BAB 9: RENCANA JAHAT

19 1 0
                                    

Tama sedang asik bermain game di ponselnya di dalam kelas.Salah satu laki-laki dikelas itu masuk kedalam kelas menghampiri Tama.

"Tam lo dipanggil sama kepsek,"

Tama mendongak lalu menoleh ke arah Zahra dengan tatapan tajam.Setelah itu Tama beranjak dari duduknya lalu keluar dari kelas.Pada saat Tama sampai di Ruangan kepsek,Dia terkejut melihat Kayla juga ada disana.Tama langsung duduk disamping Kayla.

"Sayang kok kamu ada disini juga?" tanya Tama.

"Aku dipanggil sama kepsek kata temen Aku tadi.Makanya Aku ada disini,"

"Ini pasti gara-gara cewek itu!"

"Iya sayang,"

"Ekhmm! Tama,Kayla..."

             🌻

Dikelas Zahra sedang sibuk mengajari Mika matematika.Tetapi Mika tidak mengerti juga.

"Mika kan Gue bilang tadi,harusnya ditambah dulu baru dikurang jangan kebalik,"

"Aduh Ra asli Gue gak ngerti.Otak Gue tuh lagi gak ada disini tapi dikantin,"

"Ya ampun makanan mulu yang lo pikirin!" sentak Dinda.

"Udahlah Gue nyontek aja sama lo,"

"Jangan nyontek terus dong Mik,Nanti lo gak bisa-bisa,"

Tama masuk kedalam kelas dengan raut wajah datar lalu duduk dibangkunya.

"Tam ada apa lo dipanggil sama Guru BK?" tanya Dito.

Namun Tama tidak menjawab apapu.Dia mengambil earphone dari dalam tas lalu memakainya.

"Kenapa sih tuh anak," unar Razan.

Tama melirik Zahra yang masih sibuk mengajari Mika.

'Awas aja Gue bakal bales dendam sama lo!'

             🌻

Zahra masuk kedalam rumahnya.Dia melihat Gibran sedang menonton acara Televisi kesukaaanya dengan kaki yang diselonjorkan.

"Gimana keadaan lo Gib?" tanya Zahra.

"Udah mendingan kok Ra,"

"Lo udah makan?" tanya Zahra lagi.

"Belum Ra.Tadi Ibu gak sempet masak buru-buru.Katanya Dia dapet panggilan kerja di rumahnya Bu Wina buat jadi Asisten rumah Tangga," jawab Gibran.

"Oh Gitu,yaudah bentar Gue masakin lo dulu ya,"

"Makasih ya Ra,lo baik banget deh,"

Zahra tersenyum lalu melangkahkan kakinya menuju kamar untuk menyimpan tas lalu ke dapur untuk memasak makanan.Zahra hanya memasak telur mata sapi kesukaan Gibran.Setelah selesai,Zahra kembali ke Ruang tengah menghampiri Gibran lalu menaruh makanan berserta segelas air putih di meja.

"Makan dulu Gib biar cepet sembuh,"

Mata Gibran berbinar melihat telur mata sapi kesukaanya.Gibran langsung meraih piring itu dan mulai menyuapkanya kedalam mulut.

"Gimana enak gak?" tanya Zahra.

"Enak Ra.Sebenernya Gue tadi mau niat bikin ini juga.Tapi Gue takut kayak dulu lagi telurnya gosong,"

"Hahaha iya Gibran Gue inget.Lucu banget loh,"

"Eh nanti lo ajarin Gue bikin telur mata sapi ya," pinta Gibran.

"Iya santai aja.Yaudah Gue mau ke kamar dulu ya Gib.Abisin makananya," Zahra melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar.

             🌻

"KAMU INI YA KURANG NGAJAR SEKALI JADI ANAK!"

Plakkk

"MALU-MALUIN KAMU!MAU KAMU APASIH TAMA.PAPAH BOSAN TERUS DIPANGGIL OLEH KEPALA SEKOLAH.JANGAN MENTANG-MENTANG SEKOLAH ITU MILIK PAPAH,KAMU BERSIKAP SEENAKNYA.MAU DITARUH DIMANA MUKA PAPAH TAMA!!!"

bughhh

"Mas udah dong jangan dipukul lagi Tama nya kasian," Mona berusaha untuk melerai keributan ayah dan anak ini.

"Papah tanya mau Tama apa? Tama cuma mau papah punya sedikit aja waktu buat Tama.Tapi apa yang papah kasih buat Tama? Yang ada dipikiran papah itu cuma uang,image,dan kehormatan papah! Papah gak pernah tuh mikirin Tama,"

"Apa uang yang papah kasih masih kurang Hah?!"

"PAH TAMA GAK BUTUH UANG.TAMA BUTUHNYA KASIH SAYANG!"

Karena kesal,Tama pergi keluar dari rumah menaiki motornya pergi darisana.

"Dasar anak gak tau diri!

             🌻

Saat ini Tama berada di sebuah Club.Dia duduk di salah satu sofa panjang disana.Dentuman musik juga lampu yang berkedap kedip tak membuat Tama ingin pergi dari tempat itu.
Sayup-sayup Tama mendengar di belakangnya suara tertawa seorang wanita.sontak Tama menolehkan kepalanya ke belakang.Dia melihat ada Mika bersama seorang gadis.

"Bentar ya Nes Gue ke Toilet dulu," Mika beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju Toilet.

Mata Tama tertuju pada sebuah ponsel yang diyakini adalah ponsel milik Mika.

'Gue ada Ide.Tapi gimana ya caranya ngambil handphone Mika'

Perempuan yang bersama Mika tadi beranjak dari duduknya lalu keluar dari Club sambil menelpon seseorang.

"Ah kesempatan Gue nih," Tama berjalan ke arah tempat duduk Mika untuk mengambil ponselnya.Dia mengetikan sesuatu disana.

"Rasain lo Zahra.Abis lo kali ini," setelah selesai dengan rencananya,Tama kembali duduk ditempatnya.
Kebetulan sekali Mika juga sudah keluar dari toilet.Tapi Dia merasa heran karena tidak melihat temanya tadi.Mika juga terlihat kesal karena Handphonenya digeletakan begitu saja.

"Agnes gimanasih.Udah ninggalin,Handphone Gue ditinggalin juga," Mika meraih ponsel itu lalu keluar dari Club.

             🌻

Disisi lain,Zahra sedang mengerjakan tugas di meja belajarnya.Ada satu notif yang masuk ke handphone Zahra.matanya membelalak dan wajahnya terlihat pucat disaat membaca pesan yang masuk.

Mika

Zahra Tolong Gue kejebak di Club.Ada cowok yang mau macem-macemin Gue Ra,Gue takut hiks..

Tanpa pikir panjang,Zahra mengambil tasnya lalu keluar dari kamar.

             🌻

Tak lama kemudian,Zahra turun dari gojek yang dia pesan lalu masuk kedalam Club.Jujur ini pertama kalinya Zahra masuk ke tempat seperti ini.
Dentuman musik yang memekakakn telinga tak membuat Zahra gentar mencari Mika.Yang ada dipikiranya adalah mencari dan menyelamatkan Mika.
Saat Zahra memasuki lorong yang berisi kamar-kamar,Dia merasakan ada seseorang yang mengikutinya.Saat Zahra menoleh Dia tidak melihat siapapun.Tiba-Tiba saja dari arah belakangnya ada seseseorang yang berdiri mengenakan pakaian serba hitam dengan membawa balok kayu ditanganya.

Bughhh

Zahra merasakan sakit dibagian belakang kepalanya.Tatapan nya mulai buram dan gelap.
Zahra ambruk jatuh ke lantai.Seseorang itu menaruh baloknya dilantai lalu menyeret Zahra masuk kedalam salah satu kamar yang ada disana.

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang