17. Ikatan

3.6K 355 47
                                    

Semuanya kini sudah berada di rumah sakit, mereka semua diperiksa tanpa ada yang terlewatkan satupun, baik itu yang babak belur bahkan sampai mereka yang sama sekali tidak kenapa-kenapa pun tetap diperiksa. Valle tidak ingin ambil resiko dengan membiarkan semua yang terlibat lolos dari perawatan begitu saja. Dan berakhirlah dengan mereka semua harus di rawat satu hari full, kecuali Rafaell, Gallen, Reyna, Gabriell dan teman-teman perkumpulan Rafaell dan Gallen yang hanya muncul untuk lempar batu saja.

Mereka dirawat dalam sebuah aula. Pihak rumah sakit menyiapkan satu aula khusus kayak udah korban bencana alam, jangan tanya itu ide siapa. Sudah pasti jawabannya adalah bayi dengan sejuta kejutan. Awalnya Valle dan yang lain akan diperiksa diruangan yang berbeda dengan para bawahan dan bodyguard nya, namun Gabriell dengan segala ceplas ceplos malah tidak setuju.

"Kalian kelahinya barengan, berobat juga barengan! Ngga ada yang istimewa! Siapkan satu aula besar, dan rawat mereka disana! Gabi ngga mau nerima penolakan!"

Semua dokter dan yang lainnya cengo dengan perkataan Gabriell, tapi apalah daya sang kakeknya bucin sama cucu, alhasil dituruti dan dokter juga diuntungkan sehingga mereka tidak keluar masuk ruangan yang satu ke ruangan yang lain.

Dan sekarang semua yang sedang dirawat tidur manis di atas tempat tidur sedangkan yang tidak sakit lesehan di lantai beralaskan karpet bulu yang Brian bawa dari mansion atas perintah Gabriell.

Gallen, Rafaell, Reyna, dan Brian sedang bermain permainan Ludo. Sedangkan teman-teman perkumpulan motor Gallen dan Rafaell duduk dengan aktivitas masing-masing. Ada yang bermain game online, gosip, bermain UNO, rebahan, dan sebagainya. Sedangkan Gabriell dia hanya menonton Gallen dan yang lainnya bermain Ludo.

"Abang Gallen gimana sih! Itu kalau tekan yang bagian ini kan bisa makan punya bang Rafaell!" gemas Gabriell karena Gallen yang salah menekan pionnya (aish pion atau apaan? Author bingung jelasin😭)

"Makan apaan? Rafaell bukan makanan ye bocil" jengah Gallen.

"Dih, maksudnya Gabi kalau abang milih yang ini bakal kalahin pion bang Rafa, terus pion nya bang Rafa kekunci lagi deh! Asihhh au ah Gabi pusing!" geram Gabriell yang akhirnya dia sendiri yang pusing menjelaskan.

"Ye makanya ngomong yang jelas! Main makan-makan ngga jelas! Mana gua paham!" geram Gallen.

"Abang yang bodoh!" jengah Gabriell.

"GABRIELL!"

Gabriell tersentak, suara bentakan berat Asgara dan Raymond benar-benar mengagetkannya. Perlahan dia membalikan badannya dan menatap sendu ayah dan abang pertamanya.

Semua yang awalnya rusuh juga langsung ikut diam, dan dalam sekejap suasana ruangan itu sudah seperti rumah sakit pada umumnya yang hening, tenang, dan damai. Eitss tidak damai, soalanya Asgara dan Raymond benar-benar membuat suasana sedikit canggung.

"Siapa yang mengajarmu berbicara kasar seperti itu Gabriell!" tanya Asgara dengan nada penuh penekanan.

Gabriell hanya diam dan menunduk, dia tidak berani berbicara. Dirinya benar-benar takut saat ini, ditambah lagi dia juga merupakan satu orang yang tidak suka ditegur atau dibentak didepan banyak orang. Baginya jika dia salah, panggil dia dan berbicara lah sendiri, jangan dibentak didepan umum seolah ingin mempermalukannya. Mungkin bagi sebagian orang itu hanyalah hal biasa, tapi bagi anak yang dibentak Itu dapat mempengaruhi rasa percaya diri sang anak.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang