BAB 47 (Basah Kuyup)

8.2K 636 112
                                    

Nora meringis memegangi kepalanya yang berdenyut sakit. Disekelilingnya mulai terlihat berputar hingga membuat Nora terhuyung berpegangan pada tembok.

Baru saja digelar pesta penutupan dari rangkaian acara pernikahan putra putri mahkota kerajaan sekutu. Nora yang terbawa suasana lupa mengontrol kadar alkohol yang masuk kedalam tubuhnya. Alhasil kini dia mulai diterjang mabuk.

Semua ini salah Eros!

Pria itu terus membuatnya kesal dengan tidak membiarkan Nora sendirian. Dia menempel selayaknya perangko. Bahkan ditengah kesadarannya yang hanya setipis tisu, Nora terus mendengar suara Eros yang sayup-sayup memanggil namanya.

"Nghh..."

Nora menggeliat, merasa tidak nyaman ketika seseorang merangkul bahunya. Mencoba memperbaiki posisi duduknya yang hampir berbaring mengenaskan di salah satu koridor istana.

"Apa ini? kenapa kamu jadi terlihat seperti sapi?" Nora menepuk pipi pria didepannya. Menyipitkan mata lalu menggeleng keras.

"Bukan-bukan... mana ada sapi setampan ini, hikk..." racaunya di akhiri dengan cegukan. Wajahnya mendadak tidak enak. Terasa seperti ada sesuatu yang bergerak dari perut menuju tenggorokan. Nora menutup mulutnya rapat-rapat. Menunggu beberapa saat sampai akhirnya tersenyum lebar, bangga bisa menahan rasa mualnya.

"Katak – katak diistana itu temanku. Ibu tidak boleh menganiaya mereka!" Nora tiba-tiba saja menegakan punggungnya lalu secara asal mengacungkan telunjuk sampai menyentuh ujung hidung Eros.

"Jangan makan ikan ku!!" teriaknya.

Eros meraih jari telunjuk itu dan menggenggamnya.

"Tidak ada yang akan memakan ikan mu."

"Bohong!" Nora menarik paksa tangannya dari genggaman Eros. Dia lalu memukul dada pria itu sambil berucap kesal.

"Kau sudah memakan saudara-saudaraku. Dasar pembunuh!"

Ingatan Eros melayang pada masa ketika Nora pernah secara tiba-tiba memaki Eros sebagai pembunuh. Peristiwa aneh yang membuat semua orang disana berubah menjadi aneh. Kini akhirnya Eros mengerti alasan wajah nelangsa Nora setiap kali melihat sajian makanan olahan ikan. Ternyata perempuan ini pemuja binatang bersirip.

"Tulang ikan berenang..." gumam Nora sebelum benar-benar kehilangan kesadaran. Bersandar pada tembok, wajah perempuan ini terlihat sangat damai seolah-olah dia sedang berbaring diatas kasur yang lembut.

Eros mendekat. Dengan hati-hati membawa perempuan ini kedalam gendongannya. Eros menunduk, menatap Nora yang baru saja menggeliat mencari posisi ternyaman didalam dekapannya. Eros sempat menahan nafas sebelum akhirnya kembali melangkah.

Langkah kakinya begitu pelan. Seolah disengaja agar dia tidak bisa segera sampai tujuan. Pada nyatanya Eros memang ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Nora. Kesempatan seperti ini hanya bisa dia dapatkan saat Nora tidak berada dalam kondisi sadar.

Sayangnya, selambat apapun Eros melangkah, pintu kamar itu akhirnya terlihat juga. Eros membukanya. Melangkah menuju ranjang lalu dengan perlahan membaringkan Nora disana.

Eros mendudukan dirinya ditepi ranjang. Mengulurkan tangan untuk mengelus pipi Nora.

"Sebenarnya berapa banyak yang kau minum sampai membuat pipimu semerah ini, hm?"

Halus. Telunjuk Eros tidak bisa berhenti mengelus. Bagaimana bisa manusia memiliki kulit selembut dan sekenyal ini?

Lalu bibir itu... Eros mulai membelainya. Menekannya pelan lalu terkesiap kaget ketika lidah Nora menyentuhnya.

"Uh, tidak enak!"

Dahi Nora mengeryit sedangkan Eros mendengus geli. Alih-alih menjauhkan telunjuknya, Eros justru semakin intens mengusap bibir bawah Nora. Seringai jahil menghiasi wajah saat Eros mulai menyusupkan jarinya kedalam mulut Nora.

ROYAL CHEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang