BAB 29 [Jahat Yang Sebenarnya]

7.7K 1.1K 349
                                    

Vote dulu sebelum baca
.
.
.

Ia mulai mendekap Felicia, sedangkan wanita itu memejamkan mata dan pasrah ketika Eros mulai menciumnya.

Eros menyukai lembut bibir wanita itu, menyukai rasanya. Ciuman mereka, mengingatkan Eros pada malam-malam yang pernah mereka lalui. Eros merindukan lembut Felicia ketika menyelimutinya dan Eros tidak sabar untuk kembali merasakan pengalaman memabukan itu.

Apa yang Raja Henry jelaskan padanya sudah seperti pemantik yang membuat api itu akhirnya tersulut, membakar dada dan gairah.

Eros mengerang ketika tangan halus Felicia meraba dadanya, memberikan usapan yang berdampak sangat mengerikan bagi sesuatu dibalik celana Eros.

Tanpa sadar ia cengkram paha Felicia lalu mengangkatnya, membuat gaun yang digunakan wanita itu tersingkap. Dibaliknya Eros mendapati Felicia sudah lembab dan itu adalah sesuatu yang Eros inginkan.

Maka telapak tangan Eros mengelus dengan pelan. Menyentuh pusat Felicia dan menggosoknya berirama, menghasilkan desah frustasi dari wanita yang berada dibawah kungkungannya.

Seolah tidak cukup, Eros beralih merobek gaun dibagian dada wanita itu. Menjilat puncaknya hingga desah Felicia semakin memenuhi kamar. Eros lalu menekan tubuh bawahnya, menegaskan betapa ia menginginkan wanita ini. Memasukinya dan membuat desahnya semakin menggila.

"Ku bunuh kau kalau benda itu masuk kedalam."

Pada saat itulah suara Nora menyusup kedalam kepala, menyentak Eros dengan cara luar biasa hingga tanpa sadar pria itu menarik diri sepenuhnya dari Felicia.

"Pangeran, ada apa?" Felicia menatap Eros kebingungan. Ia mencoba meraih tangannya namun Eros terlebih dulu menghindar.

Eros langsung beranjak dari atas ranjang. Matanya menatap nanar kondisi Felicia yang hampir telanjang.

"Maaf, aku..."

Eros bahkan tidak tahu akan mengatakan apa. Dia seperti seseorang yang baru saja terbangun dari mimpi hingga membuatnya kebingungan.

Satu kesadaran kemudian menghantamnya, membuat Eros refleks mengumpat. Pria itu mengusap wajahnya putus asa lalu menoleh ketika merasakan sentuhan dilengannya.

Dengan selimut untuk menutupi tubuh polosnya, Felicia berusaha meraih Eros sebelum pria itu kembali menghindar.

"Aku bahagia kamu ada disini." Felicia mengeratkan pelukannya. Dua tangan yang semula menggenggam selimut kini beralih melingkari dada bidang Eros.

"Terimakasih sudah kembali," ucapnya penuh syukur. Seharian ini Felicia dilanda kecemasan ketika Raja Henry mengatakan akan menjelaskan semuanya pada Eros.

Dia takut sekali Eros akan menolaknya. Felicia pasti akan sangat menderita jika pada akhirnya Eros tetap memilih untuk mengabaikannya.

Tapi mendapati pria itu kini berada dalam dekapnya, Felicia benar-benar lega. Rasanya seperti semua beban terangkat dari kedua bahunya. Setelah sekian banyak luka, ternyata dia tetap menjadi rumah.

Sayangnya, kebahagiaan itu terusik ketika Eros mengurai peluknya. Felicia menatap pria itu dengan bingung.

"Ada apa, Eros? Apa yang membuatmu meragu?"

Eros tatap wajah ayu itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa Felicia masih memiliki tempat dihatinya. Belasan tahun hidup bersama membuat mereka memiliki terlalu banyak kenangan yang tidak mungkin terlupakan. Bahkan dua tahun ini, Eros hidup hanya dengan terus menyakiti diri memutar kembali kenangan indah bersama Felicia.

Hanya saja, saat ini mereka bukan lagi sepasang kekasih yang berjanji saling mengasihi. Waktu telah mengubah segalanya, bahkan urusan hati sekalipun.

Felicia memang telah berkorban banyak. Wanita itu mengambil keputusan yang begitu menyakitkan. Eros mungkin selamanya akan membencinya jika hari ini tidak juga menghampiri.

ROYAL CHEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang