BAB 18 [RUMAH NORA]

8.1K 1.1K 122
                                    

Nora duduk gelisah menunggu hasil pembicaraan antara Eros dan Charlie. Dua Pangeran Saba tersebut memutuskan untuk berbincang di salah satu gazebo di taman istana. Saat Nora mencoba untuk mengintip mereka, dia dapat melihat istal kuda yang berjarak tidak jauh dari sana.

Sementara itu, Nora diminta untuk menunggu dibangku taman bersama Zayn. Terhitung lebih dari sepuluh menit Nora menanti dengan jantung berdegup kencang.

Nora harap Charlie bisa menyakinkan Eros bahwa dia tidak memiliki niat jahat. Terlepas dari tujuan awal yang ingin mendekati Eros, Nora murni datang untuk menangkap penjahat.

Kondisinya yang terpaksa berpura-pura buta, juga disebabkan oleh Eros yang terlanjur menganggapnya seperti itu. Tentu saja Nora terlalu enggan untuk meluruskan segala kesalahpahaman yang terjadi.

Lihat. Bukankah disini Nora tidak salah sama sekali?

Jika Eros tetap ingin memberi Nora hukuman, maka jelas ada yang salah dengan cara pikir pria itu. Bagaimana bisa dia menghukum gadis sebaik Nora.

"Zayn."

Nora mendongak untuk menatap pria yang berdiri kaku disampingnya. Padahal kursi panjang yang Nora duduki cukup untuk dua orang, tapi pria itu memilih untuk menyusahkan dirinya sendiri.

Zayn tidak menjawab, tapi Nora yakin pria itu tetap akan mendengarkan.

"Kapan kalian... maksudku kau dan Pangeran Eros sadar kalau aku bisa melihat?"

"Sehari sebelum makan malam kerajaan."

Bahu Nora sontak terkurai lemas mendengarnya. Sudah selama itu dan ia baru menyadarinya. Pantas saja akhir-akhir ini Eros bersikap sangat berlebihan. Dia pasti sedang mengawasi Nora dengan membuatnya tetap berada disekitar pria itu.

Bila diingat kembali, dengan kemampuan akting seburuk itu Nora sudah sangat berutung bisa bertahan sampai sejauh ini. Setidaknya selama satu bulan penuh dia berhasil membuat Eros percaya bahwa dia adalah seorang wanita tak sempurna yang tidak bisa melihat indahnya dunia.

"Menurutmu apa yang sedang mereka bicarakan?"

"Saya tidak tahu."

"Apa nanti aku akan dihukum? Menurutmu hukuman apa yang akan Pangeran Eros berikan padaku?"

"Saya tidak tahu, Nona."

Nora menoleh kesal. "Lalu apa yang kau tahu, Zayn?"

"Pangeran Charlie sedang menuju kemari."

Nora menoleh cepat dan ketika benar-benar melihat pria berpostur tinggi itu berjalan kearahnya, ia lantas segera berdiri. Nora berjinjit mencoba mengintip belakang tubuh Charlie. Mencari seseorang yang tidak terlihat batang hidungnya.

"Eros masih disana," ujar Charlie.

"Apa dia marah?"

"Entahlah, tapi aku sudah mengatakan semua yang kamu mau."

Nora melirik Zayn dengan canggung sebelum kembali menghadap Charlie.

"Kau mengatakan semuanya?"

Charlie mengangguk. Ia tersenyum bangga ketika Nora menatapnya dengan mata berbinar senang.

"Aku berhutang banyak padamu, Pangeran."

"Ya, dan kau harus membayarnya suatu saat nanti. Sekarang cepat susul Si Pemarah itu, kau bisa terkena masalah jika dia sampai berubah pikiran."

Satu cengiran lebar muncul diwajah Nora. Setelah sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada Charlie, ia langsung berlari menyusul Eros. Kali ini ia tidak perlu takut seseorang akan memergokinya karena Sang Putra Mahkota sudah mengetahui rahasia kecilnya.

ROYAL CHEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang