Nora. Pria itu sudah lebih dulu mendorong pintu ruang kerja Eros saat melihat Nora mendobrak salah satu pintu dibangunan itu.
Zayn sontak berbalik badan dan bergegas menyusul Nora. Gerakannya yang tergesa-gesa membuat Eros menatapnya dengan dahi mengerut. Pria itu meletakan dokumen yang sedang ia baca diatas meja lalu melangkah keluar menyusul Zayn.
Sementara itu, Nora tampak tertegun melihat pemandangan didepan sana. Seorang laki-laki berdiri telanjang bulat disamping ranjang. Dua tangan kekar pria itu memegangi pinggul seorang perempuan yang tengah menungging didepannya.
Dari tempatnya berdiri Nora dapat melihat pantat kokoh pria itu bergerak maju mundur. Menciptakan suara benturan kulit yang terdengar sangat menggiurkan.
Nora tergoda untuk segera melucuti pakaian dan ikut bergabung bersama mereka agar bisa mendesah nikmat seperti yang dilakukan oleh perempuan berambut pirang. Namun sekelibat bayangan hitam yang baru saja keluar melalui jendela kamar menarik kesadarannya.
Nora bergerak cepat. Tanpa berpikir panjang ia berlari melompati ranjang agar bisa dengan cepat menjangkau jendela kamar. Hanya saja Nora tidak sengaja menginjak tangan perempuan yang semula sibuk mendesah. Seketika itu juga jeritan kesakitan segera memenuhi kamar.
Nora masih belum menyadari situasi saat seseorang menarik lengannya. Membuatnya hampir terjerembab dari atas ranjang. Beruntung Nora bisa segera mencari tumpuan. Memegangi lengan kokoh yang berkilat karena keringat. Ya ampun! Sedang apa dia disini? Memegangi lengan laki-laki yang masih melakukan penetrasi dengan perempuan lain dibawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYAL CHEATING
RomanceNora terjebak. Desa tempatnya bermalam diserang oleh sekelompok prajurit dari kerajaan seberang. Alih-alih berlari menyelamatkan diri putri kerajaan Sandor ini justru berpura-pura menjadi wanita tunanetra dan dengan pasrah bergabung bersama tawanan...