BAB 20: KESEDIHAN TAMA

16 1 0
                                    

Malamnya,Zahra berdiam diri di kamar.entah kenapa dia tiba-tiba saja kepikiran Tama.banyak sekali pertanyaan dalam benaknya.
Zahra disadarkan oleh ponselnya yang berbunyi.
Zahra langsung mengangkatnya.

   "Hallo,"

  "Hallo Ra,Gue boleh nginep dirumah Lo gak?"

  "Emm boleh-boleh aja sih Mik,"

  "Makasih ya Ra,Gue otw kesana,"

  Telponya putus secara sepihak.

             🌻

  Mona masuk kedalam kamar Tama.Dia melihat Tama duduk termenung disamping ranjangnya menangis tanpa suara.Mona berjalan mendekati Tama lalu duduk disampingnya.

  "Tama,kamu kenapa Nak? Kamu lagi ada masalah?"

  Namun Tama tak merespon apapun.

  "Kalo kamu mau cerita sama Bunda,Boleh kok,"

  "Bun pliss Tama pengen sendiri," pinta Tama tanpa mengalihkan pandanganya.

  "Yaudah Bunda keluar ya,"
Mona berjalan keluar dari kamar Tama.

  Mona berjalan menuruni tangga.Dia melihat Suaminya sedang berduaan bersama istri barunya.Mona menghampiri suaminya itu.

  "Mas,Aku mau ngomongin sesuatu sama kamu,"

  "Ngomongin apa sih mba? Disini aja kali!"

  "Gak bisa mba.Ayo mas!" Mona menarik Mahes pergi darisana.

  Mona membawa Mahes masuk kedalam kamarnya.

   "Ada apa sih Mona?" tanya Mahes.

  "Aku kasian sama Tama.Dia diem aja dikamar dari pulang sekolah tadi.Tama keliatan terpuruk banget Mas," ujar Mona.

  "Ah udahlah palingan itu masalah anak Muda.Masalah Cinta udah deh kamu gak usah lebay,"

  "Tapi mas,"

  "Udah Mona..." Mahes melangkahkan kakinya keluar dari sana.

              🌻

  "Lo tau darimana Kalo Gue selingkuhin Rangga?" tanya Mika yang sekarang sudah berada di dalam kamar bersama Mika.

  "Tadi Rayna cerita sama Gue," jawab Zahra.

  "Oh.Terus,menurut Lo Gue harus gimana?" tanya Mika.

  "Menurut Gue,apa yang lo lakuin ke Rangga itu salah.Dan Lo,harus milih salah satu diantara mereka berdua,"

  "Tapi Gue gak bisa Ra.Gue cinta sama keduanya,"

  "Lo gak boleh egois Mik.Lo harus bisa milih seseorang yang bener-bener Lo cinta.jangan pernah mencintai dua orang dalam satu hati Mik.Karena Lo akan bikin keduanya terluka,"

  "Gue akan pikirin.Makasih ya Ra,Gue baru beberapa bulan ini kenal sama Lo.Tapi Gue ngerasa nyaman banget kalo Curhat sama Lo,"

  "Iya sama-sama,"

"Kalo Gue curhat sama Dinda,auto diledekin.Dinda kan gak suka sama Gue.Kalo sama Rayna juga gak asik.Diem mulu,"

  Gibran tiba-tiba saja membuka pintu kamar Zahra.

  "Eh maaf Ra,Gue kira gak ada temen Lo,"

  "Hai Gibran," sapa Mika.

Zahra memukul tangan Mika.
"Baru juga tadi dibilangin!"

  "Hehe iya maaf Ra,"

"Ada apa Gib?" tanya Zahra.

"Tadi ibu telpon Gue,katanya dia pulangnya agak malem.Jadi,dia nyuruh kita buat beli makan diluar," ujar Gibran.

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang