BAB 56: JANGAN PERGI

18 2 0
                                    

Kini Ranti juga cemas.Karena Gibran bahkan zahra belum pulang.

  "Tan,gimana Zahra udah dateng?"

  "Gibran gimana Tan?"

"Mereka semua belum pulang dari tadi.Tante khawatir hiks..."

  Mika mengusap-ngusap punggung Ranti.

  "Tante yang sabar ya,Mika yakin Zahra sama Gibran akan pulang,"

  "Tan,ini handphone siapa?" tanya Rangga sambil meraih sebuah handphone yang berada di atas meja luar rumah.

  Ranti membelalakan matanya.
"Itu punya Zahra Nak,"

  "Saya izin buka ya Bu," ujar Rangga.

  Ranti mengangguk mengiyakan.
Rangga berhasil membuka ponsel Zahra karena kebetulan Zahra tidak menguncinya.

  "Tan,kayaknya Zahra sama Gibran diculik.Soalnya saya liat ada pesan dari Nomor yang gak di kenal nyuruh Zahra datang ke suatu tempat,"

  Ranti langsung jatuh terduduk lemas dilantai.Mika berusaha menahan tubuh Ranti.

  "Kita harus kesana Tan," ujar Rangga.

  "Tama,"

Ranti langsung mengeluarkan ponsel dari saku bajunya lalu menelpon seseorang.

             🌻

  "Iya Gue seneng tadi Zahra kesini.Walaupun dia agak cuek tapi gak papa,"

  Ponsel Tama tiba-tiba berdering.Tama pun langsung mengangkatnya.

  "Hallo Ada apa Bu?" tanya Tama yang sedang mengobrol bersama Dito dan Razan.

  "Nak...Zahra diculik hiks..."

  Ponsel Tama langsung terjatuh ke lantai.Tama langsung melepas infus yang menempel ditanganya dengan kasar.

  "Ehh Tam jangan dilepas woyyy,"
   
  "Gue gak peduli.Gue harus selamatin Zahra sekarang hiks..."

  "Mana kunci motor Lo? Mana!" Pinta Tama.

  "I-ini," Dito memberikan kunci motornya.

  "Zahra? Dia kenapa Tam?" tanya Dito.

  "Zahra diculik," Tama langsung turun dari ranjang lalu berlari ke luar dari Ruangan.Dito dan Razan ikut nenyusul Tama.

  Tama menaiki motor Dito lalu langsung melajukanya pergi darisana.Razan dan Dito langsung menyusul menggunakan motor Razan.
Tama membawa motor dengan kecepatan tinggi.Tak peduli dengan rasa sakit dan lemas yang dirasakanya kini.Yang ada dipikiranya saat ini,hanya Zahra.

              🌻

  Kinanti masuk kedalam kamarnya.Tapi saat disana,kinanti merasa heran karena Dito,Razan,bahkan Tama tidak ada.selang infusnya tergeletak jatuh begitu saja.

  "Kemana mereka,"

              🌻

  "Kenapa kalian jahat sama Kita? Apa salah kita?!" tanya Zahra sambil terus berusaha menahan rasa sakit akibat cambukan yang diberikan Mahes.

  Sedangkan Gibran di pegangi oleh kedua orang penculik lainya.

  "Sebenarnya,yang salah itu bukan kamu,tapi papah kamu.Hanya saja dendam di hati saya sudah menumpuk.Saya ingin menghabisi seluruh anggota keluar Adhitama.Dan sekarang,saya akan menghabisi kamu seperti saya menghambisi papah kamu Zahra,"

  "DASAR LAKI-LAKI BAJINGAN! TERNYATA ANDA YANG MEMBUNUH PAPAH SAYA hiks..."

  "Ada alasanya dong kenapa saya membunuh papah kamu,dan mengakhiri seluruh hidup keluarga Adhitama,"

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang