❛━━━━━・❪ 59 ❫・━━━━━❜

136 16 11
                                    

Pandangan Jaebeom masih tertuju ke arah depannya. Bayangannya pada saat malam itu bersama Seulgi yang tengah di kejar oleh beberapa pemotor terus tertayang hebat di depan penglihatannya.

Jaebeom saat ini sedang terduduk di atas kursi roda menghadap ke arah kolam. Jaebeom masih menggunakan kursi roda bukan tanpa alasan, karena kakinya masih terasa nyeri dan pegal. Ya, mungkin di akibatkan oleh sebuah tembakan yang telah mengenai betisnya waktu itu.

Jaebeom juga sudah mengetahui siapa yang telah melakukan hal keji itu kepadanya. Tidak hanya sekedar mengetahui siapa pelaku yang telah melukainya, Jaebeom juga telah mengetahui bahwa Seulgi saat ini telah menjalin hubungan dengan Kai.

Hari ini merupakan hari ulang tahun Jaebeom, beberapa jam lalu orangtua Jaebeom telah selesai merayakan penambahan umur Jaebeom. Hanya sekedar syukuran kecil-kecilan yang mengundang keluarga besar dari keluarga Im saja.

Sekarang sebagian keluarganya tengah melakukan acara barbeque di belakang rumah, Jaebeom dan semua keluarganya berada di satu tempat yang sama. Namun Jaebeom masih terus terdiam membiarkan yang lain dengan kegiatan kesenangannya masing-masing pada hari ini.

Jennie tidak datang, karena yang Jaebeom ketahui bahwa Jennie memiliki jadwal yang cukup padat pada hari ini.

Taemin menoleh ke arah Jaebeom yang terus terduduk di sebuah kursi roda menghadap ke arah kolam renang, entahlah sepupunya itu seperti tidak memiliki gairah pada hari ini.

Taemin juga melihat Sung Ryung dan Ibunya pergi kembali kedalam rumah. Sedangkan orang-orang rumah inti sibuk memanggang daging.

Taemin memutuskan untuk mendekati Jaebeom yang terus terududuk di dekat kolam.

"Def Hyung?" Satu kali panggilannya tidak di sauti oleh si pemilik nama. Taemin menyentuh bahu Jaebeom dan seketika si pemilik tubuh sedikit menoleh.

"Kenapa kau diam saja di sini? Kau tak ingin makan?" Tanya Taemin yang kini sudah berdiri di samping Jaebeom menatap kolam renang.

"Aku sudah cukup kenyang"

Melihat ke arah Jaebeom yang masih terduduk di kursi roda. "Apa yang kau makan? Angin?"

Jaebeom hanya membalas ucapan Taemin dengan senyuman kecil.

"Kau tak makan apapun, bagaimana kau bisa kenyang?"

"Aku memakan sedikit kue"

"Sepertinya aku perlu memberi obat nafsu makan untuk mu, Hyung"

"Kau tidak kembali ke rumah sakit?"

"Tidak, aku kan sudah bilang kalau aku tengah cuti khusus"

"Cuti khusus?"

"Ya, tentu saja cuti khusus untuk sepupuku"

Jaebeom hanya berdecak saat mendapatkan perkataan itu dari Taemin. "Pergilah kerumah sakit Taemin-ah, bagaimana jika nanti ada pasien mu yang akan berkonsultasi ataupun bahkan melahirkan"

Tersenyum. "dr. Byeol yang akan menanganinya"

Jaebeom berdecak namun Taemin hanya tersenyum saat mendapatkan decakan itu dari Jaebeom.

Taemin menoleh, adiknya datang mengendap-endap bersama seseorang yang di kenalnya. Ara menunjuk mulut dengan jari tangan mengisyaratkan agar Taemin tidak sampai bersuara. Taemin mengangguk dan seketika Ara langsung menutup kedua mata Jaebeom dari arah belakang.

"Ara"

Ara melebarkan mata saat Jaebeom mengucapkan namanya.

"Ara-ya~" Pekik pasrah Jaebeom, saat kedua tangan itu terus menutup kedua matanya dari arah belakang

Second Love Im Jaebeom (Sebagian Tulisan Di Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang