Tama memasukan motornya kedalam garasi bersama Zahra.
Tadi,Mona menelpon Tama agar mengajak Zahra ke Rumah untuk membicarakan sesuatu.
Pada saat Zahra hendak turun dari motor,sebuah mobil keluar dari garasi.Zahra melihat jelas dari kaca mobil yang terbuka ada Kinanti Ibunya bersama papahnya Tama.'Tega banget mamah nelantarn anaknya demi laki-laki lain'
"Ayo," Tama menarik pelan Tangan Tama berjalan masuk kedalam rumah.
Di ruang tengah,sudah ada Mona dan Alan."Tama Bunda nitip Alan dulu ya.Bunda,Mau ngomongin sesuatu berdua aja sama Zahra," ujar Mona.
Tama mengiyakan lalu mengambil alih Alan dari Mona dan mengajaknya bermain.
Mona menarik pelan Zahra masuk kedalam kamarnya.
Mona mengajak Zahra duduk ditempat tidurnya."Bunda Mau ngomongin apa?" tanya Zahra.
"Ra,Bunda minta maaf ya soal masalah malam itu.Dan Maaf juga karena gak bisa mempekerjakan kamu disini lagi.Bunda gak mau kalo kamu kena masalah lebih jauh lagi.Cukup Bunda aja Ra..."
"Bun,Zahra juga minta maaf ya udah bikin kekacauan dirumah ini.Semuanya salah Zahra Tan,"
"Kamu jangan ngerasa bersalah gitu Ra.Ini semua udah takdir,"
"Sebenernya ada Hal yang bikin Zahra sakit di Rumah ini.Tapi bukan Bunda,Tama,ataupun Om Mahes,"
"Maksud kamu apa Ra? Tapi,selain orang-orang itu,sekarang juga ada Kinanti.Kamu ada hubungan apa sama Kinanti? Atau kamu memiliki masalah sama Dia?" tanya Mona.
"Enggak kok Tan.Maaf ya Zahra gak bisa ceritain,"
"Iya gak papa,"
"Emm Ra...Bunda minta titip Alan bentar ya.Mau mandi dulu tadi abis masak badan Bunda bau bumbu,"
"Haha iya Bun Aku pasti jagain Alan.Yaudah Kalo gitu,Aku permisi Tan mau jagain Alan,"
Mona mengangguk mengiyakan.
Zahra beranjak dari duduknya lalu menuruni Tangga."Bunda ngomongin apa sama Lo?" tanya Tama saat Zahra sudah duduk di sofa.
"Kepo banget sih.Gak boleh rahasia,"
"Dihh sebel main rahasia-rahasian," Tama memutar bola mata malasnya.
"Sini Biar Alan Gue yang gendong," Zahra mengambil alih Alan dari Tama lalu mengajaknya mengobrol.
"Alan cayangnya Aunty lucu banget sih kamuuu utututu,"
Tama membayangkan sesuatu.
Tama berbaring dipaha Zahra.
Dengan penuh kasih sayang Zahra mengelus-ngelus rambut Tama."Lucu banget sihh Tama nya Aku utututuu...Gemesss,"
Tama langsung membuang jauh-jauh bayangan itu.
Menggelikan."Emmm Ra,Gue pengen belajar sama Lo boleh gak?" tanya Tama.
"Boleh dong,nanti malem Lo dateng aja ke Rumah Gue," jawab Zahra santai.
"Ok,"
🌻
"Ayo dong Tama,semangat Itu 5 soal Lagi tau belum dijawab,"
"Araaa Gue gak bisaa susahhh.Mana Lo kasihnya matematika lagi,"
"Ya kan sesuai jadwal aja.Besok kan ulangan matematika.
Yapss malam ini Tama jadi datang ke Rumah Zahra.mereka belajar di Ruang tengah di atas karpet.Tetapi dari tadi Tama terus mengeluh akan soal yang menurutnya sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA AURELIA
Teen FictionBerawal dari seorang Gadis bernama Zahra Aurelia yang datang ke SMA ANGKASA untuk memulai kehidupan baru dan melupakan masalalu keluarganya yang kelam hingga membuat Keluarga Zahra hancur berantakan.Disana,Zahra memberi rasa keadilan bagi orang-oran...