BAB 40: KADO DARI DUA GEBETAN

12 2 0
                                    

  Sedari pulang sekolah tadi,Zahra masih sibuk mempacking barang-barangnya.

   "ZAHRA KATA IBU BURUAN," terdengar teriakan Gibran dari Luar kamar.

  Dengan cepat Zahra membereskanya lalu menutup kopernya menggeret keluar dari kamar.
Pada saat Zahra keluar,Di teras rumah sudah ada Ranti,Gibran,Tama dan Dimas.

   "Nihh ada dua peliharaan Lo Ra," ledek Gibran.

  "Kalian ngapain kesini?" tanya Zahra.

  Tama dan Dimas menyodorkan sebuah Kado yang berada di tanganya masing-masing.

  "Gue gak ulang tahun," ujar Zahra.

   "Ra,gak papa ini buat kenang-kenangan Lo aja selama liburan.Nih dari Gue terima dong," Zahra menaruh kopernya lalu mengambil hadiah dari Dimas.

  "Zahra,ini Kado dari Gue spesial buat Lo.Yang jelas,isinya lebih bagus dari punyanya si kunyuk," Zahra pun juga menerima kado dari Tama.

  "Makasih ya Dimas,Tama," ucap Zahra.

  "Kado buat Gue mana?" tanya Gibran.

  "Gak ada.Khusus buat calon pacar," ujar Tama.

  "Tega banget sama Gue.Nanti Gue santet mau? Biar muka kalian kayak monyet,"

  "Ngeriii," ujar Tama dan Dimas bersamaan.

  "Eh itu Taksinya udah dateng," ujar Ranti saat sebuah mobil berhenti di depan rumah mereka.

   "Kita berangkat dulu ya," ujar Zahra.

  "Iya hati-hati," Tama dan Dimas bergantian menyalami tangan Ranti.

  Gibran ikut menyodorkan punggung tanganya" cium tangan Gue juga dong,"

  "Ogah tangan Lo bau terasi,"

  "Najis kalian berdua!" Gibran pun ikut nenyusul Zahra dan Ranti yang sudah masuk kedalam mobil.
Tak lama kemudian,Mobil pun melaju meninggalkan kediaman rumah Zahra.

  Kedua lelaki itu bersandar masing-masing tiang yang berada dirumah Zahra.

  "Sepi banget gak ada Ara," ucap mereka bersamaan.

  Kedua saling menoleh sambil menatap tajam.

  "Apaan Lo bilang Ara hah? Ara itu nama panggilan Gue buat Zahra," ujar Dimas sewot.

  "Lah Gue juga manggilnya Ara," sahut Tama tak kalah sewot.

  "Plagiat Lo!"

  "Lo yang plagiat,"

              🌻

  Tama masuk kedalam rumahnya dengan langkah gontai.
Di sofa ada Kinanti yang sedang membaca majalah.

  "Kamu gak nyamperin cewek itu lagi kan?"

  Tama menghentikan langkahnya.

  "Siapa Anda mengatur-ngatur saya?" tanya Tama sarkas.Dia memang sudah muak dengan wanita ini.

  Kinanti beranjak dari duduknya lalu berbalik ke arah Tama.

  "Kamu kok gak sopan banget sih sama orang tua? Diajarin gak bener ya sama Mona?" tanya Kinanti.

  "Siapa Anda berani mengkritik Bunda saya hah?
Sebelum mengkritik orang,Lihat dulu diri Anda seperti apa!" setelah mengatakan hal itu,Tama langsung berjalan dengan langkah cepat menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

              🌻

Zahra keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di kepalanya.
Zahra duduk di tempat tidurnya lalu meraih salah satu kado yang tergeletak disana.
Zahra membuka kotak kado berwarna biru dengan pita putih diatasnya.
Zahra tersenyum saat melihat didalamnya terdapat foto-foto dirinya waktu kecil bersama Dimas.Di dalam sana juga ada beberapa coklat kesukaan Zahra dulu.Zahra mengambil notes kecil yang tertempel di salah satu coklat.

  Hai Zahra
Lo masih inget kan foto-foto ini? Dan coklat ini adalah coklat kesukaaan Lo dulu.
Lo inget gak waktu kecil,kita sering banget rebutan coklat ini.Tapi sekarang,Gue ngasih semuanya buat Lo.
Semoga suka ya...

  Zahra beralih mengambil sebuah kotak kado berwarna Merah muda dengan pita kuning diatasnya.
Zahra membuka isi dari kado itu.

Didalam kotak itu juga terdapat beberapa camilan dan susu kemasan.
Zahra meraih sebuah notes yang tergeletak disana.

  Hai Mommy Ara...
Gue bawain Lo cemilan sama susu biar sehat.
Tapi lo kan udah punya ya?
Eh enggak bercanda
Gue bakal kanget banget sih sama Lo.Gue mau Liburan ini cepet berakhir biar Lo balik lagi.Jaga diri baik-baik ya Ara bye...
Oh iya jangan deket sama cowok lain.Apalagi sama kunyuk Dimas...

Zahra tertawa membaca isi notes random dari Tama.
Lelaki itu memang Aneh.

 

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang