Scandal - 47

45 6 0
                                    

Menggunakan 3 mobil, mereka bersepuluh berangkat bersama ke Puncak, Bogor dari Jakarta tepat pukul 10:00. Sebelumnya mereka berkumpul di marbest, alias markas BEST di garasi rumah Sakaris. Mobil pertama diisi oleh Seven, Sakaris, Sana dan Marin. Mobil kedua diisi oleh Topan, Kiel, Ribi dan Ikky. Sedangkan di mobil terakhir hanya ada River dan Gangga.

"Lo lagi berantem sama Ribi?" Gangga memulai percakapannya dengan River.

"Emang sejak kapan gue sama dia akur?" River membalik pertanyaannya.

"Iya sih. Kalian emang aneh."

"Sama anehnya kayak lo yang macarin pacar rekan sendiri." River balas menyindir.

Gangga mendengus. "Bangunin gue kalo udah sampe." Dengan seenak jidat, Gangga malah tidur. Membiarkan River sendiri tanpa teman cerita seperti dua mobil lainnya yang ramai dan seru.

Beberapa jam kemudian, mereka pun akhirnya sampai di Puncak. Tepatnya di sebuah vila milik keluarga Marin. Berhubung ini ide Marin, jadi semuanya sudah dipersiapkan dengan baik olehnya. Termasuk vila dan seluruh kebutuhannya.

"Ada 5 kamar. 2 di atas buat cewek-cewek. 3 di bawah buat cowok-cowok. Terserah kalian mau pasang-pasangan sama siapa. Tapi kalo untuk kamar cewek, sori, gue nggak mau berbagi." Jelas Marin setelah memasuki vila.

Ribi langsung mendecih. "Kalo tau kamar di vila lo terbatas, mending nginep di resort bokap gue!"

"Udah dong, Bi. Jangan malah adu kekayaan orang tua." Ujar Sana segera menengahi.

Ribi pun akhirnya naik bersama Sana menuju kamarnya di lantai 2. Sedangkan para cowok tampak masih belum bisa memutuskan untuk membagi kamar mereka.

"Gue ngerasa de javu. Inget nggak, Kak, pas kita ke Jogja dulu juga gini nih, pas pembagian hotel. Pasti ada yang nggak mau join room."

"Lo nyindir gue?" seru Topan pada Ikky.

Ikky langsung nyengir garing sambil menggelengkan kepalanya cepat. "Nggak, Kak."

"Lo sama gue!"

"HAAAAH?!" Ikky kaget bukan main ketika Topan memilihnya sebagai roomate.

"Ada yang mau sama gue?" Seven menawarkan diri.

"Gue, Bang." Kiel langsung menentukan pilihannya.

"Well, kayaknya kita harus bertiga?" ujar Sakaris terkekeh pada River dan Gangga.

Setelah masuk ke kamar masing-masing, membereskan barang-barang bawaan, beberapa dari mereka ada yang langsung istirahat. Tapi ada juga orang-orang yang battery-nya full seperti Ikky, Kiel, Ribi dan Sana. Melihat ada kolam renang yang jernih, mereka memilih untuk berenang dan bermain air ketimbang tidur.

Tawa, canda dan bahagia membuat Kiel sedikit lupa dengan rasa kesalnya pada Gangga setelah insiden kemarin. Pun Ribi juga dibuat sejenak lupa dengan kekesalan dan kekecewaannya pada River. Tapi satu hal yang tidak Ribi lupa adalah keberadaan penghianat di antara mereka.

Ribi perhatikan satu per satu bagaiman Ikky, Kiel dan Sana terlihat begitu lepas tertawa. Tawa yang tulus, bukan sandiwara. Ribi yakin itu. Atau kalau pun tidak, artinya mereka benar-benar memiliki bakat seni peran yang bagus sampai Ribi yakin itu asli.

"Ah, sial!" Ribi berbicara sendiri.

"Kenapa, Kak? Kedingininan lo ya? Cemen!" ejek Ikky.

Lihat? Tidak mungkin Ikky kan, adik kelas kesayangannya? Jika sampai Ikky yang menjadi penghianat di antara BEST, maka Ribi pastikan dirinya yang akan menjadi orang paling kecewa.

Best ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang