15. Celviz

3.4K 369 59
                                    

Setelah dirasa mobil milik Rini yang memuat Archiell dan yang lainnya sudah menjauh, Valle memerintahkan semuanya untuk menyerang William dan bawahannya. Asgara dan Gevandra yang sudah sedari tadi menahan emosinya langsung menyerang dengan brutal siapapun yang mengahalangi mereka menuju posisi William.

Zevran yang sudah berhadapan langsung dengan Yudha sedikit menyeringai saat Yudha menendang dirinya, dan menjatuhkan pistol yang berada di tangan Zevran.

"Aku pikir kau akan pasrah, dan membuat pertarungan ini menjadi membosankan" sinis Zevran.

"Awalnya aku ingin pasrah, tapi mendengar ucapan bajingan sialan itu. Aku akan membunuh nya terlebih dahulu baru menyerahkan diri pada kalian" balas Yudha menampilkan wajah tengilnya.

"Kalau begitu lawan aku! Aku tidak akan membiarkan mu begitu saja. Aku tidak akan menggunakan kekuatanku sepenuhnya agar kau tidak mati" lanjut Zevran sambil menunjukan senyum mengejeknya.

Setelah itu keduanya langsung beradu kekuatan, tidak jarang Zevran mendapat goresan dari belati lain yang Yudha gunakan (belati tanpa racun), dan tak jarang juga Yudha mendapatkan pukulan serta tendangan telak sang Zevran di bagian dada dan wajahnya.

Disisi lain, beberapa suruhan William sudah banyak yang tumbang akibat kemarahan salah satu bawahan kita yang sedang kelaparan. Xavier dengan tidak santainya terkadang menikam bertubi-tubi tubuh musuh dan mencungkil kedua bola mata musuh, karena baginya padangan mereka seolah mengejek dan menjelekan dia.

Dia juga memisahkan tangan dan jari para musuh dari badan mereka karena baginya itu mengganggu pemandangannya saja. Selain itu terkadang dia menendang musuhnya tepat di bagian tenggorokan dan mematahkan leher si musuh. Benar-benar Xavier mode lapar itu brutal nya agak ngeri. Apalagi saat melihat beberapa musuh mencoba mendekati sang ayah, Xavier akan dengan brutalnya menembak sang musuh sampai terdapat beberapa lubang dibadan dan wajahnya.

Disisi Gavendra, dia bermain dengan bersihnya, dia mengayunkan pedangnya tak segan-segan membunuh siapa saja yang menghalangi jalanya, dia tidak ingin tangan dan pakaiannya terkena noda darah, oleh karena itu dia memilih melawan musuh-musuhnya menggunakan pedang yang cukup panjang, ringan namun tajam ditangan kanannya, dan ditangan kirinya menggunakan pistol untuk menembak musuh yang berani mendekat kearah kedua adiknya.

Lalu Valle dan Rini, mereka berdua sepertinya tengah asik bermain dengan senjata tajamnya masing-masing. Valle menggunakan samurai yang sudah lama tidak dia gunakan dan menebas semua leher yang baginya sangat tidak enak dipandang, terkadang dia membelah tubuh sang musuh menjadi dua bagian. Sedangkan Rini dia sibuk menikam musuh-musuh yang masih bertahan setalah ditebas oleh Valle menggunakan belati yang suaminya berikan sebagai hadiah ulang tahunnya tahun lalu. Tak lupa dia juga terkadang menembak musuh yang mencoba mendekati Valle saat Valle sedang lengah.

Ryan dia sibuk melawan beberapa musuh yang berhasil lolos dari target para Vallorand dan Rini, dia hanya bertugas menembak saja, dia aslinya bagian analisis berkas-berkas/dokumen malah ditarik ke hutan untuk aduh jotos? Maaf dia tidak mau, jadilah dia menggunakan pistol dan menembak siapa saja secara random, tapi berlaku untuk musuh, bukan bodyguard mereka.

Sedangkan bodyguard dari pihak Vallorand dan Cevaloz benar-benar di latih dengan keras dibuktikan dengan mereka yang tidak memberi celah untuk bawahan William membalikan keadaan, walaupun terkadang mereka juga terkena tembakan dan benda tajam dari bawahan William. Mereka sudah menggunakan pakaian anti peluru. (jadi untuk bawahan William Author kasih spoiler nih, kalian shotnya ke kepala aja biar bisa menang, kalau ke dada ya percuma, mereka make pakaian anti peluru😴).

Senja sekarang benar-benar telah hilang, digantikan malam yang dingin dan sunyi untuk hutan yang lain, berbeda dengan hutan milik tuan William Celviz. Disana masih riuh dengan kehebohan para bawahan milik Rini dan Valle yang senang karena kemenangan mereka, dihadapan mereka kini William sudah bertekuk lutut.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang