BAB 48: MENCURIGAKAN

11 2 0
                                    

Besoknya,Tama benar-benar sudah stay di rumah Zahra.Kini dirinya sedang duduk di meja makan.
Zahra membuka pintu kamarnya.Dia sedikit tersentak karena Tama sudah berada di rumahnya.Padahal ini masih pagi.

  "Kamu ngapain jam segini udah dirumah Aku? Aku belum siap-siap Loh," ujar Zahra.

  "Efek terlalu semangat hehe,"

   "Aku mandi dulu ya bentar,"

  Tama mengangguk mengiyakan.
Zahra pun berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Selang beberapa Lama,Zahra keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan seragam sekolahnya.Rambutnya masih basah.

  "Ya ampun pemandangan indah.Kayaknya kalo kamu jadi istri Aku,tiap pagi bakal liat kamu kayak gini deh," puji Tama yang terpesona dengan kecantikan Zahra.

  "Gomball," Zahra masuk kedalam kamarnya.

Gibran keluar dari kamarnya dengan penampilan yang masih acak-acakan.Khas baru bangun tidur.

  "Ayo sarapan dulu!" ajak Ranti yang membawa satu persatu makanan ke meja makan.

  Gibran dan Tama langsung duduk di meja makan.

  "Yeuhh ngapain Lo ikut sarapan disini?" tanya Gibran.

  "Gak papa kali.Gue belum sarapan dirumah tadi gak sempet.Boleh kan ya Tan?" tanya Tama.

  "Boleh dong," jawab Ranti.

"Tuh Tante Ranti aja gak papa.Gak usah sok sewot Lo!"

            🌻

  Rayna masuk kedalam kamar.Dia sudah siap dengan seragam sekolah.Rayna berjalan mendekati Dimas berniat untuk membangunkan suaminya itu.

  "Dimas,bangun yuk! Sekolah,ini udah pagi tau," Rayna mengusap-ngusap pipi Dimas.

  Namun Rayna merasakan badan Dimas yang hangat.

  "Dinginn," Tubuh Dimas bergetar.Dimas menggigil kedinginan.

  "Ya ampun Dim,kamu kenapa?" Rayna sangat panik.Dia duduk disamping Dimas.

  Tiba-Tiba saja Dimas memeluk Rayna.

  "Jangan tinggalin Gue hiks..."

  "Iya Aku gak akan tinggalin kamu.Aku gak masuk sekolah ya jagain kamu,"

  Rayna mengusap-ngusap rambut Dimas.
Lalu Rayna meraih ponselnya yang berada di meja mengetikan sesuatu disana.

             🌻

  Tama masuk kedalam kelas bersama Zahra.

  "Duhh yang udah jadian mah begitu ya,apa-apa bareng," goda Mika.

  Zahra dan Tama hanya meresponya dengan senyuman.
Lalu duduk di kursi masing-masing.
Mata Tama terfokus kepada lengan Zahra.

  "Gelang yang dari Aku itu belum kamu pake?" tanya Tama.

  Zahra ikut melihat ke bawah.

  "Belum,gak sempet,"

  "Yahhh kok gitu sihh," bibir Tama mengerucut ke depan.

  "Jangan ngambek dong baby," Zahra mengelus-ngelus pipi Tama.

  Sungguh Tama tak kuasa menahan rasa salah tingkahnya.seulas senyuman terbit di bibirnya.
Zahra membawa Tama kedalam pelukanya.

  "Ciee yang ngambek hehe.Nanti Aku pake ya,"

  Tama mengangguk mengiyakan sambil tak henti-hentinya tersenyum.

  Satu notif masuk ke ponsel Mika.

  Raynacool

Mika,hari ini Gue gak masuk sekolah ya,Gue jagain sepupu Gue yang sakit.Tolong izinin.

  Mika

Iya Ray,cepet sembuh ya sepupu Lo

  "Kenapa Mik?" tanya Dito.

"Rayna gak masuk sekolah hari ini.Dia jagain sepupunya yang sakit," jawab Mika.

  "Ada apa nih? Kok Gue denger Rayna sakit.Kenapa dia?" tanya Razan yang baru saja masuk kedalam kelas.

  "Bukan Rayna yang sakit Razan.Tapi,sepupunya yang sakit.Jadi dia jagain sepupunya gitu," ujar Mika yang kembali menjelaskan.

  "Lah Gue kan sepupunya Rayna," ujar Razan.

  "Maksud Lo?" tanya Dito.

"Iya,Rayna itu punya dua sepupu.Yang satu Gue,satu lagi cewek,tapi diluar negri.Dan sepupunya yang diluar Negri juga udah nikah kok," ujar Razan menjelaskan.

  "Loh kok Aneh sih? Berarti Rayna jagain siapa dong? Kalo lo baik-baik aja Zan?" tanya Mika.

  Razan hanya mengedikan bahunya acuh.Lalu duduk disamping Dito.
Dito mengedarkan pandanganya.

  "Si ketos abal-abal mana?"

  Mereka semua ikut mengedarkan pandangan.Dan benar saja.Mereka tidak menemukan kehadiran Dimas.

  "Oh iya,Dimas kemana ya?" timpal Zahra.

  "Biasanya kan sama Kamu Ayang Zahra," ujar Dito.

  "Heh! Sekarang Zahra udah punya Tama gimanasih Lo!"

  "Oh iya hehe,"

Pushhhh

Tama menyemprotkan farfum ke tubuhnya.Hal itu membuat Mika merasa mual.

  "Hwokkk" Mika langsung berlari keluar dari kelas.

  Semuanya terdiam.Ada apa dengan Mika.

  "Kok dia kabur sih? Padahal farfum Gue wangi tau," ujar Tama yang merasa heran.

  'Kamu kenapa Mika' batin Rangga.

 
 

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang