8. Kenangan yang tergali

318 43 25
                                    

Setelah berkutat dengan tugas dan menyambangi salah satu restoran miliknya, Jaebeom kembali ke apartemen tentu saja untuk ber istirahat. Hari ini ia pulang sore dan tidak kembali ke Agensi.

Ini waktunya untuk bermanja dengan kedua kucing kesayangannya terutama Nora. Sebelum ia bermanja dengan kucing kesayangnnya ia bergegas untuk membersihkan diri karena merasa lengket dengan badannya yang hampir seharian ini berada di luaran.

Setelahnya Jaebeom bergegas kesalah satu ruangan yang cukup luas, ruangan itu di khususkan untuk kucing-kucingnya dan ruangan tersebut juga sengaja di kunci oleh Jaebeom agar ke 2 kucing kesayangannya tidak mengacak ruangan yang lain.

Jaebeom membuka pintu ruangan khusus kucing-kucingnya dan mendapati kucingnya sedang berlari-lari diruangannya.

"Nora,Odd... Appa pulaaang...." Teriaknya pada kedua kucingnya.

"meow..."

Percaya lah ruangan kucing itu di dekorasi seperti ruangan untuk anak manusia bukan khusus untuk anak kucing. Terdapat kasur, sofa dan beberapa mainan bergeletakan di sana, makanan kucing dan beserta minumannya juga tersedia disana.

Kemudian salah satu kucingnya menghampiri Jaebeom dan menggesekkan kepalanya ke kaki Jaebeom.

"Meow..."

"Hei anak Appa yang cantik, terimakasih sudah menyambut Appa..."

Kemudian ia langsung duduk dan mengelus serta mencium kucingnya tersebut.

"Odd.. Hei kau tak mau menyambut appa mu ini hmm.." Tanya Jaebeom pada salah satu kucingnya yang lumayan cuek sedang berada di atas sofa.

Odd adalah kucing jantan yang lumayan lebih tua dari Nora, mungkin saja sikapnya lebih dewasa di banding nora makanya odd jarang bergelendot kepada Jaebeom atau cemburu hanya Nora yang lebih di prioritaskan. Entahlah hanya Odd yang mengerti perasaannya sendiri.

"Baiklah Odd jika kau selalu cuek seperti ini sepertinya Appa akan mengirimmu ke cafe Nora biarkan mereka mengurusmu disana"

Seolah seekor kucing yang bernama Odd itu tahu maksud perkataan Jaebeom, ia pun langsung mengeong.

"meeeeoww...." dengan masih tetap diam di sofa tidak memperdulikan perkataan Jaebeom

Dan Jaebeom pun langsung menggendong nora salah satu kucing kesayangannya yang terus bergelendot manja di pahanya.

"meow..."

"meeooowww."

"Iya sayang, kau akan tetap bersama Appa disini..." ucap Jaebeom pada Nora kucing kesayangannya tersebut tak lupa menciumnya.

Jaebeom kemudian menggendong Nora menuju sofa yang disitu juga terdapat Odd, kucing cuek yang sedang bersantai.

"Nah disini ya..." Jaebeom mendudukan Nora di samping kucing cueknya.

Kemudian Jaebeom mencoba untuk menggendong Odd salah satu kucingnya yang cuek itu, namun tangan Jaebeom langsung di cakar oleh Odd.

"herhgggth meooooww...!!!"

Setelah mencakar tangan Jaebeom, Odd malah langsung meloncat dan lari menjauhi Jaebeom.

"Yak kenapa kau melukai Appa..."

"Appa hanya bercanda odd...kemarilah"

"meeeeeooow..." Nora menggesekan kepalanya ke sebuah luka cakaran yang ada di tangan Jaebeom dan sesekali menjilati luka yang ada di tangan Jaebeom itu seolah sedang mengobatinya.

"Memang cuma hanya kau saja yang peduli pada Appa" Ia terus mengusap kucing kesayangannya itu.

***

Second Love Im Jaebeom (Sebagian Tulisan Di Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang