BAB 33 [TEMAN]

8.3K 715 82
                                    

Ruangan itu gelap dan kotor. Lantainya berdebu dengan jaring laba-laba yang menghiasi pojok-pojok ruangan. Dari jendela tanpa kaca, angin malam berhembus, menerbangkan debu, menyapu wajah pucat seorang pria yang berbaring tak berdaya dilantai.

"Hah!"

Pria itu menghela nafas. Merasakan panas yang menggerogoti dada. Dia tidak menyangka efek dari kutukan khas kerajaan Sandor bisa semerepotkan ini. Carlos bahkan tidak punya tenaga lagi untuk sekedar berdiri.

Dengan luka seberat ini, nyatanya Carlos hanya mampu melemahkan segel api suci milik Nora dan tidak benar-benar bisa merusaknya. Yah, pada dasarnya segel atau tato api suci itu memang tidak bisa dirusak kecuali oleh pasangan dari perempuan itu sendiri.

Meski begitu, dengan melemahnya segel api, Carlos bisa lebih mudah menguasai Nora. Dia tidak sabar menunggu hari dimana perempuan itu kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Sayang sekali, padahal Carlos cukup menyukai Nora. Tidak banyak orang yang dianugrahi sihir hitam seperti yang perempuan itu miliki. Andai saja Nora tidak memiliki hubungan darah dengan pembunuh keluarga ayahnya, Carlos sudah pasti akan mendekati perempuan itu.

Kalau Carlos tidak salah mengingat, kejadian itu terjadi 17 tahun yang lalu. Bersamaan dengan wabah penyakit yang menimpa Kerajaan Saba. Seseorang yang tidak diketahui identitasnya membantai habis keluarga Menteri Dominic, pria yang kemudian dia ketahui sebagai ayah kandungnya.

Carlos tidak merasakan apapun, tidak sedih ataupun merasa kehilangan. Tapi lain halnya dengan sang ibu. Selir Isabel histeris begitu mengetahui kekasihnya dibunuh dengan kejam. Wanita itu mengurung diri dan menjadi gila hingga tega menjerumuskan anaknya sendiri ke sesuatu yang sangat berbahaya.

Carlos masih mengingat dengan jelas rasa sakit ketika sihir hitam ditanam paksa didalam tubuhnya. Rasa panas yang menusuk jantung dan membuatnya kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Bertahun-tahun dia diasingkan didalam rumah tua ini. Tidak berinteraksi dengan siapapun sampai bisa mengendalikan kekuatan mengerikan itu. Barulah dua tahun lalu dia bisa melepaskan diri. Menyatu dengan sihir hitam sehingga bisa membangkitkan sosok yang sangat dicintai oleh sang ibu.

Sayangnya, keinginan Selir Isabel tidak berhenti sampai disana. Dia ingin balas dendam pada orang yang membuat mereka terpisah. Dari Dominic, kemudian mereka mengetahui pelaku yang membunuh pria itu. Suami dari seorang tabib disalah satu desa yang ada di Saba. Tabib terkenal pada masanya. Dia adalah Hera, ibu dari perempuan yang kini ia incar nyawanya.

"Sepertinya sudah saatnya aku kembali ke istana," ucap Carlos. Namun sebelum itu dia perlu menyembuhkan luka-luka yang ia alami. Mungkin butuh waktu dua sampai tiga hari untuknya benar-benar pulih. Semoga saja dia masih sempat melihat secara langsung kehancuran keluarga raja.

Sekarang dia hanya perlu menunggu matahari bersinar menyinari bumi. Menanti cahaya yang akan menerangi ruangan gelap tempatnya berbaring lemah tidak berdaya.

Matahari terbit beberapa jam setelahnya. Cahayanya menerobos cela-cela jendela juga ventilasi udara. Menyorot lembut sepasang manusia yang berpelukan diatas ranjang. Sang pria tampak sedang memperhatikan wanitanya. Berbaring miring dengan tangan yang aktif mengelus pipi Nora.

Eros merasa sangat bodoh karena sempat berpikir untuk melepas gadis – ah haruskah mulai saat ini dia menyebutnya sebagai wanitanya? Eros tersenyum. Tadi malam adalah pengalaman luar biasa. Dia begitu bahagia menjadi pria pertama untuk Nora.

Sekarang dia telah menetapkan hati. Akan dia hadapi semua rintangan didepan mata asalkan mereka tetap bisa bersama. Selagi Nora tidak berkhianat ataupun berbohong padanya, Eros tidak akan melepas Nora.

ROYAL CHEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang