Scandal - 17

50 8 0
                                    

"Kak Gangga!"

Cassie merasa lega-seleganya ketika Rena, Findya dan Alina-3 cewek anggota klub Biologi-menyebut nama itu begitu pintu ruangan terbuka. Sungguh Cassie sangat takut, apabila yang muncul tadi adalah Kiel.

Ketiga cewek anggota klub Biologi itu langsung saling senggol dan bermain mata. Mereka tidak menyangka bisa bertatap muka dengan kakak kelas mereka yang tampan rupawan ini.

"Hai." Sapa Gangga dengan wajah datarnya. "Gue boleh masuk?"

"Silakan masuk, Kak!" saking terpesonanya, mereka sampai lupa mempersilahkan Gangga masuk. Alina bahkan langsung menarik kursi untuk Gangga duduk. "Silakan duduk, Kak."

Gangga hanya mengangguk. Tanpa duduk, ia mengedarkan matanya ke satu per satu anggota klub Biologi. Mulai dari Danar, Wira, Jaya, Findya, Alina, Rena dan berakhir di Cassie. "Lo juga anak klub Biologi?" pertanyaannya ditujukan pada Cassie.

Nafas Cassie segera tertahan. "Sa-saya bukan, Kak."

"Anu, dia mau liat-liat, Kak. Barangkali dia nanti tertarik, katanya dia nanti mau join." Danar melanjutkan pernyataan Cassie.

Gangga mengangguk-anggukkan kepalanya. "Jadi, apa masalahnya?" tanpa berbasa-basi dan agar tugas BEST cepat selesai, Gangga langsung menuju inti pembicaraan. "Secara garis besar, gue udah tau. Tapi gue butuh penjelasan detail dari kalian."

Danar selaku koordinator klub kelas 10, segera menjelaskan masalah yang mereka hadapi, sesuai dengan aduan yang mereka kirim untuk BEST. Jadi, masalah mereka adalah banyaknya ikan-ikan peliharaan mereka yang mati. Padahal mereka sudah bekerja sesuai prosedur yang selama ini diterapkan. Mereka ingin agar ikan-ikan peliharaan milik klub Biologi tidak mati secepat itu lagi.

"Udah kalian cek kualitas airnya?" Gangga segera memperhatikan akuarium tempat klub Biologi memelihara ikan. Diikuti para anggota klub.

Cassie yang bukan siapa-siapa hanya diam memperhatikan kesibukan mereka.

"Udah, Kak. Dari hasil pengecekan kami, nggak ada yang buruk dengan kualitas airnya." Danar mewakili menjawab.

"Berapa kali kalian ganti air?"

"Sesuai SOP, seminggu sekali, Kak." Kali ini Findya yang menjawab.

"Udah kalian cek kemungkinan penyakit atau parasit?"

"Udah, Kak. Tapi kita nggak nemu penyakit atau parasit di ikan-ikan itu." Wira menjawab.

Gangga diam. Tampak sedang berkonsentrasi penuh sembari memperhatikan akuarium yang kini hanya ditinggali oleh segelintir ekor ikan koi saja.

Findya, Alina dan Rena sontak tidak bisa fokus dengan pekerjaan mereka. Bagaimana bisa, di hadapan mereka saat ini ada sosok yang jauh lebih menarik daripada ikan koi. Bahkan ketika Gangga kembali bertanya-tanya dan meminta diambilkan ini itu, mereka sudah seperti aplikasi yang nge-bug. Alhasil cowok-cowok jadi kesal.

Sementara Cassie yang masih tidak punya kesibukan juga terus menerus memperhatikan kakak kelasnya itu. Dengan lekat hingga tanpa kedip. Cassie dibuat terkesan, ternyata Gangga cowok yang pintar dan tau tentang ekosistem kecil di dalam akuarium ya? Belum lagi, cara kerja cowok itu benar-benar tenang. Tidak panik, tidak terburu-buru tidak pula memanfaatkan kesenioritasannya terhadap junior-juniornya.

"Kemungkinan besar kematian ikan-ikan ini disebabin karena kekurangan oksigen akibat kesalahan operasi mesin aerasi. Mesin aerasi harus dimatiin pas malem."

Keenam anggota klub saling tatap. Mereka benar-benar tidak tau soal itu. Setau mereka, mesin aerasi bisa terus menerus dalam kondisi menyala.

"Bukan sepenuhnya salah kalian. Karena kalian kan nggak 24 jam full di sekolah." lanjut Gangga.

Best ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang