BAB 2: COWOK KASAR

45 2 0
                                    

  Zahra memasukan kembali peralatan sekolahnya kedalam tas usai dia memakainya.Ketiga perempuan berjalan bersama menghampiri Zahra.

  "Hai Zahra boleh kenalan?" tanya salah satu dari mereka.

  Zahra mendongak lalu tersenyum lalu mengulurkan tanganya.

  "Gue Zahra,"

"Gue Mika Maharani cewek terhits disekolah ini.Punya pacar banyak adalah prioritas Gue hehe," ujar Mika sambil membalas uluran tangan Zahra.

  "Gue Dinda Amalia putri,"

"Kalo Aku,Rayna Rosalinda,"

"Oh iya salam kenal semuanya," ujar Zahra sambil membalas uluran tangan mereka satu persatu.

  "Eh Ra ikut kita ke kantin yuk! Abis itu,kita keliling sekolah biar lo Tahu," ajak Mika.

  "Boleh," Zahra beranjak dari duduknya lalu berjalan beriringan bersama mereka menuju kantin.
Sesaatnya mereka sampai disana,Mereka melihat murid-murid berkerumun didalam Area kantin.

   "Ada apaan tuh?"

Zahra berlari masuk kedalam kerumunan disusul oleh ketiga teman barunya itu.
Pada saat mereka berhasil masuk,Mereka melihat pemandangan yang membuat hati terasa teriris.
Mereka melihat Tama menjambak rambut seorang Gadis yamg sudah penuh dengan air mata dan bekas tamparan dipipinya.Sedangkan tangan kananya memegang jam tangan tangan yang sudah hancur.

   "Harga diri lo aja gak bisa gantiin jam tangan Mahal Gue bangsat!"

   "Ampun kak hiks...maaf Aku gak hiks...sengaja..."

  Zahra yang tak bisa melihat hal itu maju mendekati Tama lalu dengan penuh keberanian Zahra menampar Tama dengan sangat keras.

   "Berani banget ya lo nampar Gue! JADI ANAK BARU GAK USAH BELAGU!LO GAK TAHU SIAPA GUE HAH?!!"

   "Gak penting buat Gue tahu siapa lo.Hal penting bagi Gue adalah,Gue gak suka liat cowok yang kasar sama cewek kayak lo ini.Banci!"

  Seorang gadis masuk kedalam kerumunan lalu berdiri disamping Tama.Tatapan Gadis itu tertuju kepada Zahra begitupun Zahra.

   'Zahra.kok dia bisa ada disini'

  "Lo apain cowok Gue?" tanya Gadis itu.Dia adalah Kayla kekasih dari seorang Adhitama Putra.

  "Oh jadi lo pacarnya cewek brengsek ini," ujar Zahra sambil menunjuk ke arah Tama." Gue gak mau cari masalah disini Kay.Gue cuma mau ngasih pelajaran sama cowok lo ini karena dia kasar sama cewek!"

  "Ya tapi caranya gak gini Ra.Sama aja Lo mempermalukan Tama!"

  "Tapi cowok kayak Dia emang pantes buat dipermaluin!" usai mengatakan hal itu Zahra pergi darisana.ketiga temanya berlari menyusul Zahra.

              🌻

  "Zahra tunggu," Dinda berhasil mencekal lengan Zahra yang hendak masuk kedalam perpustakaan.Zahra berbalik lalu Dinda menarik tangan Zahra untuk duduk di kursi besi panjang yang ada disana.

   "Zahra jangan kesel gitu dong mukanya," ujar Dinda.

  "Gak kesel gimana coba liat ada pembulyan kayak gitu!Gue gak tega aja sama adek kelas itu karena Gue dulu pernah ngalamin hal yang sama.Gue tahu sakitnya kayak gimana diperlakukan rendah,"

   "Iya Ra kita ngerti,"

"Sebenernya dari dulu kita emang gak suka sama Tama ya karena sikapnya kayak gitu semena-mena.Tapi ya apa boleh buat kita juga takut dikeluarin dari sekolah ini,"

              🌻

  Disisi lain Kayla masih mencoba untuk menenangkan Tama.

  "Aku tahu kamu kesel sama Zahra tapi jangan keterlaluan sayang keselnya,"

  "Kay Aku udah dipermaluin sama cewek itu.Gimana gak kesel coba.Semua anak-anak disekolah ini Tahu.Image Aku rusak sayang,"

  Kayla menangkup kedua pipi Tama lalu menatapnya lekat.

   "Sayang dengerin Aku.yang kesel dan punya masalah sama Zahra punya cuma kamu aja.Aku juga,"

  "Maksud kamu?kamu kenal sama cewek itu?terus kamu punya masalah apa sama dia?" tanya Tama penasaran.

  "Aku gak bisa ceritain sekarang sayang.Nanti lain kali Aku cerita ya sama kamu,"

  Tama mengangguk mengiyakan.
Kayla melepaskan tanganya dari wajah Tama.

  "Oh iya,sebelum Aku berangkat sekolah tadi,papah katanya mau ketemu sama kamu.
Kira-kira kamu bisa gak pulang sekolah ke rumah Aku," pinta Kayla.

  "Maaf ya gak bisa.Aku udah janji sama Dito.Kalo Aku mau hadir diacara Ulang tahunya Dia.Sama Razan juga kok," jawab Tama.

  "Oh Gitu,yaudah gak papa.Nanti deh Aku bilangin sama papah ketemu kamunya lain kali aja,"

  "Makasih ya udah ngertiin Aku," ucap Tama.

  "Iya sayang sama-sama.Kamu tuh kayak sama siapa aja sih.Sini peluk dulu," Kayla merentangkan kedua tanganya.
Tanpa pikir lagi Tama langsung berhambur ke pelukan Kayla.

  

 

  

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang