BAB 41: PULANG

9 1 0
                                    

Tak terasa Dua minggu pun sudah berlalu.selama Dua minggu itu,Tama suka berada dikamarnya.Dia hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun.Rasanya hidupnya seperti apa saat tidak ada Zahra.
Tama meraih ponsel lalu  membuka instagramnya.
Dia membelalakan matanya melihat Zahra yang memposting Foto bersama Lelaki lain tanpa menulis caption apapun.
Dengan sigap,Tama beralih ke room chat Zahra.

Tama

Ara Cowok itu siapa?

Lo uda punya pacar baru?

Tega sumpah!

Jawab dong!

Oh Gue tau lo pasti lagi sibuk berduaan kan sama tuh cowok!

Ok Fine

  Tama begitu merasa kesal dengan Zahra.tiba-tiba satu notif masuk ke ponselnya.Tama kira dari Zahra ternyata Kayla.

Mantan buang aja

Lo udah liat belum Tam
Postingan Zahra?
Kasian ya diselingkuhin
Pacar barunya.
Mendingan sama Gue aja Tam.

Tama

Sama Lo lebih nyakitin
Murah!

             🌻

  Saat ini Zahra sedang asik mengobrol dengan Dikta sepupunya sambil duduk berdua diayunan.

  "Jadi serius Lo gak punya pacar?"

  "Enggak,kenapa? Lo mau pacarin Gue?"

"Enggak ah gebetan Gue lebih cantik dari Lo!"

  "Oh ya? Sumpah Lo? Mana dong Gue pengen liat,"

Dikta menunjukan foto seseorang di ponselnya.

  "Gimana?cantik kan?"

"Iya Gue akuin cantik.Pinter juga Lo cari cewek," puji Zahra.

  "Iya dong.Kalo Lo mau tau,Gue cowok famous di sekolah Gue,"

  "Iya deh si paling famous haha.Eh Gue ke kamar duluan ya mau packing.Kan sore ini pulang lagi," pamit Zahra sambil beranjak dari ayunan.

  "Iya udah sana,"

"Lo gak mau masuk juga?" tanya Zahra.

  "Enggak,Gue mau Telponan dulu sama Gebetan Gue,"

  "Dihhh gayanyaa,"
Zahra pun memilih meninggalkan Dikta sendirian.

  Saat Zahra masuk kedalam kamar,Zahra meraih ponselnya yang tergeletak di tempat tidur.

  Tama

Ara Cowok itu siapa?

Lo uda punya pacar baru?

Tega sumpah!

Jawab dong!

Oh Gue tau lo pasti lagi sibuk berduaan kan sama tuh cowok!

Ok Fine

  "Wah,Pasti Tama ngambek sama Gue.Salah paham nih Dia,"

  Zahra mencoba menelpon Tama beberapa kali tetapi tidak diangkat sama sekali oleh Tama.
Ranti masuk kedalam kamar menghampiri Zahra.

  "Zahra,kamu cepetan beresin barang-barang kamu.Kita mau pulang lagi sore ini.Soalnya kan besok Kamu sama Gibran sekolah,"

  "Iya Tan,"

             🌻

Di dalam bis,Zahra terus melamun sambil menyenderkan kepalanya ke kaca.Dia memikirkan Tama yang marah terhadap dirinya.
Jujur Zahra sudah jatuh cinta kepada Tama.Tetapi Zahra  belum meyakinkan perasaanya itu.Rasa kantuk tiba-tiba menyerang Zahra.Dia pun tertidur.
Selang beberapa lama,bis berhenti di Terminal.

   "Zahra bangun Nak kita udah sampe,"

  Zahra tersentak.

"Oh udah nyampe ya Tan," ujar Zahra dengan suara paraunya.

  Zahra pun mengikuti Ranti dan Gibran yang sudah duluan turun.

  Di dekat salah satu bisa yang ada disana,ada seorang laki-laki yang berpakaian serba hitam menelpon seseorang sambil memperhatikan keluarga Zahra.

  "Mereka sudah kembali bos,"

  "Loh Dim kok ada disini?" tanya Zahra.

  "Gue jemput kalian Lah," jawab Dimas.

  "Iya Zahra,semalem Dimas nelpon Tante.Katanya mau jemput kita.Tante bilang udah gak usah ngerepotin.Tapi kata Dimas gak papa.Ya mau gak mau Tante ikutin," ujar Ranti.

  "Oh Gitu,"

"Yaudah masuk yuk!" ajak Dimas.

Mereka semua pun satu persatu masuk kedalam mobil.
Mobil pun mulai melaju.
Setengah jam kemudian,Dimas menghentikan mobilnya di depan rumah Zahra.mereka pun turun dari mobil Dimas begitupun Dimas yang ikut turun.

  "Makasih ya Nak Dimas.Maaf Ibu jadi ngerepotin," ujar Ranti yang merasa tak enak.

  "Iya Bu sama-sama,"

"Oh iya Dim.Nih Gue beliin oleh-oleh buat Lo," Zahra menyodorkan sebuah paper bag berwarna hitam kepada Dimas.

  "Duh jadi Gue yang ngerepotin," Dimas menerima oleh-oleh yang diberikan Zahra." Makasih ya Ra,"

  Zahra mengangguk mengiyakan.

  "Yaudah Tante,Zahra,Gibran,Dimas pamit dulu ya," ujar Dimas sambil menyalami tangan Ranti.

  "Iya Nak hati-hati," pesan Ranti.

Dimas mengangguk mengiyakan lalu masuk kedalam mobilnya dan melaju pergi darisana.

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang