Sejak gala dinner dua hari lalu, entah kenapa Seven terlihat lebih pendiam dari biasanya. Hal itu paling dirasakan oleh Sakaris, selaku anggota BEST yang paling dekat dengannya. Karena itu, setelah pertemuan BEST usai, di mana semua anggota BEST pulang selain mereka berdua, Sakaris memutuskan untuk mencari tau apa yang sebenarnya sedang Seven pikirkan sampai jadi seperti ini.
"Apa yang udah terjadi antara lo sama Sigrid kemarin?"
Seven tidak segera menjawab. Ia malah menghembuskan nafasnya pelan dan berat. Ya, pertemuannya dengan Sigrid malam itulah yang membuatnya seperti ini. Ditambah dengan perkataan singkat Anjani yang mengingatkannya untuk berhati-hati.
Sigrid. Nama itu bukan nama yang baru Seven maupun Sakaris dengar. Nama itu sudah familier di telinga mereka—bahkan mungkin juga di telinga Sana. Sebab, Sigrid adalah bagian dari mereka. Sigrid adalah teman BEST. Sigrid adalah siswa SMA Tribe. Tetapi itu semua hanya cerita masa lalu. Sekarang, semuanya sudah berubah. Sigrid adalah bagian dari mereka, tapi itu dulu. Sigrid adalah mantan teman BEST. Sigrid adalah bekas siswa SMA Tribe.
"Sigrid bilang gue harus hati-hati." Seven mulai berbicara.
"Hm?" kening Sakaris mengerut.
"Dia bilang, jangan terlalu percaya sama orang-orang. Termasuk anggota gue sendiri." Lanjut Seven.
"Gue juga?" Sakaris menunjuk dirinya sendiri.
Seven menatap Sakaris dengan lekat. Sampai akhirnya ia menggeleng. "Dia bilang, orang yang lo percaya, bisa aja ngehianatin lo suatu hari nanti."
Sakaris pun menghembuskan nafasnya berat. "Kayaknya dia masih belum bisa nerima apa yang udah terjadi."
"Ris,"
"Hm?"
"Gimana kalo sebenernya waktu itu emang Sigrid nggak bersalah?"
"Ven! Semuanya udah terjadi dan udah selesai. Nggak ada lagi yang namanya 'gimana kalo'. Udah, Ven! Udah!" Mendadak Sakaris menjadi emosi karena Seven mengingatkannya pada sebuah peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Seven pun diam. Kembali ia memperhatikan Sakaris. "Maaf." katanya menyesal karena telah membuat Sakaris emosi.
🎡🎡
Bisa jadi dua hari kemarin adalah hari keberuntungan Cassie karena di hari Senin dan Selasa kemarin, Kiel tidak masuk sekolah karena ada keperluan mendesak. Sehingga Cassie tidak harus bertatap muka dengannya setelah apa yang terjadi pada hari Minggu malam. Tepatnya pada saat gala dinner.
Tetapi hari ini, Cassie dengar kalau cowok itu sudah kembali ke sekolah. Bukan tidak mungkin kan, kalau Kiel akan menagih jawaban dari pernyataan cintanya waktu itu? Hanya memikirkannya saja, Cassie sudah frustasi. Bagaimana nanti jika Kiel benar-benar menemuinya?
"Cassie?"
Cassie segera menoleh begitu mendengar namanya dipanggil. Rupanya itu adalah Anjani yang tidak sengaja bertemu dengannya di perpustakaan siang hari ini. Kenapa Cassie memilih tempat itu untuk menghabiskan waktu istirahatnya? Tentu sudah jelas bukan, karena ia menghindari kemungkinan bertemu dengan Kiel.
"Kayaknya baru ini gue liat lo di perpustakaan." Lanjut Anjani sembari mengambil duduk di sebelah Cassie.
Cassie meringis.
"Oh, iya. Sori. Harusnya gue nggak bilang yang barusan." Anjani sepertinya paham dengan apa yang terjadi pada cewek itu. "Tapi selama lo ada di satu tempat yang sama dengan Kak Kiel, tetep aja bakal ada waktu dan kesempatan buat ketemu sama dia. Entah itu satu jam ke depan, dua jam ke depan atau bahkan mungkin dalam beberapa menit ke depan." Kelanjutan kalimat Anjani membuat wajah Cassie kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Scandal
Teen FictionAda sepuluh siswa pilihan yang menjadi panutan siswa-siswa lain sekaligus menjadi andalan para guru di SMA Tribe. Selain memiliki image baik dan positif karena tidak pernah terlibat masalah, juga kontribusi mereka untuk sekolah, kesepuluh siswa pili...