Hari ini adalah hari dimana Zahra pertama kali masuk ke sekolah barunya.SMA ANGKASA
Salah satu SMA elit di Jakarta.
Zahra turun dari motor lalu menyalami tangan seorang wanita paruh Baya yang mengantarnya.Dia adalah Ranti Tante dari Zahra.
Biasanya para murid yang masuk ke sekolah ini dari golongan kaya raya.Tetapi tidak dengan Zahra.Dia dapat masuk kesini tentunya karena beasiswa.Zahra berjalan masuk kedalam area sekolah yang sangat luas.'Gue harap,di sekolah ini Gue bisa buka lembaran baru dan lupain semua masalalu yang pahit'
'Aku lakuin ini demi papah.Aku akan belajar di sekolah yang pernah papah miliki dulu'
Yaps,SMA ANGKASA ini dulunya adalah milik Adhitama papahnya Zahra.Tetapi karena satu dan lain hal sekolah ini dijual dan berpindah tangan kepada orang lain.Bersamaan dengan keluarganya yang hancur.Zahra mengedarkan pandanganya ke seluruh sudut sekolah mencari Ruang kepala sekolah.Matanya tertuju kepada seorang lelaki berkacamata yang sedang duduk sendiri di depan kelas sambil membaca buku.
Zahra berinisiatif menghampiri lelaki itu.Zahra berpikir pasti lelaki itu tahu.Zahra berjalan ke arah lelaki itu."Hai," sapa Zahra.
Lelaki itu mendongakan kepalanya.Matanya berbinar disaat melihat Zahra.
'Ya ampun cantik banget.Apa ini yang namanya bidadari turun dari genteng.Eh surga'
Zahra mengibas-ngibaskan tanganya di depan wajah lelaki itu beberapa kali.Karena lelaki itu malah terdiam.Sontak Lelaki itu terkejut.
"E-Eh maaf ya," ucap lelaki itu gugup.
"Iya gak papa.Eh Lo tahu gak dimana Ruangan kepala sekolah?" tanya Zahra.
"Tahu banget dong.Mau Aku anterin?" tawar lelaki itu.
"Emm...boleh deh,"
Lelaki itu beranjak dari duduknya dengan penuh semangat.Dia pun mengajak Zahra untuk berjalan bersama menuju Ruangan kepala sekolah.
"Kamu anak baru ya? Kok Aku baru pertama kali liat kamu," tanya lelaki itu polos.
"Iya,Baru masuk hari ini,"
Langkah kaki lelaki itu juga Zahra berhenti tepat di depan sebuah Ruangan yang bertuliskan 'Ruang kepala sekolah'
"Nah udah nyampe.Ini ruangan kepala sekolahnya Zahra.Oh iya kenalin nama Aku Tio.Nama kamu siapa?" tanya Lelaki yang bernama Tio itu sambil mengulurkan tanganya.
"Gue Zahra," ujar Zahra yang membalas sapaan Tio.
Zahra mengerutkan dahinya dikala melihat raut wajah Tio yang berubah ketakutan dengan menatap ke arah belakang Zahra.Tio langsung melepaskan genggaman tanganya.
"Emm Zahra,kalo gitu Aku pergi dulu ya,"
"Iya.Makasih Tio,"
Seketika Tio langsung ngacir pergi darisana.
"Dia kenapasih? Aneh banget,"
Zahra berbalik dan matanya terbelalak melihat ada lelaki yang berdiri di depanya sambil menatap tajam.Lalu lelaki itu memutar bola mata malasnya dan melengos pergi begitu saja masuk kedalam Ruangan kepala sekolah.
Zahra yang memiliki urusan dengan kepala sekolah juga ikut masuk kedalam sana.
Kini mereka berdua duduk berdampingan menghadap kepala sekolah."Kamu Zahra Aureulia anak baru itu kan?" tanya kepala sekolah.
"Iya pak Benar saya Zahra," jawab Zahra dengan nada bicara yang sangat ramah.
"Zahra sebentar ya saya ada urusan dulu dengan Tama,"
Zahra mengangguk mengiyakan.
Kini Fokus kepala sekolah teralihkan kepada Tama."Sudah berapa kali saya bilang sama kamu Tama,jangan suka membully dan bertindak semena-mena terhadap murid dan para guru yang ada disekolah ini,"
"Bapak gak bosen apa ceramahin saya mulu?saya aja bosen loh pak diceramahin sama bapak.Pak saya itu anak pemilik sekolah ini.Jadi saya berhak dong mau ngapain aja.Bahkan saya bisa suruh papah saya untuk memecat bapak!"
"Saya Tahu ini sekolah milik papah kamu Tama.Tetapi tidak seharusnya kamu bersikap seperti itu.Status kamu itu disini sebagai murid yang harus menuruti perintah,perkataan dan peraturan dari Guru juga sekolah ini,"
"Bagus deh kalo Bapak ngerti!" usai mengatakan hal yang tidak sopan itu Tama melengos pergi begitu saja keluar dari Ruangan kepala sekolah.
Kepala sekolah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah salah satu anak muridnya itu.
Kini tatapan kepala sekolah terfokus kembali kepada Zahra."Maaf ya Zahra.Oh iya sekarang kamu pergi ke Ruang Guru cari Bu Gendis.Karena beliau yang akan menjadi wali kelas kamu," titah kepala sekolah.
"Baik pak Terimakasih.Kalo gitu,saya permisi dulu," pamit Zahra sambil menyalami tangan kepala sekolah.
Zahra beranjak dari duduknya lalu keluar dari Ruangan.Saat Zahra baru saja keluar dari Ruangan,Dia melihat ada Tama yang sedang sibuk menelpon seseorang.
"Iya sayang,nanti abis ini Aku ke kelas kamu ya,"
Tama memutuskan telponya secara sepihak.Dia melirik ke arah Zahra yang berdiri disampingnya.
"Kenapa lo ngeliatin Gue kayak gitu?" tanya Tama.
"Eh enggak kok.Oh iya Lo bisa anterin Gue ke Ruang Guru gak? Gue mau ketemu Bu Gendis," pinta Zahra.
'Bu Gendis? berarti nih cewek bakal sekelas dong sama Gue' batin Tama.
"Gimana,bisa gak?" tanya Zahra.
"Gak bisa! Lo cari aja sendiri.Gue ada urusan," Tama melengos pergi begitu saja.
Zahra menghentak-hentakan kakinya karena kesal dengan sikap Tama kepada dirinya.
"Hufttt sabar Zahra,ini baru hari pertama masuk sekolah.Lo harus Happy Ok,"
🌻
Saat ini Zahra sudah berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan dirinya ditemani oleh Bu Gendis.Zahra ditempatkan di kelas 12 IPS 5.
"Hai semuanya,kenalin nama Gue Zahra Aurelia.Gue pindahan dari SMAN CAKRAPUTRA.Gue harap disini kalian bisa nerima dan mau berteman sama Gue ya,"
"Jangankan berteman.lebih dari itu juga boleh kok Ayang Zahra," celetuk Dito si ketua kelas.
"Ah elah gombal luh.Gue kasih Tahu Melan baru nyaho lo,"
"Zahra silahkan kamu duduk disana ya!" titah Bu Gendis sambil menunjuk ke arah barisan pertama bangku kedua.
Zahra mengangguk mengiyakan lalu berjalan kesana dan duduk sambil menaruh tasnya di bawah meja yang terdapat gantungan untuk mengaitkan tas."Maaf Bu saya Telat," kini tatapan semua orang yang ada dikelas terfokus ke arah pintu.Disanalah Tama berdiri.
"Kamu ini ya.Gak bosen-bosen telat masuk kelas saya!" tegur Bu Gendis.
"Yaelah Bu yang penting saya masuk.Masalah telat dikit aja di gede-gedein," usia mengatakan hal itu Tama masuk begitu saja kedalam kelas lalu duduk disamping Zahra tanpa rasa bersalah.
"Ihh kok Dia malah duduk disini sih!" gumam Zahra.
Namun ternyata gumamanya itu terdengar oleh Tama.
Tama menoleh ke arah Zahra lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Zahra.
Jarak mereka sangat dekat.
Detak jantung Zahra berdetak dua kali lebih cepat.beberapa tetes keringat bercucuran di pelipisnya."Kenapa? lo gak suka duduk sebangku sama Gue hmm? Gue pastiin,Lo gak akan tenang sebangku sama Gue!"
'Sial banget sih Gue.Baru pertama masuk sekolah aja udah dapet ancaman kayak gini'
Gimana part pertamanya???
Awal-Awal pasti keliatan biasa aja,tapi Yakin deh di setiap part nya bakalan nambah seruuJangan lupa Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA AURELIA
Novela JuvenilBerawal dari seorang Gadis bernama Zahra Aurelia yang datang ke SMA ANGKASA untuk memulai kehidupan baru dan melupakan masalalu keluarganya yang kelam hingga membuat Keluarga Zahra hancur berantakan.Disana,Zahra memberi rasa keadilan bagi orang-oran...