BAB 23: KEJELASAN HUBUNGAN

14 1 0
                                    

Malamnya,Tama sedang duduk bersama Mona di Ruang Tamu membicarakan masalah pekerjaan untuk Zahra.

  "Jadi gimana Bun boleh gak kalo Zahra jadi Babysiter nya Alan?"

  "Emm...boleh deh gak papa.Sekalian bantuin Dia," jawab Mona.

  "Serius Bun? Yaudah Aku kabarin Zahra dulu ya," Tama langsung melengos pergi darisana masuk kedalam kamarnya.
Tama meraih ponsel yang tergeletak di kasur lalu menelpon.

             🌻

  Disisi lain,Zahra sedang mencuci piring di Dapur.

   "ZAHRAA HP LO BUNYII," teriak Gibran.

  Namun Zahra tak merespon apapun.
Gibran yang sedang menonton Tv masuk kedalam kamar Zahra karena merasa terganggu dengan telpon yang terus berbunyi.
Gibran meraih ponsel Zahra lalu melihat siapa yang menelponya.Disana tertera nama Tama.Gibran langsung mengangkatnya.

   "Hallo Ra Lo lagi apa? Gue mau ngomongin sesuatu yang penting sama Lo,"

   "Hallo,ini siapa ya? Sorry Zahra nya lagi cuci piring.Ada yang mau disampein? Biar Gue kasih tau Zahra nanti.

   "Hallo...Halo heyy," Gibran menjauhkan ponsel dari telinganya." Kok mati sih,"

  Zahra masuk kedalam kamarnya dan melihat Ada Gibran yang sedang memegang ponsel miliknya.

   "Gibran." Gibran menolehkan kepalanya lalu berbalik.

  "Eh Zahra,"

"Itu Handphone Gue kenapa ada di Lo?" tanya Zahra.

  Gibran Refleks melihat ponsel yang digenggamnya.
Lalu memberikanya kepada Zahra.Zahra pun menerimanya.

  "Sorry ya tadi handphone Lo bunyi.Gue panggilin gak denger.Yaudah Gue angkat.
Suaranya cowok Ra.Kalo gak salah namanya Tama,"

  "Oh yaudah gak papa,"

"Kalo Gitu Gue keluar ya.Sorry sekali lagi,"

  Zahra mengangguk mengiyakan.
Gibran pun keluar dari kamar Zahra.
Zahra kembali menelpon Tama.

   "Hallo Tam ada apa?"

  "Ra kok tadi yang ngangkat cowok sih?

  "Iya Gue lagi cuci piring tadi.Jadi yang ngangkat Sepupu Gue,"

   "Oh Gitu,"

"Gue mau bilang kalo Bunda udah setuju.Besok pulang sekolah Lo ke Rumah Gue.Bareng sama Gue pulangnya,"

  "Alhamdulilah.Makasih ya Tam makasih banget,"

             🌻

  Mona mengantarkan Teh kepada suaminya yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.
Mona menyimpan teh itu di meja.Lalu duduk disamping suaminya.

   "Mas,kamu bener mau keluar negri? Sama Mba Kinan Lagi," ujar Mona.

  "Iya.Kenapa memangnya? Kamu gak suka kalo saya pergi keluar negri bersama Kinan?" tanya Mahes.

  "Kalo boleh jujur,iya mas.Aku merasa kamu tidak menganggap Aku sebagai istri kamu lagi,"

  Mahes menghentikan ketikanya di Laptop lalu merubah posisi duduknya menghadap Mona.

  "Mona dengar saya.Kamu tau kan saya menikahi kamu karena membantu untuk pengobatan Ibu kamu.Jadi,kamu jangan berharap lebih terhadap saya," ujarnya.

  "Dan satu hal lagi Mona.Alasan saya tidak pernah mengajak kamu keluarga negri bersama Saya karena,saya ingin menitipkan Tama kepada kamu.Saya rasa kamu bisa mendidik Tama menjadi anak yang baik," lanjutnya.

  "Iya Mas Aku ngerti.kalo gitu,Aku tidur duluan ya," Moma beranjak dari duduknya.

  Tiba-Tiba saja telpon Mahes berbunyi.Dia pun langsung mengangkatnya.

  "Gimana sih kalian.Cari lagi dong keluarga itu!"

  Mona terdiam sebentar.

  'Maksud Mas Mahes apa ya? Keluarga siapa?' batin Mona.

Mona pun memilih untuk cepat-cepat masuk kedalam kamarnya.

             🌻

  Saat ini Rayna sedang makan malam berdua dengan Ibunya.

   "Mah papah kapan sih pulangnya?" tanya Rayna.

  "Bilangnya sih semingguan lagi.Kenapa? Kamu kangen ya?" tebak Dita.

  "Iya dong Mah," jawab Rayna.

  "Kangen papah,atau oleh-olehnya?" tanya Dita.

  Rayna malah tertawa.

"Eh sayang kalo seandainya mamah jodohin kamu sama seseorang,Kamu mau gak?" tanya Dita.

  "Tergantung siapa orangnya.Kalo bukan Dimas Rayna gak mau mah," jawab Rayna sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya.

  "Kamu kenapasih cinta sekali sama anak itu?Padahal dia sama sekali tidak memperdulikan kamu ," tanya Dita.

  "Yah mah,namanya juga hati.Kalo udah sayang sama satu orang ya udah pengenya kesitu terus," jawab Rayna santai.

  "Sayang,Maaf nih bukan mamah mau mendjuge kamu,tapi kayaknya Dimas gak ngelirik karena penampilan kamu deh,"

  "Jadi maksud mamah Aku harus di Make over gitu?tapi iya sih mah,soalnya waktu itu Dimas bilang ke Aku katanya' Gue gak suka sama cewek culun'

  "Nah benerkan.Yaudah kalo masalah make over,mamah bantu kamu nanti,"

  "Makasih ya mah,"

"Sama-sama sayang,"

             🌻

Saat ini,Kayla dan Razan sedang berada di Kafe.

   "Jadi gimana Kay hubungan kita? Kamu udah jelek-jelekin Aku di depan Tama!"

  "Razan sayang,Kamu masih mau pacaran sama Aku kan? Kamu harus ikutin permainan Aku.Dengerin ya,Aku ngelakuin itu biar Tama gak curiga sama hubungan kita," ujar Kayla.

  " Iya ngerti.Tapi itu bikin Aku sakit hati,"

  Kayla meraih tangan Razan lalu mengenggamnya.

  "Razan,cinta itu butuh pengorbanan.Kita backstrett dulu ya.Disekolah kita bersikap seolah gak ada hubungan apa-apa pokoknya,"

  "Kay Aku gak ngerti sama jalan pikiran kamu.Kalo kamu cinta sama Tama,kenapa kamu selingkuhin Dia?" tanya Razan.

  "Ada alasan yang gak bisa Aku kasih tau ke kamu.Pokoknya,kamu ikutin aja permainan Aku,"

 

 

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang