Bab 28 [Nora dan Dongeng Raja Henry]

8.4K 929 595
                                    

Cari tempat paling nyaman dan persiapkan diri karena bab ini memang cukup berat untuk dinikmati

.
.
.

Banyak yang ingin Nora tanyakan kepada Eros tentang apa yang pria itu ucapkan tadi malam. Tentang apa yang membuatnya jatuh cinta pada Nora, kapan dia merasakan perasaan itu dan banyak hal lain yang seharusnya langsung Nora sampaikan andai saja sejak awal dia tahu bahwa ketika pagi menghampiri, pria itu telah pergi. Meninggalkan Zayn yang kini menatap Nora penuh rasa bersalah.

Pangeran Eros harus kembali lebih dulu ke istana karena kondisi kesehatan Raja yang memburuk. Itulah yang Zayn katakan ketika Nora bertanya mengenai keberadaan Eros.

Nora tidak keberatan sungguh, hanya saja ia merasa tersinggung sebab Eros pergi begitu saja tanpa kata dan pamit. Seolah tadi malam mereka tidak pernah membicarakan sesuatu yang serius.

Tak lagi bisa menahan diri, Nora putuskan untuk berbalik badan dan menutup pintu kamar dengan satu bantingan. Biar saja, setidaknya emosi Nora bisa tersalurkan.

Namun sepertinya hari ini bukan hari beruntung bagi Nora karena ketika ia masih ingin melepaskan kesal atas perilaku Eros, gonggongan Karberos justru menarik atensi Nora.

Ia segera melangkah kearah jendela untuk melihat Karberos yang berlari masuk kearah hutan. Tanpa pikir panjang Nora langsung melompat keluar melalui jendela. Dia tahu ada sesuatu yang tidak beres diseberang sana.

Pohon-pohon itu seperti berkejaran timbul dan tenggelam saat Nora memacu langkah masuk semakin dalam. Jejeran pepohonan yang tinggi menghalangi sinar matahari membuat area itu lembab dan temaram.

Nora berhenti berlari ketika Karberos menggonggong panik kesegala arah. Anjing itu tampak kebingungan seolah telah kehilangan sesuatu.

Lantas suara geraman dari depan sana menarik perhatian Nora dan anjing besarnya. Mereka mulai menajamkan seluruh indra agar bersiap menghadapi apapun dan siapapun yang ada dibalik pepohonan.

Dengan tangannya Nora menciptakan cahaya biru yang perlahan membentuk busur dan anak panah. Ia fokuskan ujung anak panah itu pada asal suara geraman yang kini terdengar semakin dekat. Satu tarikan dan panah itu meluncur dengan sangat kencang menembus beberapa batang pohon dan berakhir menancap dikepala berbentuk banteng.

Sialan! moster mengerikan yang menghantui kerajaan Sandor ternyata sudah menyebar sampai ke tempat ini.

Sekali lagi Nora melepaskan panahnya ketika melihat dua moster lain muncul dari balik pohon. Nora harus menghentikan pergerakan mereka atau nyawa penduduk Saba akan berada dalam bahaya.

Bersama dengan Karberos ia sekuat tenaga menghabisi moster berkepala banteng yang secara mengejutkan berjumlah lebih banyak dari yang Nora kira. Nora bergerak kesana kemari dan melepaskan puluhan anak panah hingga ia mulai kehilangan tenaga.

Pada satu kesempatan Nora terlambat menghindar sehingga tanduk tajam dari moster itu berhasil menggores lengannya.

Nora melompat mundur sembari memegangi lengannya yang berdarah. Nafas perempuan ini sudah tersengkal hebat, sedangkan moster-moster itu terus berdatangan tanpa henti.

"Sial!"

Nora melempar busur panah miliknya kearah Karberos saat perut anjing besar itu hampir dikoyak oleh tandung tajam moster berkepala banteng itu.

Nora memang berhasil menyelamatkan Karberos, namun sebagai gantinya dia sendiri yang selanjutnya menjadi target dari keganasan makhluk menjijikan itu.

"Tidak ada pilihan lain. Aku harap setelah ini ibu tidak akan memukul pantatku," gumam Nora sebelum merapal sebuah mantra.

ROYAL CHEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang