BAB 51: SEBURUK ITU KAH?

13 2 0
                                    

Di perpustakaan,Tama terus nyelendeh di lengan Zahra yang sedang fokus membaca Novel.

  "Yang,udah sih bacanya.bosen tau,mending jalan-jalan keliling sekolah," rengek Tama.

  "Gak ah mager.Diem dulu,ceritanya bentar lagi tamat tau,"

  "Yahh kamu mah gituu," Tama menjebikan bibirnya.

  Zahra menutup Novel yang dia baca lalu ngelus-ngelus kepala Tama.Tama meruba posisinya menjadi duduk tegak menghadap Zahra.

  "Jangan ngambek gitu dong," bujuk Zahra.

  "Enggak siapa yang ngambek," elak Tama.

  "Eh Aku pengen cerita sesuatu sama kamu boleh gak?" tanya Zahra.

  "Boleh dong.Cerita apa?" Tama balik bertanya.

  "Waktu Aku sama yang lain  jengukin Dimas,Aku kan kerumahnya dia,tapi pas nyampe sana yang bukain pintu asisten rumah tangganya.Dan kata dia,Dimas udah pindah gak disitu lagi.Terus yaudah si bibi nya ngasih alamat ke kita,"

  "Nah pas kita sampe di alamat rumah Dimas yang baru,yang bukain malah Rayna.
Rayna,"

  "Anehnya dimana?" tanya Tama.

  "Kamu inget gak sih yang waktu Razan bilang kalo Rayna itu cuma punya sepupu Dia sama cewek itupun jauh.tapi waktu kesana,Rayna bilang Dimas sepupunya juga.Aneh kan?"

  "Dan setau Aku juga,Dimas gak pernah cerita kalo dia sepupuan sama Rayna.Kira-kira mereka ada hubungan apa ya?"

  "Coba aja selidikin sendiri.Aku males bantuinya kalo urusan Dimas.

             🌻

  "Ngapain sih Lo ngajakin Gue masuk ke gudang sekolah?!" Arbi menghempaskan tangan Mika yang sedari tadi mencekalnya.

  "Gue hamil Bi..."

Arbi tersentak lalu tersenyum smirk.

  "Hamil? Hubunganya sama Gue apa?" tanya Arbi.

  "Jelas ini anak kamu Arbi.Waktu malem itu kamu ngapa-ngapain aku kan hiks..."

  "Kalo iya kenapa?" Arbi tersenyum hambar.

  "Tega kamu Bi sama Aku hiks..." Mika terus memukuli Arbi dengan sekuat tenaga.Namun bagi Arbi tak sakit sama sekali.

  "Kenapa Lo lakuin ini sama Gue ARBI!!!"

  "Karena Gue cinta sama Lo.Gue gak mau Lo dimilikin siapapun.apalagi waktu itu Lo minta putus kan? Dengan cara kaya gini,Lo gak aka bisa lari dari Gue Mika sayang," Arbi mencolek dagu Mika.

  "Kalo gitu Lo harus tanggung jawab Bi!"

  Arbi menangkup kedua pipi Mika.

  "Tanggung jawab? Gak mau lah.Gue mau tanggung jawab sama cewek yang mau sana-sini sama cowok kayak Lo.Lagian sekarang,Gue udah punya pengganti Lo.seseorang yang tulus cinta sama Gue.Bukan cuma cinta Gue cuma karena kesepian,"

  "Lo nikmatin aja sekarang hidup Lo Mika sayang.Mulai hari ini,kita putus! Dan Lo gak boleh ganggu Gue lagi ok Cantik," usai mengatakan hal keji itu,Arbi keluar dari gudang meninggalkan Mika sendirian di dalam gudang dengan keadaan kacau.Rasanya Mika ingin menghilang dari dunia ini sekarang.

  'Jadi Mika hamil sama Arbi' batin Dinda yang sedari tadi menguping dari dalam.

             🌻

  Zahra berjalan bersama Tama sambil saling mengenggam tangan seakan tak ingin melepaskan.

  "Itu bukanya Rayna sama Razan ya? Kok berduaan gitu?" tanya Zahra sambil menunjuk ke arah salah satu meja kantin.

  "Oh iya,"

Mereka berdua berjalan mendekati Rayna dan Razan.

  "Berduaan mulu nihhh," goda Zahra.

  Mereka berdua terlihat canggung.

  "Eh enggak kok.Sini makan bareng," ajak Rayna.

  Zahra dan Tama ikut duduk bergabung bersama mereka.

  "Kalian pacaran ya?" tanya Tama.

  "Enggak kok,kita cuma makan bareng aja," jawab Razan.

  "Ah masa iya,"

              🌻

  Saat ini Mika sedang makan malam bersama keluarganya.

  "Mika sayang,kok mamah liat-liat,kamu makin gendut ya? Padahal kamu anaknya susah gemuk Loh,"

  "Hah-emm iya mah,akhir-akhir ini Aku jadi suka makan.soalnya minum vitamin yang bisa gemukin badan gitu," jawab Mika gugup.

  "Oh gitu,bagus deh,"

"Mah,Mika ke kamar duluan ya," pamit Mika.

  "Iya sayang,"

Mika beranjak dari duduknya lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.saat sampai di kamar,Mika melangkahkan kakinya berdiri di depan cermin.
Dia membuka sweater yang dikenakanya hingga menyisakan kaos putih polos.Mika melihat ke arah perutnya yang memang sudah mulai membesar.tak terasa air matanya memberontak keluar.
Mika kembali menatap wajahnya di cermin.

  "Lo cewek kotor Mika,"

  "Kenapa semua ini harus terjadi sama Gue Arghhh..."

  "Gue benci diri Gue sendiri,"

  "Gue benci Arbi..."

"Rangga,Gue butuh Lo sekarang hiks...Rangga..."

              🌻

  "Papah denger kamu udah punya pacar ya?" tanya Mahes.

  Tama yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya beralih menatap wajah papahnya.

  "Iya dong," ujar Tama semangat.

  "Mana dong papah pengen liat," pinta Mahes.

  "Bentar...Nih..." Tama memperlihatkan foto kekasihnya yang tak lain tak bukan adalah Zahra.

  Mata mahes terbelalak melihat gadis di ponsel Tama.

  "Cantik kan pah?" tanya Tama.

  "Papah minta kamu putusin perempuan itu!"

  Jelas Tama naik pitam.
" Apaansih pah tiba-tiba nyuruh Aku sama Zahra.Aku cinta sama Dia pah,"

  "Ya tapikan masih ada perempuan lain.yang penting jangan Dia," ujar Mahes yang tetap teguh akan keinginanya.

  "Gak! Ini pilihan Tama.Lagian tumben banget papah ngurusin temen,pacar,Tama siapa? Biasanya papah sibuk ngurusin kantor kan?" Tama tersenyum smirk.

  "Pokoknya kamu putusin perempuan itu! Dia gak baik buat kamu Nak!"

"Pokoknya sampe kapanpun,Tama gak akan tinggalin Zahra.apapun keadaanya,"

             🌻

  Saat ini Rangga dan Dinda berada di atas jembatan di keheningan malam sambil melihat bintang-bintang.

  "Gue mau Kita udahin pacaran pura-pura ini Din," ujar Rangga.

  "Maksud kamu? Kita jadi pacar beneran?" tanya Dinda sambil mengenggam tangan Rangga.

  "Enggak.Gue mau kita udahin semuanya.Gue rasa udah cukup.
Gue sayang sama Mika,"

  "Ok Kalo mau kamu kayak gitu," Dinda sudah pasrah.

  'Kamu gak tau aja Ngga,perempuan yang kamu cinta itu udah gak suci lagi.Dia perempuan kotor' batin Dinda.
 

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang