BAB 14: MASALAH LAGI

22 2 0
                                    

Saat ini Kayla berada di mall bersama kedua temanya.Mereka sedang sibuk memilih barang-barang yang mereka suka.Dari kejauhan,Kayla melihat ada Tama dan Razan yang tak jauh dari mereka.

"Ya ampun ada Razan.Gue harus cantik depan Dia," Kayla membenarkan tatanan rambutnya.

"Kay bukanya pacar Lo Tama?" tanya Salah satu temanya.

"Aduh itu bukan urusan kalian.Gue ada urusan dulu.Kalian kalo mau pulang,pulang aja sana," Kayla berjalan menghampiri Tama dan Razan.

"Heh si Kayla selingkuh?"

"Kayaknya sih iya,"

"Temen lo tuh,"

"Temen lo aja kali!"

"Berarti si Kayla nyakitin Tama dong.Kasian banget,mendingan Tama buat Gue aja,"

"Ngarep lo! Udah ah yuk cabut.Nanti aja kita introgasi Dia,"

"Loh Kayla,kamu disini juga?" tanya Tama.

"Iya sayang,kebetulan banget ya.Tadi Aku sama temen-temen Aku,tapi mereka udah pulang," ujar Kayla.

             🌻

Ranti menunggu Zahra dengan gelisah di dalam rumah.

"Tan,Zahra pulang,"

Ranti menarik tangan Zahra untuk duduk disampingnya.
Ranti melempar sebuah surat ke hadapan Zahra.

"Sekarang kamu jujur sama Tante kenapa beasiswa kamu bisa dicabut?!" tanya Ranti Tegas.

"Malam itu,Zahra dapet chat minta tolong dari temen sekelas Zahra Tan.setelah itu Zahra dateng ke club buat nyari temen Zahra.Tapi waktu Zahra masuk,Ada orang yang mukul Zahra keras banget.Abis itu Zahra gak inget apa-apa.
Besok paginya,Zahra udah ada disalah satu kamar disana Tan...maafin Zahra hiks...hiks.."

"Ya ampun Ra,siapa yang tega ngelakuin ini sama kamu.Tante percaya kamu gak salah Ra," ujar Ranti sambil membawa Zahra kedalam pelukanya.

"Sekarang Zahra bingung Tan harus bayar biaya sekolah darimana hiks..."

"Kamu gak usah pikirin masalah itu Nak.Tante akan berusaha,"

"Maaf ya Tan Zahra selalu ngerepotin Tante,"

"Enggak Ra,kamu udah Tante anggap seperti anak Tante sendiri,"

             🌻

Tama masih setia memandangi figura yang berisi foto mamahnya.

"Tama kangen sama mamah,"

Tok tok tok

Tama menyimpan foto itu kembali di nakas samping tempat tidurnya lalu berjalan untuk membukakan pintu.

"Ada apa Bi?" tanya Tama.

"Tuan pulan Den,Tuan menyuruh Den Tama untuk turun kebawah.Katanya ada hal yang mau dibicarakan," jawab Bi inah.

Tama mengangguk mengiyakan lalu Dia langsung berjalan menuruni tangga.Saat sampai dibawah,Tama melihat Mona menangis sesenggukan.Tama juga melihat Papahnya duduk bersama seorang perempuan yang tidak Tama kenal.

"Dia siapa pah?" tanya Tama sambil melihat ke arah perempuan itu.

Mahes berdiri di hadapan Tama disusul oleh wanita itu.

"Kenalin Tama,ini Tante Kinan.Papah akan segera menikah dengan Dia,"

"Papah Gila!Gak puas papah nyakitin perempuam Hah?! Waktu kuburan mamah masih basah,papah nikah lagi sama Tante Mona.Sekarang,papah mau nikah lagi sama perempuan murahan ini!"

Plakkk

"Jangan kurang ngajar kamu ya! Papah gak perlu restu apapun dari kamu.Pokoknya dalam waktu dekat ini,papah akan menikahi Kinan,"

"Terus Tante Mona gimana?" tanya Tama.

"Papah udah bosen sama Dia.Kalo Dia mau keluar dari rumah ini silahkan.Tapi jika tidak mau,Dia harus menerima pernikahan papah,"

"Brengsek!" ujar Tama sarkas.Dia membawa Mona masuk kedalam kamarnya.

Tama membawa Mona duduk disamping Alan lalu membawa Mona kedalam pelukanya.Rasanya sangat nyaman.Selama dia berumah tangga bersama Mahes selama 5 Tahun,baru pertama ini Tama menenangkan dirinya.

"Hwaaa hiks...hiks..."

"Ya ampun Alan sayang," Mona hendak mendekati Alan namun tanganya dicekal oleh Tama.

"Udah Bunda istirahat aja.Biar Alan Tama yang Jagian,"

"Makasih ya Tama kamu udah peduli sama Bunda dan Alan.Hati Bunda sangat sakit papah kamu akan menikah lagi,"

"Tama ngerti perasaan Bunda,"

Tama membantu Mona berbaring lalu menyelimutinya.Mona memejamkan matanya.Lalu Tama beralih menggendong Alan.

             🌻

Mika berbaring di Paha Arbi.Arbi mengelus-ngelus rambut Mika dengan penuh perasaan sayang.

"Bi...aku mau ngomong sesuatu sama kamu," ujar Mika.

"Ngomong apa sayang?" tanya Arbi.

"Sebenernya Aku udah punya pacar.Namanya Rangga,tapi kita LDR-an," ujar Mika yang ragu-ragu sebenarnya.

Arbi malah tertawa santai.

"Kok kamu malah ketawa sih? Harusnya kan marah sama Aku," ujar Mika heran.

"Ngapain marah sayang.Denger ya,Aku gak peduli kamu udah punya pacar ataupun belum.Aku sayang sama kamu tulus.Dan Aku akan buktiin sama Kamu,kalo Aku akan jadi pasangan yang lebih baik dan perhatian sama kamu di banding Rangga,"

Boleh dong komen buat Part ini menurut kalian gimana?

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang