BAB 39: MALAM KEJADIAN

17 2 0
                                    

  Mika sudah berdiri di depan gerbang rumahnya menunggu Arbi datang menjemput dirinya.Tak lama kemudian,Sebuah mobil berhenti di hadapan Mika.
Mika pun langsung masuk kedalam mobil.

  "Kamu mau ajak aku kemana sih emangnya?" tanya Mika saat mobil sudah mulai melaju.

  "Ke suatu tempat spesial.Kamu pasti suka.Soalnya disana indah banget," jawab Arbi.

  "Bi,Aku mau ngomong serius sama kamu," ujar Mika yang sebenarnya ragu-ragu.Tetapi Mau tidak mau Mika harus tetap mengatakanya.

  "Aku mau kita putus,"

Arbi berdecak sambil tersenyum nanar." Maksud kamu apasih sayang tiba-tiba minta putus gitu?"

  "Bi,jujur Aku ngerasa hubungan kita ini dari Awal emang udah salah.Meskipun sekarang Aku udah putus sama Rangga,Aku tetep ngerasa bersalah.Ditambah Aku mulai gak nyaman sama kamu,"

  Perkataan Mika barusan membuat Arbi naik pitam sebenarnya.Tapi Arbi tetap berusaha menahan emosinya.Dia tidak mau kehilangan Mika.

  "Maksud kamu,Kamu masih cinta sama Rangga hah?!"

  "Bi kok malah belok kesini? Ini kan rumah kamu.Mau ngapain?" tanya Mika saat Arbi malah membelokan stirnya kerumahnya sendiri.

  Arbi tak menjawab apapun.Dia keluar dari Mobil lalu membukakan pintu untuk Mika.Mika pun ikut turun.
Arbi menarik pelan tangan Mika masuk kedalam rumahnya.

  "Duduk!" titah Arbi.

"Kamu mau ngapain sih Bi?" tanya Mika yang tak mengerti kenapa Arbi membawanya ke rumahnya.Jujur Mika takut karena dirumah ini tidak ada siapa-siapa.

"Bentar ya sayang,Aku buatin kamu minuman dulu," Arbi melangkahkan kakinya menuju Dapur setelah Mika duduk di sofa.

  Tak lama kemudian,Arbi keluar dari dapur dengan membawa segelas teh hangat lalu menaruhnya di meja.

  "Minum dulu sayang.Kamu kayaknya lagi gak sehat ya.gak ada angin gak ada hujan minta putus sama Aku," ujar Arbi sambil menyodorkan teh nya kepada Mika.
Mika pun yang memang merasa haus meminumnya.

  "Tapi Bi,Aku serius.Aku emang gak nyaman sama kamu sekarang dan jujur Aku pengen balik lagi ke Rangga,"

  "Iya tapi kenapa?" tanya Arbi.

  "Awshhh...kok kepala Aku pusing banget ya Bi," mika memegangi kepalanya yang terasa sakit.Karena terlalu sakit,Mika pun jatuh pingsan.

  Arbi tersenyum smirk.Rencananya berhasil.

  Arbi memasukan sebuah serbuk ke teh Yang dibuat untuk Mika.

  "Kamu pengen putus dari Aku sayang? Hmm gak akan.Aku,akan bikin kamu gak pernah bisa lepas dari Aku Baby,"

  Arbi beranjak dari duduknya lalu menutup pintu tak lupa menguncinya.Lalu Arbi beralih menggendong Mika masuk ke kamarnya dan tak lupa juga menutup pintu kamarnya.

             🌻

Mika membuka matanya perlahan.Rasa pusing masih sedikit bersarang di kepalanya.Mika menolehkan kepalanya dan Dia terkejut melihat Arbi yang tidur disampingnya tanpa mengenakan pakaian.
Pikiran negatif Mika mulai merambat kemana-mana.

  "Kok Gue bisa disini sih?"

"Terus kok Arbi bisa tidur disamping Gue?"

  "Jangan-jangan..." Mika melihat ke arah tubuhnya tetapi pakaianya masih utuh.

  "Arbi bangun," Mika menepuk-nepuk tangan Arbi.

  Arbi pun membuka matanya sambil menguap.

  "Eh sayang udah bangun? Gimana keadaan kamu sekarang?" tanya Arbi sambil merubah posisinya menjadi duduk menghadap Mika.

  "Arbi jujur semalem kamu ngelakuin apa sama Aku?" tanya Mika.

  "Maksud kamu apasih? Aku gak ngelakuin apa-apa Mika," elak Arbi.

"Kalo kamu gak macem-macem sama Aku,kenapa Kamu bisa tidur sekamar sama Aku?" tanya Mika was-was.

  "Oh gini aku ceritain ya biar kamu gak salah paham.
Jadi,semalem itu,waktu kita lagi ngobrol kamu ngeluh kepala kamu pusing terus gak lama kamu pingsan.Ya Aku bawa kamu ke kamar Aku biar istirahat.Karena Aku gak mungkin bawa kamu balik ke rumah dengan keadaan kayak gitu.kamu ngigo terus manggil-manggil mamah kamu,Semaleman Aku nungguin kamu eh ketiduran.Sumpah Aku gak ngapa-ngapain kamu sayang,"

  Mika sebenarnya tak percaya akan perkataan Arbi.Mana mungkin seorang laki-laki tidur satu kamar bersama seorang perempuan tidak melakukan apa-apa.

            🌻

  Zahra masuk ke kelas bersama Regan.Zahra melihat Mika yang sedang melamun memikirkan sesuatu.Zahra pun memilih duduk disamping Mika.

  "Mika,Lo kenapa?" tanya Zahra.

  Mika sedikit tersentak lalu menolehkan kepalanya dengan gelagapan.

  "Eh enggak kok Ra,Gue cuma lagi banyak masalah aja," ujar Mika berbohong.
Sebenarnya yang hanya ada dipikiran Mika sekarang hanyalah kejadian semalam.Mika masih tak henti-hentinya memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi semalam.

  "Haha Gue puas banget ngeliat Pak Bondan celannya sobek.Biar Nyaho tuh Guru," ujar Tama yang masuk bersama kedua temanya itu.

  Tama tersenyum manis ke arah Zahra lalu duduk dibangkunya.

  "Ngelakuin apa Lo?" tanya Zahra dengan tatapan tajam kepada Tama.

  "Enggak kok gak ngelakuin apapun.Ya kan Zan,Dit,"

Razan dan Dito mengangguk mengiyakan.
Razan berjalan menghampiri Rayna sedang memainkan ponselnya.

  "Pagi Sahabat.Nih Gue bawain sandwich kesukaan Lo dulu," Razan menyodorkan kotak makanan transparan berisi sebuah roti sandwich.

  Rayna menolehkan kepalanya.

"Terima dong,Gue buatnya susah tau,pake cinta.Maksudnya cinta persahabatan gitu loh Ray,"

  Rayna tersenyum lalu menerima sandwich itu.

  "Makasih,"

"Sama-sama.Gue balik duduk ke bangku ya bye," Razan pun meninggalkan Rayna lalu duduk dibangkunya.

  Tama mengeluarkan Dua buah gelang dari saku seragamnya lalu memasangkan satu untuk Zahra dan memasangkan satu untuk dirinya.

  "Apanih?" tanya Zahra sambil melihat ke arah pergelangan tanganya yang sudah dilikit sebuah gelang berinisial TZ.

  "Itu gelang Couple.Kemarin waktu Gue main sama Dito ke mall,Gue liat ada gelang itu lucu yaudah Gue beli.Ada ini sianya TZ.Tama dan Zahra,"

  Zahra tersenyum" makasih ya Tama,"

  "Ra,pulang sekolah jalan bareng yuk!" ajak Tama.

  "Duh sorry Tam,sore ini Gue mau packing berangkat ke Bandung,"

  "Lo mau ninggalin Gue?" Kata Tama dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

  "Enggak Tama," Zahra mengusap air mata yang hendak jatuh ke pipi Tama." Kan besok udah mulai libur sekolah,sskarang pun cuma pembagian raport.Jadi besok,Gue mau Liburan dirumah Ibunya Tante Ranti,"

  "Gue mau ikut hiks..."

Zahra menangkup kedua pipi Tama.

  "Gak boleh.ini tuh acara liburan keluarga.Cuma Gue,Gibran sama Tante Ranti yang ikut," ujar Zahra.

  "Berapa lama?" tanya Tama.

"Dua mingguan lah,"

"Lama Araa hiks..."

"Jangan nangis dong.Cepetan hapus air matanya nanti diliat yang lain malu buru," Tama mengusap air matanya kasar.Dia tak mau reputasinya sebagai gengster sekolah hancur.

 

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang