"Ikut Gue Ra," Mika menarik Zahra yang sedang duduk di kelas agar keluar bersamanya.
"Mau kemana Mik?"
Mika membawa Zahra ke Taman belakang lalu menyuruhnya duduk disana.
"Gue mau ngomong sesuatu sama Lo Ra..." ujar Mika dengan suara yang berkaca-kaca.
" Lo kenapa Mika?" tanya Zahra yang khawatir melihat Mika yang sudah mengeluarkan air matanya.
Mika langsung berhambur ke pelukan Zahra.
"Gue hancur Ra...hidup Gue gak berarti lagi,"
Mika keluar dari kamar mandi sambil membawa sebuah tespack di tanganya.Matanya sudah sangat sembab akibat menangis lama dikamar mandi.
"Gak mungkin Gue hamil hiks..."
Mika sungguh tidak percaya.kenapa hal ini harus terjadi kepada dirinya.
Zahra menutup mulutnya tak percaya.Hal buruk seperti ini bisa menimpa temanya sendiri.
Zahra melepaskan pelukan Mika dari dirinya lalu beralih memegang kedua bahu Mika sambil menatapnya lekat."Siapa yang udah bikin Lo hamil Mik?" tanya Zahra.
"Gue gak yakin,tapi kayaknya ini semua karena Arbi hiks..."
"Arbi pacar baru Lo itu?" tanya Zahra memastikan.
Mika mengangguk mengiyakan.
"Waktu malam itu,niatnya Gue mau jalan sama Arbi sekalian mau mutusin dia.Tapi waktu Gue bilang,dia malah marah dan bawa Gue ke rumahnya Dia.abis itu Gue dikasih teh dan abis minum,kepala Gue pusing Ra.setelah itu Gue gak inget apa-apa lagi,"
"Pagi-paginya,waktu Gue bangun,Arbi udah disamping Gue Ra...Gue mikir kayak gak mungkin cewek sekamar sama cowok gak ngelakuin apapun.Gue takut Arbi malam itu macem-macemin Gue Ra hiks...hiks...Gue gak tau sekarang harus gimana,"
Bejat sekali laki-laki bernama Arbi itu.Dia bilang cinta kepada Mika.Tetapi apa yang dia lakukan? Dia malah menghancurkan kehormatan wanita yang dicintainya.
"Gue takut dia gak tanggung jawab Ra hiks...hiks..."
"Lo tenang ya,Gue bakal bantuin Lo ok," ujar Zahra yang kembali membawa Mika kedalam pelukanya.
"Jangan kasih tau siapa-siapa ya Ra.Gue malu hiks...Takut..."
"Iya Mika,Gue janji sama Lo,"
🌻
Dimas masuk kedalam kamar sambil membawa sebuah surat dan menyodorkanya kepada Rayna yang sedang duduk di depan cermin.
"Gue mau pisah sama Lo!"
Rayna mengerutkan dahinya.Apa maksud Dimas?
"Enggak.Aku gak mau pisah sama kamu Dimas," Rayna jelas menolak mentah-mentah.
"Ray Lo sadar gak sih.Gue itu gak cinta sama Lo.Sampe kapanpun Gue gak akan pernah cinta Rayna!"
Rayna berdiri dari duduknya lalu menatap Dimas dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kamu juga nyadar dong Dim.Zahra itu udah jadi milik Tama.Kamu gak ngerti juga ya?
Aku tau alesan kamu minta pisah dari Aku bukan cuma karena gak cinta.Tapi karena Zahra juga ya kan?" mata Rayna sudah berkaca-kaca."Lo gak usah bawa-bawa Zahra dalam masalah ini!" peringat Dimas sambil menunjuk ke arah Rayna.
"Aku tetep gak mau pisah sama Kamu Dimas.Aku cinta sama kamu hiks..."
"TAPI GUE GAK CINTA SAMA LO RAYNA!NGERTI DONG!"
Dimas terus mendekati Rayna hingga Rayna berjalan mundur sampai ke dinding.Seketika itu Dimas langsung mengunci pergerakan Rayna dengan tanganya.
"Ka-Kamu mau ngapain Dim hiks..." Rayna benar-benar ketakutan saat ini.Keringat di pelipisnya bercucuran.
"Rayna dengerin Gue baik-baik.Lo tau kan selama ini sikap Gue sama Lo itu kasar bahkan Gue gak ngehargain Lo sama sekali.Dan Lo masih mau Gue bersikap terus kayak gitu?"
"Rayna denger.Gue gak mau nyakitin Lo terus menerus.Tapi kalo Lo gak mau nurutin apa mau Gue,Gue akan terus bersikap kasar sama Lo Rayna sampai kapapun,"
"Gue minta pisah sama Lo dengan cara baik-baik Ray.Jadi,sekarang Lo mau pisah dengan cara baik-baik,atau mau Gue paksa hmm?"
Rayna mendorong Dimas hingga terhuyung ke belakang.
"Aku tetep gak mau pisah sama kamu apapun yang terjadi,"
Bughhh
Rayna jatuh tersungkur ke lantai akibat pukulan dari Dimas hingga sudut bibirnya berdarah.
"MAU LO APA SI RAY HAH?!! GUE UDAH MUAK SAMA LO TAU GAK!"
Rayna tak kuasa menjawab apapun.Dia hanya menangis merasakan sakitnya pukulan Dimas.Tetapi lebih sakit lagi hatinya.
"ARGHHHHH..."
pranggg
Pranggg
Dimas keluar dari kamar dengan perasaan kesal lalu membanting pintu kamar dengan keras.
🌻
Rayna berjalan sendirian di jalanan dalam derasnya hujan.Hatinya saat ini benar-benar hancur.Tega sekali Dimas mengajukan surat perpisahan untuknya.sebenci itukah Dimas kepadanya.
Air mata Rayna terus mengucur deras tanpa henti.Sebuah mobil terhenti disamping Rayna.seseorang dalam supir itu membuka pintu mobilnya dan langsung menghampiri Rayna.
"RAYNA LO NGAPAIN DISINI?" tanya seseorang itu yang ternyata Razan dengan nada bicara yang sedikit berteriak agar suaranya terdengar.
"Aku hancurr Zan hiks..."
Razan membawa Rayna masuk kedalam mobilny.Jelas Rayna tidak menolak sama sekali karena kali ini dirinya benar-benar lelah dengan semuanya.
"Lo keringin dulu badan Lo pake Anduk," Razan memberikan handuk yang ada di jok belakang mobil kepada Rayna.
"Lo kenapa Ray?" tanya Razan sekali lagi.
"Aku cape Zan hiks...capee hiks..."
Razan membawa Rayna kedalam pelukanya.
"Lo luapin aja semuanya biar tenang Ray..."
Razan merasakan punggungnya terasa sakit akibat cakaran.Ditambah Rayna memukul-mukul dadanya.Tapi Razan tidak peduli.Yang penting Rayna merasa tenang meskipun dirinya merasa sakit.
"Lo mau cerita sama Gue?" tanya Razan.
Rayna menganggukan kepalanya lalu menjauhkan dirinya dari Razan.Dia menghapus air matanya kasar.
Rayna pun mulai menceritakan dari awal sampai akhir mengenai sikap Dimas dan hubunganya dengan Dimas.
Razan mendengarkan dengan seksama dengan emosi yang harus dirinya tahan."Keterlaluan si Dimas! Gue bakal kasih pelajaran sama Dia,"
"Zan Aku mohon kamu jangan apa-apain Dimas.Aku gak mau memperpanjang masalah hiks..."
"Ray.Tapi Dia udah keterlaluan sama Lo Rayna!"
"Gue gak mau lo apa-apain cowok yang Gue cinta hiks...hiks..Razan Gue mohon," Rayna mengenggam tangan Razan begitu erat.
Kasian deh sama Raynaa🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHRA AURELIA
Teen FictionBerawal dari seorang Gadis bernama Zahra Aurelia yang datang ke SMA ANGKASA untuk memulai kehidupan baru dan melupakan masalalu keluarganya yang kelam hingga membuat Keluarga Zahra hancur berantakan.Disana,Zahra memberi rasa keadilan bagi orang-oran...