BAB 4: SAHABAT LAMA

38 2 0
                                    

Seperti biasa hari ini Zahra kembali masuk sekolah.
Zahra berjalan sendirian menyusuri koridor.

  Brukkk

"Awsh...kalo jalan tuh liat li..."

  Zahra menyipitkan matanya ketika melihat lelaki yang berdiri di depanya ini.Rasanya seperti tidak asing.Lelaki itu tersenyum kepada Zahra.

   "Hai Araa Gue kangen banget sama lo," ujar lelaki itu sambil memeluk Zahra.

Zahra langsung mendorong tubuh Lelaki itu agar menjauh darinya.

  "Gak usah kurang ngajar ya Lo!" sentak Zahra.

  "Ara Lo gak inget sama Gue? Gue Dimas sahabat lo ya ampun masa lupa sih," ujar Lelaki yang bernama Dimas itu Lesu.

  "Dimas?mukanya si mirip Dimas.Tapi Dimas yang Gue kenal gak kayak gini dia kan gen..."

  "Gendut,item,pendek? Gue udah berubah Araa...Jadi ganteng kan Gue," ujar Dimas dengan pedenya.

  Zahra kembali memperhatikan dengan seksama sosok lelaki di depanya ini dan ternyata memang Dimas.

  "Pangling banget Lo Dim," ujar Zahra dengan mata yang berbinar.

  Dimas melihat Zahra dari Bawah sampai Atas.Dia heran kenapa seragam yang Zahra kenakan sama dengan dirinya.

  Kringgg

Bel masuk berbunyi.

  "Udah Bel Ra.Yaudah nanti pulang sekolah kita ke kafe dulu ya.ngobrol-ngobrol gitu.Udah lama kan kita gak ketemu," ajak Dimas.

  "Boleh deh," jawab Zahra yang menyetujui.

  "Btw,lo kelas mana?" tanya Dimas.

  "12 IPS 5," jawab Zahra.

"Wah berarti lo sekelas dong sama Gue," ujar Dimas.

  "Oh ya?tapi kemaren Gue gak liat lo,"

  "Iya Kemaren Gue sakit.yaudah yuk masuk kelas!" Dimas menarik tangan Zahra untuk berjalan masuk kedalam kelas

  Pada saat Zahra dan Dimas masuk kedalam kelas,semua tatapan mereka terfokus kepada Zahra dan Dimas.
Dito berdiri duduknya.

  "Wehh ngapain lo bareng sama Ayang Zahra.Jauh-jauh Lo!"

  "Heh Dito!emang lo siapanya Ara Hah?" tanya Dimas galak.

  "Heh Dimas Babi!awas ya kalo Lo deket-deket sama Ayang Zahra," ancam Dito.

  "Gak jelas banget!" Dimas menarik tangan Zahra untuk menjauh dari Dito.

  Zahra duduk dibangkunya bersama Tama.Sedangkan Dimas duduk bersama anak laki-laki lain.

  'Kok Ara duduk sama si kutukupret Tama sih'

  "Selamat pagi anak-anak," seorang Guru laki-laki yang memakai kacamata dikepalanya masuk kedalam kelas lalu duduk di kursi Guru.Dia menyimpan tas bawaanya di atas meja lalu mengeluarkan 1 buku paket.

  "Anak-Anak,hari ini kalian merangkum ya Bab 5 mengenai Masa Reformasi," ujar Pak Amir.

  "Pak itu ngerangkumnya 1 bab?semua?banyak banget pak..." tanya Dito yang protes.

  "Sudahlah Dito kamu jangan asik protes aja.Kerjakan atau saya tambah menjadi 5 bab," ancam Pak Amir.

  "Njirr Zan nih Guru Gue doain rambut dikepala tengahnya tuh gak tumbuh-tumbuh,"

  "Dito,kamu gak boleh gitu Dosa Tahu,"

  "Alah kayak lo gak pernah aja.Lo lebih parah bilangin Bu Ana kudanil,"

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang