BAB 6: ADA APA DENGAN DIMAS?

27 1 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu.Zahra sedang bersantai menonton Televisi.Sedangkan Ranti sibuk menuliskan bahan-bahan Kue yang habis.Ya Ranti memiliki pekerjaan membuat Kue-Kue bagi yang mau memesan.Dan Kue Ranti sangat banyak digemari.sehingga Ranti selalu sibuk memenuhi pesanan.

  "Zahra,nanti tolong kamu belanja bahan-bahan Buat Kue ke supermarket ya," titah Ranti.

  Zahra menganguk mengiyakan.

Tok tok tok

Zahra dan Ranti saling menatap disaat mendengar ada suara ketukan pintu.
Zahra beranjak dari duduknya lalu berjalan membukakan pintu.

  "Dimas,ayo masuk!" ajak Zahra mempersilahkan.

  Dimas pun masuk kedalam rumah.Ranti mempersilahkan Dimas untuk duduk.

   "Ada apa Dim?" tanya Zahra.

  "Enggak,Gue cuma mau ngajak Lo buat ke Mall.Kan mumpung hari libur gitu," ujar Dimas

  "Oh Gitu,Yaudah Gue siap-siap dulu ya," Zahra masuk kedalam kamarnya.

   "Tante buatin minum dulu ya Dim," Ranti hendak beranjak berdiri namun suara Dimas melarangnya.

   "Gak papa Tan gak usah.Bentar lagi juga berangkat,"

   "Yuk Dim!" Ajak Zahra yang sudah siap.

  "Tan,Kalo gitu kita pamit dulu ya," Dimas menyalami tangan Ranti begitupun Zahra.
Mereka berdua keluar dari rumah menuju motor lalu pergi darisana.

             🌻

  Disisi lain,Tama sedang berada disebuah tempat makan di Mall bersama Dito dan Razan.

  "Tam jadi mau gak lo terima tantanganya.Hadiah balapanya 50 juta Tam.Lumayankan," ujar Dito.

  "Gue gak butuh duitnya,bagi Gue yang penting harga diri.Ok Gue ikut,"

  "Asikk baru nihh temen kita," ujar Dito bahagia.

  "Eh itu bukanya Dimas sama Zahra ya?" tanya Razan sambil menunjuk ke arah Dimas dan Zahra yang duduk di meja tak jauh darisana.

  Tama dan Dito ikut menoleh ke arah yang ditunjukan Razan.Dito sontak memegangi dadanya.

  "Ayang Zahra tega banget sama Gue hiks...Tiap Kali Gue chat dia gak pernah respon.Eh giliran diajak jalan sama si ketos abal-abal Dia mau,"

  "Itu artinya Dia gak cinta sama Lo Dito,masih aja lo kejar" ujar Tama.

  "Cinta gak mandang apapun Tam.Pokoknya besok Gue mau ngambek sama Ayang Zahra," ujar Dito sambil menyalami tanganya di depan dada.

  "Dimas!kamu selingkuhin Aku? Tega banget kamu Dim.Setelah apa yang udah kamu lakuin ke Aku!"

  "Tam Tam,itu Kanaya sepupu lo kan?"

  Tama berjalan ke arah mereka.

  "Apaansih lo! Gue gak kenal ya sama Lo.tiba-tiba nuduh Gue selingkuh apaansih!"

  "Tega banget kamu ngomong kayak gitu sama Aku Dim hiks..."

  Bughhh

"LO APAIN SEPUPU GUE BANGSAT!!!"

  Sekarang mereka semua menjadi pusat perhatian seisi mall yang sedang sibuk makan.

  "Apaansih Tam.Gue gak kenal Sama Dia!"

  "Gak usah bohong lo!kalo Kanaya gak kenal sama Lo,terus kenapa Kanaya sampe nuduh lo selingkuh?" tanya Dimas.

  "Ya Gue gak tau Tama!"

Tama menarik tangan Kanaya pergi darisana.

  "Kanaya siapa Dim?serius lo gak kenal sama Dia?" tanya Zahra.

  "Gue gak kenal sama Dia Zahra,Lo gak percaya sama Gue?"

              🌻

  Dimas menghentikan motornya di depan rumah Zahra.Pada saat turun dari motor,mereka melihat seorang wanita paruh baya sedang memarahi Ranti.
Mereka berdua berjalan menghampiri Ranti dan wanita itu.

  "Pokoknya saya gak mau tahu ya Ranti.Kamu itu sudah lama gak bayar hutang sama saya,"

  "Iya Bu saya Tahu,Tapi untuk saat ini saya belum punya uangnya Bu,"

  "Alah Alasan.Pokoknya kamu bayar sekarang juga,atau masalah ini kita bawa ke jalur hukum!"

  "Bu,ada apa ini?" tanya Zahra.

  "Kamu siapa? Kamu anaknya Ranti?" tanya Wanita paruh baya itu.

  "Saya ponakanya Bu,"

"Berapa Bu hutangnya?" tanya Dimas.

  "5 juta mas," jawab wanita paruh Baya itu.

  "Boleh saya minta no rekening Ibu? saya akan transfer sekarang juga,"

Wanita paruh baya itu menyodorkan ponsel dan memperlihatkan nomor rekening miliknya.

  "Saya sudah Transfer ya Bu.Jadi,Ibu sekarang jangan menagih lagi kepada Tante Ranti,"

  "Gitu dong.Terimakasih ya," setelah mendapatkan apa yang dia inginkan,wanita paruh baya itu pergi darisana.

   "Ya ampun Nak Dimas terimakasih ya kamu sudah menolong Ibu.Ibu Janji akan mencicil hutang Ibu sama kamu,"

  "Iya Bu sama-sama.Gak papa santai aja," ujar Dimas.

  Zahra mengenggam tangan Dimas.

  "Gue hutang Budi sama lo.Makasih ya," ucap Zahra.

  "Iya Ara...yaudah Bu kalo gitu Dimas pamit pulang dulu ya udah sore," pamit Dimas sambil menyalami tangan Ranti.

  "Iya Nak hati-hati," Dimas mengangguk mengiyakan lalu menaiki motornya dan pergi meninggalkan kediaman Zahra.

             🌻

  Dari tadi Tama terus membujuk Kanaya untuk jujur kepadanya mengenai masalah di Mall tadi.Tapi Kanaya malah menangis tiap kali ditanya.

   "Kanaya pliss jawab Gue.Lo ada hubungan apa sama Dimas hah?!"

  Tetapi Kanaya malah kembali menangis.Tama sudah mulai frustasi dengan sikap Kanaya.
Tiba-Tiba saja ponselnya berdering.Tama merogoh sakunya lalu mengangkat telpon dari seseorang Itu.

  "Hallo,kenapa sayang?" tanya Tama.

  "Aku masuk rumah sakit,Magh Aku kambuh yang.Kamu bisa kesini gak?"

  "Ya ampun kok bisa?iya-iya Aku kesana sekarang,"

Tama memutuskan telponya secara sepihak.

  "Udah sekarang lo istirahat aja.Gue mau ke Rumah sakit dulu," titah Tama.
Setelah itu Dia langsung keluar dari kamar meluncur menuju Rumah sakit.

             🌻

  Tama sibuk menyuapi Kayla sambil tak henti-hentinya mengomel.pasalnya Kayla telat makan hanya karena tidak di ingatkan oleh dirinya.Tama sangat menyanyangi Gadis ini.Hal sekecil apapun yang membahayakan Kayla,bagi Tama adalah hal terburuk.

   "Udah dong Tam kamu ngomel terus.Aku kan lagi sakit,"

  "Aku peduli sama kamu sayang.Harusnya kalo kamu mau makan gak usah nunggu di ingetin sama aku dulu.Aku kan gak selalu pegang Handphone,mungkin lagi ada urusan ya kan.Kalo udah sakit gini yang repot siapa? Aku lagi Kan,"

  "Kamu sayang banget ya Tam sama Aku?" tanya Kayla sambil menatap lekat mata Tama yang indah.

  "Pertanyaan macam apa itu?"

Kayla memeluk Tama erat.Dia tak henti-hentinya bersyukur memiliki seseorang seperti Tama dalam kehidupanya.
 

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang