BAB 13: KEJAHILAN TAMA

22 2 0
                                    

Mika keluar dari rumahnya menghampiri lelaki yang sudah menunggunya di motor.

   "Maaf ya nunggu lama," ujar Mika yang merasa bersalah.

  "Gak papa sayang,selama apapun Aku akan tetap nungguin kamu kok,"

  Yapss lelaki itu tak lain tak bukan adalah Arbi.Semalam,Mika menerima cintanya.Mika berfikir,selama Rangga tidak Tau,semuanya pasti akan baik-baik saja.

   Mika naik ke atas motor.Arbi menarik tangan Mika agar memeluk pinggangnya.setelah itu,Arbi melajukan motornya meninggalkan kediaman Mika.

             🌻

  Zahra masuk kedalam kelasnya.Dia hendak duduk tetapi Tama menghalanginya.

   "Apaansih lo!"

"Gak papa," Tama menyenggol Zahra hingga duduk dibangkunya.

   "Ih Tama!"

"Sutt diem gak usah bawel.Geser dong Gue mau duduk," titah Tama.

  "Lo gak liat disbelah Gue banyak orang!"

  "Tau,mereka gak akan gigit tenang aja.Udah geser aja,"

  Dengan terpaksa Zahra bergeserr duduk dibangkunya.
Dimas yang duduk dibelakang Zahra menatap Tama curiga.

   "Selamat pagi anak-anak," seorang Guru laki-laki masuk kedalam kelas sambil membawa setumpuk buku lalu menyimpanya di atas meja.
Guru laki-laki itu duduk di kursinya.

   "Zahra,tolong kamu bagikan buku-buku ini ya," titah Pak Amir.

  "Iya pak," Zahra hendak berdiri.Dia merasakan sesuatu lengket menempel di bagian belakangnya.Zahra mencoba kembali berdiri tapi susah.

   "Zahra ayo cepat!" titah Pak Amir.

  Zahra memaksakan dirinya untuk berdiri.

  Srekkk

Terdengar suara kain robek.Dengan sigap Dimas menutupi bagian belakang Zahra menggunakan jaketnya lalu membawa Zahra keluar dari kelas.
Satu kelas tertawa begitupun Tama.

  "Tama! Kamu ya yang menjahili Zahra?" tanya Pak Amir.

  "Enggak pak,apaansih nuduh saya," elak Tama tak terima.

  "Ah saya tidak percaya sama kamu.Sekarang kamu bersihkan lapangan,pungutin daun-daun berjatuhan.Cepat!"

  "Gak mau ah pak.Saya kan gak salah,"

  " Sudah cepat.siapa coba murid yang suka jail di sekolah ini.Kamu Tama.sudah sana!"

  Tama berdecak kesal lalu beranjak dari duduknya lalu keluar dari kelas.

             🌻

  Zahra berdiri di depan Toilet menunggu Dimas membelikan rok baru untuknya di koperasi.Taka lama kemudian,Dimas kembali menghampiri Zahra.

  "Nih Ra pake dulu," Dimas menyodorkan rok itu kepada Zahra.

   "Makasih ya Dim," ucap Zahra.Setelah itu Zahra masuk kedalam Toilet.

Beberapa menit kemudian,Zahra keluar dari Toilet sambil membawa jaket Dimas di tanganya.

  "Dim.kok Tama tega banget sih sama Gue.Apa karena Waktu itu Gue nampar Dia ya," ujar Zahra.

  "Lo nampar Tama?" tanya Dimas.

  "Iya Dimas,dia kasar sama cewek,"

  "Emm bisa jadi sih karena itu Tama jail sama lo.Tapi Ra,Lo gak usah terlalu pikirin ya.Ada Gue disini yang akan selalu ngelindungin Lo," ujar Dimas.

  Zahra tersenyum.

"Yaudah balik lagi ke kelas yuk!" ajak Dimas sambil menarik pelan tangan Zahra pergi darisana.

             🌻

  Tama teruss aja mendumel sambil membersihkan daun-daun yang berjatuhan.

   "Gara-Gara cewek itu Gue jadi dihukum!"

  Beberapa daun jatuh menimpa kepala Tama.Tama berteriak karena kesal.

  "Nihh Daun ikut ngerjain Gue juga kayaknya.Gak abis-abis Gue bersihin ini semua!"

  Seorang lelaki berpenampilan urakan berjalan menghampiri Tama.

  "Wihh sejak kapan lo jadi tukang pungutin sampah Tam?"

  Tama menoleh lalu mendelik sebal.

  "Diem deh lo Gue lagi gak mood.Gak usah ganggu!"

  "PMS lo? Pake gak mood segala,"

Tama yang mulai tersulut emosi berdiri lalu tanpa ampun memukuli lelaki itu habis-habisan.

   "HEI STOP.IKUT SAYA KE RUANG BK!!!"

  Seorang lelaki paruh baya berkacak pinggang tak jauh dari mereka dengan tatapan marah.

             🌻

  Zahra bersama Dimas berjalan melewati kelas Kayla.Mereka tak sengaja mendengar perbincangan Zahra bersama kedua temanya.

  "Bukanya Lo deketin Tama cuma buat ngambil hartanya doang?" tanya salah satu diantara mereka.

   "Iyalah lo pikir apa.Gue mana suka sama cowok bandel kayak Dia,"

   "Kasihan banget Tama ya Dim," ujar Zahra saat mereka sudah melewati kelas Kayla.

  "Ah gak usah peduliin Ra.Lagian mana pernah si Kayla serius sama cowok.Dia cuma mandang harta doang," ujar Dimas.

  "Lo kok Tahu?" tanya Zahra heran.

  "Gue udah lama kali sekolah disini.Jadi ya,Gue tau tabiatnya Kayla.Gue juga pernah kejebak sama Dia.Waktu itu Gue pernah pacaran 1 bulan sama Dia.Tapi setelah Gue tau ternyata selama ini Dia selingkuh sama nguras harta Gue.Sampe ATM Gue diambil sama Dia,"

  "Ya ampun jahat banget,"

"Nah itu makanya Gue putusin dia langsung.Lagian si Tama nya aja yang bodoh mau-mauan pacaran sama cewek kayak Kayla.Udah bulol dia,"

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang