7. Awal yang baik?

15.3K 1.1K 21
                                    

Archiell mematung mendengar perkataan abang keempatnya. Maaf? Apa barusan Calvino meminta maaf padanya?

"Itu aku, anu.... Aku.. Hmm..." gagap Archiell yang bingung mau menjawab apa perkataan Calvino.

"Hahaha... Hai jiwa pemalas kau telihat seperti orang bodoh" ledek Gabriell sambil tertawa puas.

"Lihatlah, siapa tadi yang bilang tidak ingin ikut campur tapi malah mengambil alih kesadaran. Dan sekarang malah mati kutu, kaya maling ketangkap basah nyuri pakaian dalam hanya karena kata maaf hahaha" lanjut Gabriell mengolok Archiell dengan tidak berhenti ketawa.

Wajah Archiell seketika mejadi merah padam. Malu dia tu karena di ledek oleh Gabriell, dan ditambah tatapan ayah dan abang-abangnya, gimana ngga kicep si Archiell.

"Hei, Calvino hanya meminta maaf, bukan menembak mu untuk jadi pacarnya. Kenapa wajah mu merah seperti wanita yang malu-malu kucing" Reza tak habis pikir melihat wajah adik bungsu nya terlihat sangat merah hanya karena Calvino meminta maaf.

"Menggemaskan" batin Raza

"Aku itu,,, ahhh... Gabriell!!!" Ciel menyebut nama Gabriell dengan nada seolah meminta pertolongan Gabriell dengan nada manjanya.

Sontak hal itu membuat Gabriell yang sedang ketawa langsung mengambil alih kesadarannya. Ya Gabriell kasihan, karena baru kali ini dia melihat sisi malu-malu Archiell. Lucu sih tapi dia tidak tega melihat ketidak-berdayaan Archiell.

"Maaf bang Calvin, bisakan kasih dia waktu. Soalnya dia malu-malu kucing, tolong maklumin dia ya" Gabriell coba memberi pengertian pada Calvino.

"Apaan gitu aja butuh waktu" potong Reza yang akhirnya mendapat tatapan tajam dari Raza dan Raymond.

"Yee lu kata gampang bang maafin perbuatan kalian, sorry to say ni ya... Nyesek wee ngga di akui. Kalau dia bisa milih juga dia ngga bakal mau kali dilahirin dengan selamat kalau dapat perlakuan ngga menyenangkan dari keluarganya" balas Gabriell tanpa di filter terlebih dahulu.

"Mulut lu kaga ada tempat penyaringan apa gimana Riel? Ceplas ceplos aeee" Ciel benar-benar tidak habis pikir dengan perkataan Gabriell.

"Ssttt, lu diam sat. Biar ini jadi urusan gua, biar dia tau rasa. Emang enak ditenggelamin dalam lautan fakta, Nyesek... nyesek ngga tuh" batin Gabriell membalas perkataan Archiell.

Bukan hanya Reza yang merasa sakit, tapi semua Vallorand merasa tertampar dengan perkataan Gabriell.

"Anak ini benar-benar jujur, bahkan dia tidak peduli dengan perasaan lawan bicaranya" batin Asgara.

" sejak kapan?" tanya asgara menatap Gabriell, mencoba mengembalikan susana yang sempat canggung.

Yang ditatap malah menatap bingung Asgara, Gabriell mengerutkan keningnya. "Anda bertanya kepada saya tuan?" tanya Gabriell sambil menunjuk dirinya sendiri.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang