Malam pertama BEST di Jogja, mereka memutuskan untuk jalan-jalan sekaligus kulineran pinggir jalan di Malioboro. Tetapi tidak semua anak ikut. Marin mengaku kelelahan, sehingga ia memilih stay di hotel. Sana yang khawatir meninggalkan Marin sendiri, memutuskan untuk menemani Marin. Jadilah hanya mereka berdelapan dengan Ribi sebagai satu-satunya cewek di antara mereka.
Makan malam mereka di pinggiran Malioboro berlangsung seru. Karena ini pertama kalinya bagi mereka anak ibukota makan angkringan dengan menu-menu yang sangat membumi. Nasi kucing, sate-satean, bakar-bakaran dan lain sebagainya. Yang membuat mereka terkejut adalah harganya yang sangat murah.
"Kak, inget, pulang-pulang ke Jakarta nanti timbangan lo geser ke kanan!" ujar Ikky mengingatkan.
Dari kedelapan anak itu, memang Ribi menjadi satu-satunya anak yang makannya paling banyak.
"Bagus dong. Ribi makin menarik kalo lebih berisi." Kiel menyahut cepat dengan senyumnya yang menyebalkan.
"Never. Badan gue bakal segini-gini mulu. Nggak bakal melar." Ribi kembali mengambil sate kerang dan melahapnya dengan cepat.
Gangga sampai geleng-geleng kepala. "Nggak ada jaim-jaimnya nih cewek."
Sakaris malah terkekeh, "Gue dukung lo, Bi! Kapan lagi kita bisa makan ginian? Di Jakarta nggak ada!"
Ribi langsung mengajak Sakaris ber-high five.
🎡🎡
Malam pertama bermalam di kota Jogja. Rasanya sedikit berbeda. Entah perasaan Ribi saja atau tidak, kamar hotel terasa panas. Padahal AC sudah paling dingin. Ia pun terduduk di atas ranjangnya. Ia melihat Sana sudah tertidur pulas di sampingnya. Sementara Ribi, mengantuk saja tidak.
Akhirnya ia pun memutuskan turun dari ranjang. Ia buka jendela kamarnya secara perlahan. Sehingga memperlihatkan pemandangan langit malam yang indah, penuh bintang. Kemudian matanya pun berangsur-angsur turun sampai ia melihat pantulan bulan di kolam renang yang ada di bawah.
Satu ide tiba-tiba muncul di otaknya. Tanpa pikir lama, ia pun bergegas keluar dari kamar. Ia ingin berenang malam ini.
Ia pikir, karena sekarang sudah pukul setengah 2 dini hari, tidak akan ada orang yang berpikiran dan berniat sama dengannya. Rupanya, begitu ia sampai di pinggir kolam, ia melihat bayangan hitam di bawah air. Bergerak hingga menimbulkan riak di permukaan air kolam. Ribi sih tidak berpikiran kalau itu hantu atau apa pun. Tapi karena ada orang, semangatnya untuk berenang jadi surut. Makanya dengan berat hati, ia putuskan untuk kembali ke kamar saja.
Tapi, tiba-tiba saja langkahnya terhenti. Bukan karena disengaja, tetapi karena ada yang menahan pergelangan kakinya. Dengan gerakan pelan, Ribi pun menoleh ke belakang. Lalu turun ke bawah. Sebelum ia sempat melihat apa-apa, kakinya sudah ditarik dan byur! Ia tercebur ke dalam kolam renang.
"Sialan! Siapa sih yang udah rese? Berani lo sama gue, hah?!" Ribi langsung marah-marah begitu kepalanya muncul di permukaan air.
Seseorang muncul dari bawah air. Memperlihatkan seperempat tubuhnya yang tanpa baju kepada Ribi. Ia pun terkejut melihatnya. Ternyata River?!
Segera Ribi berusaha untuk berenang ke tepian. Namun dengan cepat River menangkap lengannya.
"Apaan deh? Gue mau tidur!" sembur Ribi sambil mengibas tangannya hingga timbul percikan air.
"Kalo lo mau tidur, lo nggak mungkin ke sini."
"Iya, tadinya gue pengen renang. Tapi udah nggak pengen lagi." sekali lagi Ribi berusaha berenang, namun lagi-lagi River menangkap lengannya. Kali ini Ribi hanya mengibas hingga terlepas tanpa mengatakan apa pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Scandal
Teen FictionAda sepuluh siswa pilihan yang menjadi panutan siswa-siswa lain sekaligus menjadi andalan para guru di SMA Tribe. Selain memiliki image baik dan positif karena tidak pernah terlibat masalah, juga kontribusi mereka untuk sekolah, kesepuluh siswa pili...