BAB 62: Chapter tambahan

38 2 0
                                    

  Nihhh Aku kasih tambahan chapter nya...
Cerita Zahra sama Tama nikahh
Ikut bahagia dehhh

Aku tau ini cuma Novel
Tapi baper,gereget,sedihnya tuh kebawa ke dunia nyataa
Mwehehe

Pokoknya makasih banget yaa buat kalin yang udah bacaaa

Untuk Next nya,Kira-Kira Aku bikin cerita tentang apa lagi ya?🤔

Luv Guyss❤️

Makasih banyak-banyak🙏

             ••••

6 tahun kemudian,seorang laki-laki sedang memperhatikan anaknya yang sibuk berlari mengejar kedua wanita paruh baya.
Mereka adalah Zahra,Tama,Ranti,Kinanti dan Gibran.
Tama kini sukses menjadi seorang Dokter.sedangkan Zahra menjadi seorang Dosen.Dan anak kecil perempuan yang sedang mengejar para oma nya itu adalah Maura putri kecil mereka.saat ini pun,Zahra sedang mengandung kembali.Dan usia kandunganya baru menginjak 6 Bulan.

  Seorang laki-laki yang memiliki brewok berjalan menghampiri keluarga bahagia itu.

  "Hai semuanya,apa kabar?"

  "Dimas," ujar Rangga.

"Gue mau minta maaf sama kalian atas semua kesalahan yang udah Gue lakuin,"

  "Iya,dari dulu kita udah maafin Lo kok," ujar Zahra.

  "Hei ini anak siapa? Anak kalian ya lucu banget.Hallo cantik," pada saat Dimas hendak memegang pipi Maura,Maura malah berlari dan bersembunyi dibelakang Tama.

  "Yah anak Gue takut sama Lo.Abisnya mukanya nyeremin,"

  "Awshhh..." ringis Tama saat pahanya dicubit oleh Zahra.

  "Itu siapa Mommy?" tanya Maura.

  "Dia Om Dimas sayang,sahabatnya Mommy.Salam gih sama Om nya," titah Zahra.

  Maura mengangguk mengiyakan lalu berjalan mendekati Dimas.

  "Hallo Om,Aku Maura," ujar Maura sambil mengulurkan tanganya kepada Dimas.
Dimas pun menyambut uluran tangan Maura dengan hangat.

  "Kamu lucu banget sih," Dimas langsung membawa Maura kedalam pangkuanya.

  "Cantik banget sih kamu kayak mamahnya,"

  "Heh bibit Gue itu! Jelas baguslah," ujar Tama yang merasa bangga terhadap dirinya itu.

  Cup

Dengan santainya Maura mencium pipi Dimas.

  "Heh ngapain Lo bocil cium-cium pipinya Dimas?" tanya Tama yang sedikit emosi.

  "Ihh Dady gimana sih.Kan kata Dady,kalo kita sayang sama orang,kita harus cium dia.Maura pernah liat Dady cium momy terus bilang' Aku sayang banget sama kamu'
Karena Maura sayang sama om Dimas,jadi Maura cium deh,"

  "Om Dimas mau gak jadi papah kedua Maura? Soalnya Om Dimas lebih ganteng daripada Dady.jadi,nanti Maura bisa kenalin sama temen-temenya Maura,Kalo punya papah ganteng,"

  "Heh bocil.Kalo Lo bukan anaknya Dady,udah Dady cubit kamu!"

  "Hwhaaaaa hiks...hiks...hwaaa mommy Daddy jahat hiks..."

  Zahra langsung mengambil alih Maura dari Dimas lalu menatap tajam ke arah Tama.

  "Kamu mau apain anak aku Hah?! Berani kamu nyubit dia?!"

  "Enggak ayang,becanda doang.Maura nya aja yang cengeng,"

  "Dasar kamu ya," Zahra mencubit pinggang Tama hingga Tama meringis.

   "Kok Jadi Aku yang dicubit sih Mommy hiks..."

  Mereka semua tertawa melihat tingkah keluarga kecil itu.Ranti maupun Kinanti sangat bersyukur karena kini semuanya sudah berbaikan.kebahagian juga selalu menyertai langkah mereka semua.Yang lalu biarlah berlalu.
Rasa cinta,sayang,bisa merubah suatu kebencian menjadi sebuah kebahagiaan.

 

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang