"Apa lo bilang?!" Denver kaget bukan main setelah baru saja Bisma mengatakan kalau malam ini adalah malam di mana Marin akan menjalankan rencananya menjebak BEST.
"Loh? Lo nggak tau?"
Denver menggeleng.
"Abyasa nggak ngasih tau lo?"
Kali ini gelengan kepala Denver terasa kuat. "Abyasa nggak ngasih tau apa-apa ke gue."
"Ah. Pasti Abyasa sengaja nggak ngasih tau lo karena lo bisa ember ke Ribi. Terus rencana Marin jadi gagal."
"Bajingan!" Denver segera mengumpat. Tanpa menunggu apa-apa lagi, Denver segera menghubungi Ribi.
**
Makin malam, suasana di halaman vila jadi makin gila. Satu per satu dari anggota BEST sudah mulai berbicara ngelantur. Seperti Gangga dan Kiel yang secara tak sadar saling mengungkapkan perasaannya satu sama lain. Yang jika Gangga maupun Kiel dalam keadaan sadar mendengarnya, pasti akan timbul perang dunia ketiga.
Ikky yang berhasil dicekoki, tak berhenti memuntahkan isi perutnya hingga ia lemas.
Dan ini yang membuat tercengang. Dalam keadaan mabuk, Sana dan Sakaris berciuman! Ciuman mereka bukan sekedar ciuman bibir, tapi lebih dari itu. Ribi yang melihatnya malah bersorak menyemangatinya dengan suaranya yang parau. "Lagi! Lagi! Lagi!"
"Untuk Kak Sana! Untuk Kak Sakaris!" Kiel mengangkat botolnya tinggi-tinggi, lalu segera menenggaknya lagi. Entah sudah berapa botol miras yang sudah ada di dalam perutnya sampai sekarang ia benar-benar sudah mabuk berat.
"Untuk Kak Sana! Untuk Kak Sakaris!" Gangga mengikutinya. Namun belum sempat ia menenggak mirasnya lagi, ia keburu ambruk. Akhirnya Gangga pingsan!
Dua orang sudah tumbang. River rasa ini sudah berlebihan. Sudah saatnya ia menghentikan kegilaan ini. Terutama Ribi. Ia pun segera beranjak dari duduknya dan menghampiri Ribi yang masih asyik berjoget mengikuti irama musik bersama Kiel, Sana, Sakaris dan Topan.
"Aw!" Ribi mengaduh kesakitan saat River mencekal pergelangan tangannya.
"Udah cukup." Kata River berusaha menarik tangan Ribi.
Namun dengan cepat, usahanya digagalkan oleh Sakaris dan Kiel. Sakaris malah merangkul River dan memberinya sebotol miras. "Ver, ayo, Ver!" suaranya sudah sangat parau.
"Dia nggak bisa mabuk! Dia nggak asyik!" ujar Ribi sambil menusuk pipi River dengan jarinya.
Kiel, Sakaris, Sana bahkan Topan segera menertawakannya.
"Sok alim!" ejek Topan lalu segera pergi sambil menenggak minumnya lagi.
Bukan sok alim, sok taat atau apa. Hanya saja toleransi River terhadap alkohol terbilang cukup tinggi. River masih bisa sadar meski sudah menenggak beberapa botol miras. Tadi saja miras yang Seven tawarkan ia minum kok. Hasilnya? Ya masih seperti sekarang ini. Tidak berefek apa-apa.
River menoleh ke belakang, ke arah Seven yang rupanya sudah tidak fokus. Artinya, kini hanya ia seorang satu-satunya yang dinyatakan sadar!
Sejujurnya tidak. Masih ada seorang yang masih sadar dan segar. Ia adalah Marin yang hanya menyentuh gelas berisi alkohol tanpa meminumnya sama sekali. Sebab Marin memang harus sadar untuk bisa menjalankan rencananya. Yaitu menjebak semua anggota BEST agar mabuk dan merekam semuanya.
Sehari sebelum BEST tiba, Elang sudah mengatur semuanya. Mulai dari kamera tersembunyi sampai miras, ia yang menyediakannya. Sementara Marin hanya bertugas untuk memastikan mereka jatuh ke dalam perangkap.
Dengan menyebar video mabuk BEST ke sekolah, sudah dipastikan itu akan mencoreng nama BEST. Nama BEST yang selama ini diagung-agungkan, bahkan setelah permintaan maaf BEST, akan dicap buruk dan jelek karena ternyata mereka diam-diam melakukan hal yang jelas-jelas dilarang di dalam agama dan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Scandal
Teen FictionAda sepuluh siswa pilihan yang menjadi panutan siswa-siswa lain sekaligus menjadi andalan para guru di SMA Tribe. Selain memiliki image baik dan positif karena tidak pernah terlibat masalah, juga kontribusi mereka untuk sekolah, kesepuluh siswa pili...