BAB 7: KEJADIAN DI KORIDOR

15 1 0
                                    

Pagi ini seperti biasa Zahra menunggu Dimas menjemputnya di depan teras.Tetapi yang datang bukan Dimas.Malah laki-laki Asing yang baru Zahra liat bagi Zahra.
Lelaki itu membuka helmnya lalu merapihkan rambutnya.

  "Gibran nya ada? Gue Arsen temenya," tanya lelaki itu.

  "Ada,Dia masih di dalem tadi.Tungguin Aja," jawab Zahra.

  Lelaki itu mengangguk mengiyakan.
Tak lama kemudian,Gibran keluar dari rumah.

  "Woi Bro udah dari tadi?sorry ya Gue mules tadi,jadi ke Toilet dulu," ujar Gibran.

  "Gak papa,udah buruan Naik!" titah Lelaki itu.

Gibran pun naik ke motor temanya itu.Arsen menoleh ke arah Dimas.

  "Eh yang berdiri disana siapa Gib? Kakak lo? Cantik ya.Lo gak bilang kalo punya kakak cantik sama Gue,"
  
  "Mata Lo liat yang bening dikit! Dia bukan bukan kakak Gue,tapi sepupu Gue,"

  "Oh Gitu,boleh kali kenalin sama Gue nanti,"

  "Pala lo!udah buruan jalan.Gak usah lo ganggu Dia awas aja," ujar Gibran sambil memukul kepala Arsen yang memakai helm.

  "Ah gak asik lo," Arsen melajukan motornya pergi darisana.

            🌻

  Disisi lain,Dimas menuruni tangga dengan terburu-buru.

  "Dimas makan dulu sayang," titah Yora yang sedang makan bersama suaminya.

  "Gak keburu Mih,pih,Dimas langsung berangkat ya..."

  Dengan cepat Dimas menaiki motornya yang berada di garasi lalu pergi darisana.Dia sudah sangat telat menjemput Zahra.
Baru saja beberapa kilometer Melaju,Tiba-Tiba saja ada orang yang berhenti di depan motornya.

Cekitttt

Untung saja Dimas sempat mengerem.Dimas membuka helmnya lalu berjalan ke arah Gadis yang masih menutupi wajahnya.

  "LO KALO MAU MATI JANGAN DIMOTOR GUE DONG!"

  Gadis itu membuka matanya.

"Dimas.Maaf Aku gak sengaja,tadi Aku mau nyebrang Tapi tiba-tiba kepala Aku pusing,"

  "Tetep aja Rayna,kalo sampe Gue beneran nabrak lo gimana? Gue juga yang kena masalah,"

  Rayna memegangi kepalanya yang terasa sakit.Darah segar mulai keluar dari hidungnya.

  "Eh Lo kenapa Ray?" tanya Dimas cemas.

  "Kepala Aku sakit banget Dim..." Rayna tak kuasa lagi menopang badanya.Dia tumbang jatuh ke Aspal.

  "Ya ampun Pake pingsan segala lagi.Gimana ya,"

             🌻

Zahra masih setia menunggu Dimas.Beberapa kali Zahra melihat ke arah jam tanganya.
Kini Jam sudah menunjukan pukul 06.50 WIB.
Gerbang sekolah akan ditutup pukul 07.00 WIB.
Ranti yang sedang sibuk menyapu di dalam keluar untuk membuang sampah.Dia heran melihat Zahra yang ada disini.

  "Loh Zahra.Kok kamu masih ada disini? Tante Kira kamu udah berangkat,"

  "Iya Tan,Aku daritadi nungguin Dimas.Tapi gak dateng-dateng,"

  "Mendingan kamu berangkat aja sekarang naik angkutan umum.Kalo kamu terus nungguin Dimas,kamu bisa telat Nak," ujar Ranti memberi saran.

  "Yaudah Bu kalo Gitu Zahra pamit dulu ya," zahra menyalami tangan Ranti lalu pergi menuju jalan besar.

             🌻

  Saat ini Dimas berada didalam taksi menuju Rumah sakit.Dia membaringkan Rayna di pahanya sembari menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Rayna.

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang