31. Hukuman

5.8K 478 27
                                    

"Hukuman dari ku mudah, kau tidak boleh bertemu dengan Gabriell ataupun Archiell" Asgara mah modus, bilang aja karena ngga mau anaknya dekat-dekat ama yang lain.

"Dari ku juga mudah, kau tidak boleh berinteraksi dengan Angga" nah ni juga satu manusia modus nya sama.

"Ckk, kalian berdua ingin menghukum Gavendra atau apa?" jengah Valle dengan kelakuan dua anak bontotnya.

"Ehh? Kenapa Daddy dihukum?" tanya Gabriell polos.

"Karena Daddy mu sudah menipu ayah dan yang lainnya" jelas Asgara sembari mengelus surai halus sang anak.

"Tapi ayah, Gabriell dan Archiell juga menipu ayah dan yang lainnya dulu, kenapa mereka tidak dihukum?" sanggah Angga yang sedari tadi diam dalam pangkuan Gevandra, selaku papanya yang baru sekarang. Gevandra juga mengambil hak asuh Angga.

"Heh abang! Wah ngadi-ngadi kalau ngomong. Kapan? Dimana? Bagaimana? Sama siapa? Dan dengan alasan apa kami nipu ayah sama yang lainnya? Jangan fitnah ya!" Gabriell tentu tidak tinggal diam dirinya difitnah, auto ngegas dong dianya. Lagian abangnya itu main cepu aja tanpa bukti.

"Iya ni abang, kapan kita bohongin ayah?" lanjut Archiell membenarkan omongan Gabriell.

"Gabriell dan Archiell kan dulu pernah nipu jadi penghianat kan, terus masuk ke rumah papa Raga, buat nyuri lagi! Kan itu nipu namanya" jawab angga polos.

Archiell dan Gabriell membulatkan matanya kaget, abangnya memang benar-benar tidak tertolong lagi polosnya😭

"Abang ya ngga gitu konsepnya, kan kita-kita bohongnya demi kebaikan abang" elak Gabriell.

"Ekhmm, terus kamu pikir daddy nipu buat kejahatan gitu? Daddy nolongin kalian itu sebuah kejahatan gitu?" tanya Gavendra dengan mengangkat satu alisnya.

"Ya ngga gitu dad! Ishh au ah, hukun! hukum aja dah, tembak mati Gabi juga ngga papa! Ikh-"

"GABRIELLO VALLORAND!" Kompak semua orang dewasa yang berada dalam ruangan tersebut. Mereka semua tidak menyukai perkataan yang baru saja Gabriell lontarkan.

"Eh anak ayam anak bebek anak itik nikah ama badut" latah Reza yang baru saja tiba dengan adik-adiknya yang lain dan duduk tepat disamping Asgara.

"Bisa ngga, ngomong nya santai aja! Ni syukur aja jantung nya ngga loncat keluar ya!" lanjut Reza yang geram karena dia kaget level max itu.

"DIAM!" kompak para orang dewasa sekali lagi.

"Eh ayam!" kaget Reza sekali lagi.

Raza berdiri dan menarik tangan sang kembar.

"Mau ke mana?" tanya Reza heran.

"Ikuti saja aku!" jawab Raza singkat.

"Gabriell, Archiell, dan Angga ikut abang sekarang!" tegas Raza dan diangguki ketiganya sambil berlari kecil mengikuti abangnya.

"Raza, mau di bawa kemana mereka?" tanya Valle.

"Yang pasti jauh dari kalian!" sambung Raza dengan nada dinginnya. Reza aja bingung, ini yang abang dia apa Raza? Kok dia main nurut bae ama Raza.

"Apa maksud mu?" tanya Asgara dengan nada rendahnya.

"Ckk" decak Raza

"Kalian terlalu meninggikan suara kalian. Raza tidak suka jika adik dan kembaranya di bentak seperti tadi" sambung Raymond yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi mereka semua.

"Ya ya baiklah, kami minta maaf kami tidak lagi membentak saudara mu, puas?" Gavendra yang mulai memahami sikap Raza pun akhirnya ambil suara.

"Tapi Gabriell, jangan ulangi perkataan mu! Daddy dan yang lainnya tidak menyukai itu!" lanjut Gavendra

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang