BAB 19: BUTUH KERJAAN

23 3 0
                                    

  Saat ini Zahra sedang berada dikantin bersama Teman-temanya.Tetapi Zahra malah melamun.beberapa kali temanya memanggil-manggil nama Zahra tetapi dirinya tidak mendengar.

  Brakkk

"E-eh kenapa?" tanya Zahra panik.

  "Lo kenapa sih Ra? daritadi ngelamun aja," tanya Mika.

  "Maaf ya,Gue lagi mikirin sesuatu tadi," ujar Zahra yang merasa bersalah.

  "Mikirin Apa lo Ra?" tanya Dinda.

  Tama masuk kedalam Area kantin sendirian lalu duduk di meja yang tak jauh dari Zahra dan teman-temanya.

"Gue lagi butuh kerjaan nih.Kalian bisa bantu gak?" tanya Zahra.

  "Kerjaan? hellow,Lo masih SMA loh.Kenapa mau kerja?" Mika malah balik bertanya.

  "Gara-Gara beasiswa Gue dicabut,tante Gue kewalahan buat bayarin sekolah Gue.Ditambah,dia juga bayarin sekolah anaknya,"  jawab Zahra.

  "Owalah," ujar Mika.

"Om Aku punya kafe Ra,nah siapa tau ada lowongan buat kamu.Jadi Barista misalkan gitu," ujar Rayna.

  "Serius Ray?" Rayna mengangguk mengiyakan." Makasih ya,Gue minta tolong banget sama Lo,"

  'Kok Gue jadi ngerasa bersalah gini ya sama Zahra.Dia baik banget sama Gue meskipun Gue udah jahatin Dia' batin Tama.

Tama beranjak dari duduknya lalu berjalan menghampiri Zahra.Tanpa pikir panjang,Tama menarik Zahra membawanya pergi darisana.

  "HEH LO MAU BAWA TEMEN KITA KEMANA???"

  "PINJEM BENTAR,"

              🌻

  Tama membawa Zahra ke Taman belakang.Beberapa kali Zahra berontak tetapi tenaga nya kalah besar dengan Tama.
Tama membawa Zahra untuk duduk di salah satu bangku Taman bersamanya.
Zahra menghempaskan tangan Tama kasar.

  "Ngapain sih Lo narik-narik Gue?!" tanya Zahra galak.

  "Mau ngomong sesuatu sama Lo," jawab Tama.

  "Ngomong Apa?" tanya Zahra lagi.

  "Gue denger Lo lagi butuh kerjaan ya?" tanya Tama.

  "Lo nguping," Zahra mencubit lengan Tama hingga Tama meringis kesakitan.

  "Bukan nguping,gak sengaja denger," elak Tama.

  "Kerjaaan apa Tam?" tanya Zahra.

  "Bunda Gue lagi butuh Babysiter buat jagain anaknya.Namanya Alan masih 4 tahun.Lo mau gak?" tanya Tama menawarkan.

  "Gue sih mau Tam.Tapi,Gue kan masih sekolah.Jadi gak bisa fulltime kerjanya.Gimana dong?"

  "Emhh...masalah itu,nanti Gue bicarain sama Bunda dulu deh.Yang penting Lo nya udah Mau," ujar Tama.

  "Makasih ya Tam," ucap Zahra.

Tama menatap Zahra sangat lekat.membuat Zahra bingung harus bersikap seperti apa.
Buliran bening keluar dari mata Tama membasahi pipinya.
Zahra terkejut ketika Tama tiba-tiba saja memeluk dirinya.

  "Maaf,"

"Maaf? buat apa?"

Tama melepaskan pelukanya lalu mengusap air matanya kasar.

  "Udah Yuk balik lagi ke kantin.Nanti temen-temen Lo marah lagi Bapau nya gak dibalikin,"

  "Bapau?"

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang