Scandal - 35

45 6 0
                                    

"Udah."

Bisma tersenyum puas sembari menepuk-nepuk puncak kepala Anjani yang baru saja ia paksa untuk mengirim pesan pada Cassie. "Good girl!"

Langsung Anjani tepis tangan Bisma.

"Elah, Neng. Jangan galak-galak makanya. Nanti abang lo jadi baik sama lo." Sindir Bisma.

Kening Anjani mengerut seketika. "Maksud lo apa?"

"Ya dia kan jahat sama lo. Dia bahkan nggak nganggep lo adeknya. Heran ya, kok abang lo bisa sejahat itu. Ck."

Anjani diam. Soal itu, ia sudah tau. Bukan hal yang baru,

"Tapi ngomong-ngomong, abang lo mana sih? Kok nggak ada?" Bisma celingukan di rumah Anjani, mencari-cari sosok Abyasa yang tidak ia lihat. Padahal tujuannya ke sini selain memaksa Anjani juga ingin bertemu Abyasa untuk meeting penghancuran BEST.

"Dia pergi dari tadi pagi." Kata Anjani.

"Kemana? Lo tau nggak?"

Belum sempat terjawab, ponsel Anjani berdering. Semula ia pikir itu balasan chat dari Cassie, rupanya itu adalah chat yang berbunyi:

Eksa: Ke tempat biasa atau lo pengen pacar lo mati?

Membaca kata 'pacar', maka yang terlintas di pikiran Anjani sudah pasti Seven. Sebab hanya Seven yang mengaku sebagai pacar di depan mantan pacar Anjani itu. Tanpa babibu, Anjani langsung berlari keluar meninggalkan Bisma yang kebingungan.

**

Hari Minggu ini, Gangga tengah berada bersama River dalam rangka meeting bersama salah satu vendor terkait project mereka selanjutnya. Meeting mereka dilakukan di coffee shop sembari menikmati kopi. Di saat sedang serius membahas rancangan, ponsel Gangga pun bergetar.

"Sori." Gangga meminta ijin lebih dulu pada perwakilan vendor sebelum membuka isi chat-nya.

Begitu Gangga membuka chat dari nomor asing, Gangga terkejut. Selain mengirim gambar yang menampilkan Cassie tampak berdiri sendiri seperti menunggu seseorang, nomor itu juga mengetikkan sebuah chat yang isinya:

Enaknya gue apain ya?

Gangga tidak membalas pesan itu. Ia malah langsung menganalisa foto Cassie untuk mengetahui di mana keberadaan gadis itu. Tak butuh waktu lama baginya untuk mengetahui di mana tempat itu.

"Sori, menyela." Kata Gangga memotong pembicaraan.

"Iya, gimana, Kak? Ada yang mau disampaikan?" tanya mbak-mbak vendor dengan ramah.

Gangga segera menggeleng dan menatap River, "Ver, lo bisa handle sendiri kan? Sori banget, gue harus pergi sekarang."

"Mau kemana lo?" tanya River heran.

"Gue nggak bisa cerita sekarang. Maaf, Kakak-Kakak vendor, saya tinggal duluan. Selanjutnya bisa dilanjut sama River ya." Langsung saja Gangga pergi meninggalkan tempat itu.

River berdecak. Padahal ini tanggung jawab berdua, tapi malah ia yang harus repot sendiri.

**

Gangga lega bukan main melihat Cassie masih berdiri di tempat seperti yang ia lihat di foto yang ia terima dari nomor asing. Dengan nafas putus-putus, ia pun akhirnya sampai di hadapan Cassie.

Cassie terkejut bukan main. Yang sedang ia tunggu adalah Anjani. Jadi yang seharusnya datang ya Anjani. Tapi kenapa ada Gangga di hadapannya? "Kak Gangga? Kok Kak—"

"Kita pergi dari sini!" tanpa menunggu Cassie menyelesaikan pembicaraannya, Gangga langsung membawa Cassie pergi.

Cassie bingung. Tidak tau apa-apa. Tapi yang bisa ia lakukan hanya mengikuti langkah Gangga yang terus membawa Cassie pergi seperti menghindari kejaran seseorang. Berhubung tadi Cassie ada di depan sebuah gallery, maka tempat yang Gangga tuju untuk membawa Cassie pergi ya area dalam gallery.

Best ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang