Akhirnya BEST kembali ke sekolah setelah berlibur di Jogja selama tiga hari. Selama tiga hari kemarin juga, Ikky tanpa henti selalu mem-posting foto-foto maupun video aktivitas yang mereka lakukan di Jogja di sosial media pribadinya. Hal itu sengaja ia lakukan untuk memenuhi keinginan nitizen yang ingin tau update-an soal BEST. Sebagai anak bontot BEST, Ikky adalah anggota yang paling tidak disegani. Meski begitu, bukan berarti ia tidak dihargai. Hanya saja, lebih mudah berkomunikasi dengannya daripada anggota BEST lain. Terlepas dari Sakaris dan Sana yang memang ramah, tetapi karena mereka kelas 12, para adik kelas pun jadi tetap segan. Berbeda dengan yang sesama kelas 12.
Beruntungnya Cassie dan Lana sebagai salah dua teman terdekat Ikky, mereka jadi bisa lebih banyak melihat foto-foto yang Ikky ambil lewat kamera ponselnya, yang tidak Ikky unggah di sosial media. Lana sampai kehabisan kata-kata karena terlalu terpesona melihat foto-foto BEST dari ponsel Ikky.
"Ikky, please. Kirimin foto-foto itu ke gue." Lana memohon pada Ikky begitu Ikky mengambil kembali ponselnya dari kedua cewek itu.
"Nggak. Ini bukan konsumsi publik."
"Please! Gue bersedia bayar berapa pun yang lo mau, Ky. Suer, gue nggak bohong! Lo mau berapa?"
Ikky terdiam beberapa saat. Dilihat dari wajah Lana, tampaknya ia benar-benar serius. Mau tidak mau, Ikky jadi mempertimbangkannya. Tapi... "No! Uang jajan gue udah banyak. Gue nggak butuh uang jajan tambahan dari lo."
"Ikky!" Lana hampir menangis karena gagal mendapatkan foto-foto BEST yang eksklusif itu.
"Lan, yang Ikky posting kemarin juga udah banyak kok. Story-nya aja sampe titik-titik gitu saking banyaknya." Cassie berusaha menenangkan Lana.
"Tetep aja banyakan tampang Ikky. Gue kan pengen liat tampang Kak Seven, Kak Sakaris, Kak Gangga apalagi Kak River tuh yang paling pelit share foto!"
"Wah, wah, kalian lagi gosipin apa nih? Gosipin gue ya?"
Punggung Cassie langsung menegang mendengar suara itu. Baru sehari ia merasa tenang, kini ia kembali harus merasakan gangguan dari seorang Kiel.
"Kak Kiel!" Lana langsung berseru senang. Mendadak ia lupa kalau tadi ia sedih gara-gara foto.
"Ck, lo nggak ada kerjaan apa? Ngapain kesini sih, Kak?!" Ikky langsung berdecak kesal.
Kiel tidak peduli. Menggubris Ikky barang sedikit saja tidak. Seluruh perhatiannya hanya tertuju pada Cassie. "Hai. Gue kangen nih, tiga hari nggak ketemu. Kalo lo? Kangen juga sama gue nggak?"
Ikky langsung pura-pura mau muntah.
Sementara Cassie malah menatap ke arah lain. Enggan menanggapi kakak kelasnya.
"Nggak berubah juga ya, masih suka cuekin gue. Atau lo punya masalah pendengeran? Kalo iya, ke THT yuk? Gue bersedia anterin lo."
"Bukan Cassie yang punya masalah pendengaran, Kak. Justru masalahnya ada di lo. Lo nggak peka."
Baru lah Kiel menoleh pada Ikky, "Lama-lama lo banyak bacot ya?"
Bel tanda masuk berbunyi. Tanpa sadar Cassie langsung menghembuskan nafasnya lega.
"Yah, kok udah masuk sih? Padahal gue baru sebentar ketemu lo." Kiel menyayangkan bunyi bel yang memenuhi kelas itu. "Nih." Selanjutnya, ia meletakkan sebuah paper bag berwarna pink ke hadapan Cassie.
Cassie mengerut, sedangkan Lana terlihat girang dan antusias.
"Oleh-oleh dari Jogja. Habisin." kata Kiel kemudian pada Cassie. Lalu tanpa mengatakan atau menunggu reaksi Cassie, ia pun segera keluar dari kelas. Tapi baru sampai di pintu, tiba-tiba ia berhenti dan kembali bersuara, "Nanti pulangnya bareng ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Scandal
Teen FictionAda sepuluh siswa pilihan yang menjadi panutan siswa-siswa lain sekaligus menjadi andalan para guru di SMA Tribe. Selain memiliki image baik dan positif karena tidak pernah terlibat masalah, juga kontribusi mereka untuk sekolah, kesepuluh siswa pili...