Di depan ruang rapat yang letaknya di gedung B lantai 2, Ribi beserta mantan anggota BEST lainnya tengah menunggu dengan resah. Hari ini adalah hari sidang keputusan River untuk skandalnya di masa lalu. Sekaligus menjadi sidang terakhir bagi kasus terakhir mantan anggota BEST. Jadi, selain ditunggu oleh Ribi dan yang lain, seluruh siswa di SMA Tribe juga menantikannya. Vonis apakah yang akan River terima? Apakah River akan terbukti bersalah dan benar-benar dinyatakan sebagai pembunuh temannya sendiri saat SMP? Jika benar, maka kasus ini selanjutnya akan diserahkan ke pihak kepolisian oleh pihak sekolah. Setidaknya pihak sekolah sudah memberikan sebuah kebaikan dengan tidak langsung membawa masalah ini ke polisi. Tapi diselesaikan dulu secara personal. Baru jika memang bersalah, silakan akan diproses sesuai hukum yang berlaku tanpa perlu membawa-bawa SMA Tribe.
"Lo yakin mau ikutan pindah sekolah kalo River juga pindah, Bi?" tanya Sakaris pada Ribi.
Ribi mengangguk tanpa ragu. "Tapi kemaren River bilang, 'See you Monday'. Gue nggak tau maksudnya gimana."
"Nggak bisa aku bayangin kita tanpa River." Sana mendadak lesu hanya dengan membayangkan itu.
"Nggak! Nggak! Gue yakin Kak River yang kita kenal bukan seorang pembunuh! Kalo emang iya, pasti dari awal Kak River nggak mungkin bisa sekolah di sini!" seru Ikky yakin.
"Ya elah, kayak gitu mah gampang asal lo berduit, Ky. Bokapnya River tajir." Ujar Kiel sambil bersiul santai.
Ribi langsung meliriknya kesal. Tapi ia tidak bisa menyalahkan apa yang Kiel katakan sih. Karena memang itu yang dilakukan oleh orang tua River.
Saat berita itu tersebar luas di SMP, nama River sontak jadi bahan pembicaraan. River bahkan sampai dihujat. Yang dulunya dipuja-puja, jadi tak ada artinya. Belum lagi keluarga Enzo juga melakukan tuntutan kepadanya. Namun karena saat itu River masih SMP ditambah dengan papanya yang punya kuasa, semua permasalahan itu bisa teratasi. Namun bayarannya cukup mahal. River keluar dari SMP Dasadarma.
Keluarnya River dari SMP Dasadarma begitu mendadak dan tanpa kabar apa-apa. Termasuk pada Denver yang membabi buta hingga melukai tangan kanannya yang berharga karena Denver yang marah dan percaya bahwa River yang telah membunuh River. Juga Ribi.
Saat itu Ribi benar-benar terkejut sekaligus makin terpukul. Pertama, ia ditinggal mati Enzo. Kedua, River ikut pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata pun.
Saat Ribi meminta ketiga temannya untuk melakukan taruhan memperebutkan Azula, ia sudah percaya jika River tidak akan meloloskan permintaannya begitu saja. Sebab Ribi tau, River bukan tipikal cowok yang suka mempermainkan perempuan. Terlebih Ribi juga tau, sejak masuk SMP, dirinyalah cewek yang paling dekat dan selalu berada di samping River. Makanya, keikutsertaan River dalam taruhan itu sebetulnya hanya formalitas saja. Jadi tidak heran jika River kalah dari Enzo yang begitu serius sampai kebablasan menyukai Azula.
Meski demikian, Ribi masih sedikit merasakan khawatir kalau-kalau River juga akan serius terlibat dalam taruhan itu. Karena biar pun secara langsung Ribi tidak pernah mengungkapkan perasaannya bahwa sesungguhnya sejak ia, River, Denver dan Enzo berteman, sejujurnya Ribi sudah menaruh hati pada River. Di saat yang bersamaan, Denver juga pernah sekali menembak Ribi, namun Ribi tolak. Dengan alasan menjaga pertemanan itulah, Ribi terpaksa menyimpan perasaannya pada River. Agar Denver tidak perlu merasakan sakit hati yang kedua kali. Walaupun pada akhirnya tetap gagal. Beberapa kali Denver sering cemburu melihat kedekatan River dan Ribi. Denver bahkan pernah dibuat jengkel dan mogok bicara karena mereka berdua.
Waktu pun berlalu, dengan membiarkan Ribi menjalani hari dengan hatinya yang kandas akibat ditinggal River tanpa penjelasan apa pun. Entah apa yang ada di pikiran River sampai-sampai tega berbuat seperti itu padanya. Padahal tanpa perlu River jelaskan panjang lebar, Ribi pasti akan mempercayai apapun yang akan River katakan. Ribi percaya River tidak akan mungkin membunuh temannya sendiri. Apalagi Enzo ini adalah orang yang paling dekat dengan River setelah Ribi. Tidak mungkinnya lagi, River membunuh Enzo demi Azula yang tak lama setelah perginya River, Azula juga keluar dari SMP Dasadarma dan hijrah ke London.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Scandal
Teen FictionAda sepuluh siswa pilihan yang menjadi panutan siswa-siswa lain sekaligus menjadi andalan para guru di SMA Tribe. Selain memiliki image baik dan positif karena tidak pernah terlibat masalah, juga kontribusi mereka untuk sekolah, kesepuluh siswa pili...