Dia memperhatikannya dengan gemetar saat Eros mulai mendekat. Cara pria itu menatapnya membuat detak jantung Nora berdegup sangat kencang.
Dia ingin lari.
"Aku bertanya padamu, Nora."
Saat anak yang Eros gendong meminta untuk turun lalu berlari menjauh, Nora sudah tidak punya kesempatan untuk menghindar.
"Kau menyembunyikan sesuatu dariku." Eros berucap sambil melangkah mendekat dan berhenti tepat didepan Nora.
"Aku ingin kau mengatakannya padaku—" Eros mengulurkan satu tangan lalu mencengkram dagu Nora, "Sekarang!"
Nora berjuang agar Eros tidak menyadari tubuhnya yang bergetar ketakutan. Sebelum Nora berhasil menenangkan diri, ia merasakan dagunya ditarik ke atas untuk melakukan kontak mata dengan Eros.
"Kau tahu aku sangat benci pada pembohong." Eros berbisik sangat dekat hingga Nora bisa merasakan hela nafas pria itu menyentuh belakang telinga. Membuat perasaan Nora semakin tidak karuan.
Kembang api dibelakang saja tidak lagi terasa indah. Keramaian yang semula Nora nikmati kini tidak terdengar lagi. Hanya ada suara nafasnya yang memburu juga detak jantungnya yang tak terkendali.
Nora tidak bisa membuka mulut. Pada akhirnya semua jawaban yang ia pilih hanya akan membuatnya semakin merasa buruk. Eros akan tidak akan percaya jika ia memutuskan untuk berbohong, tapi kejujuran hanya akan membuat pria itu meninggalkannya.
Eros pernah mengalami penghianatan yang menyakitkan dan Nora akan jadi perempuan paling kejam jika harus membuat pria itu kembali merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya.
Lalu panggilan dari Zayn memecah keheningan itu. Eros terpaksa melepas cengkramannya saat Zayn mendekat dengan kepanikan jelas dikedua bola matanya.
"Anda harus kembali ke istana."
"Ada apa?" Dahi Eros mengerut tajam saat Zayn berbisik padanya.
Seperti sumbu yang terbakar. Api amarah itu terlihat jelas memenuhi Eros. Dia tidak bicara tapi orang-orang tanpa sadar langsung menjauhkan diri.
Tanpa kata. Tanpa satupun penjelasan, Eros berbalik pergi meninggalkan Nora yang menatapnya kebingungan. Kedatangan Zayn sempat menjadi angin sejuk untuk Nora, sekaligus penyebab denyut sakit yang ia rasakan ketika melihat punggung tegap Eros menjauh lalu hilang secepat kilat.
"Nona, kita juga harus bergegas."
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?" Nora menatap Zayn penuh tanya. Sayangnya pria itu terlihat tidak berniat untuk menjawab. Zayn sekali kali meminta Nora untuk segera bergegas pergi.
Nora tidak lagi bertanya. Dalam diam ia melangkah mengikuti Zayn dari belakang. Apapun yang telah terjadi, nampaknya situasi di istana Saba sedang tidak dalam kondisi baik. Meski Zayn berusaha sebisa mungkin menyuesuaikan langkah kakinya dengan Nora, dia sadar pria itu setengah mati menahan diri untuk tidak berlari.
"Zayn, kau bisa pergi." Nora menghentikan langkahnya. Dia menatap Zayn yang tampak kebingungan.
"Nona saat ini—"
"Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi mereka lebih membutuhkan kehadiranmu dibandingkan aku."
Zayn terjebak diantara dua pilihan. Ia tidak bisa menjawab sampai akhirnya Nora kembali menyakinkan pria itu untuk pergi.
"Kau yakin bisa menjaga dirimu sendiri?" Dia bertanya memastikan. Kondisi diistana memang sedang kacau, tapi jika sesuatu yang buruk terjadi pada Nora, mereka akan lebih kacau lagi.
"Aku akan menemui Rea dan langsung kembali ke istana. Kau tidak perlu khawatir."
"Saya harap kau bisa menepati ucapanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ROYAL CHEATING
RomanceNora terjebak. Desa tempatnya bermalam diserang oleh sekelompok prajurit dari kerajaan seberang. Alih-alih berlari menyelamatkan diri putri kerajaan Sandor ini justru berpura-pura menjadi wanita tunanetra dan dengan pasrah bergabung bersama tawanan...