20. Sesak

8.1K 666 25
                                    

"Hallo, selamat siang"

"..."

"Siapa ini? Ada urusan apa dengan kakek?" tanya Reza.

"..."

"Zevran? Maaf tidak kenal" saat Reza hendak mematikan teleponnya, sang kakek langsung menghentikan nya.

"Siapa?" tanya Valle yang sedikit terkejut.

"Kakek kenapa? Ini hanya penelpon asing, siapa tadi namanya zev, zev, aishhh siapa ya?" Reza mencoba mengingat.

"Ckk halo, siapa tadi namanya?" tanya Reza.

"..."

"Zevran kek" jawab Reza sambil memberikan telepon rumah pada kakeknya, dan melanjutkan scroll tiktoknya.

"Jelaskan!" tegas Valle.

Valle tentu saja terkejut dengan kedatangan Zevran setelah lima tahun lamanya mereka menganggap Zevran telah tiada. Tapi dia tetap menjaga wibawanya dengan bersikap biasa saja.

Dari seberang sana Zevran menjelaskan segalanya dengan detail tanpa terlewatkan satupun. Awalnya Valle tersenyum puas mendengarkan cerita dari Zevran. Ia bangga pada cucu nya yang berani berbuat nekat, benar-benar keturunan Vallorand dan Vileshman gumamnya.

Tapi setelah mendengar penutup dari Zevran yang mengatakan bahwa tuan muda sedang dirawat, Valle merubah raut wajahnya menjadi sangat tidak bersahabat.

"Baiklah! Aku matikan" setelah itu Valle menutup telepon secara sepihak.

"Reza, panggil semua anggota keluarga! Kita kerumah sakit, baby sedang dirawat!" tegas Valle.

Reza yang baru tau setengah cerita, yang dalam artian dia baru tau cerita dari sudut pandang sang ayah, belum dari Archiell, Gabriell dan Gevandra, tentu saja menaruh dendam pada Gabriell.

"Gabriell, kau harus kumusnahkan! Berani sekali menyakitu adikku!" batin Reza.

"Baik kek" jawab Reza singkat.

Setelahnya Reza memanggil semuanya untuk berkumpul diruang keluarga. Saat semua sudah berkumpul termasuk Xavier dengan wajah heran, Valle langsung mengajak mereka jalan.

"Ayo berangkat" tegas Valle.

"Hah? Kemana?" tanya Calvino.

Valle tertegun, apa-apaan mereka. Apa mereka tidak ingin melihat Archiell. Tidak tau saja si kakek kalau Reza hanya menyuruh mereka berkumpul di ruang keluarga, tapi tidak memberitahu alasannya.

"Menjenguk cucu opa, apa kalian tidak ingin melihat keadaan Archiell?" tanya Valle.

"Kenapa dengan Archiell!" tanya Asgara dengan nada tidak bersahabat. Panik dia tuh kalau sampai anak bungsunya kenapa-kenapa. Sudah cukup satu bulan ini dia makan tidak teratur karena terus berusaha memantau kegiatan sang anak, kecuali kalau Archiell sudah masuk kedalam ruang penyiksaan, barulah tidak dapat dijangkau. Tadi dirinya tidak bisa memantau, entah kenapa semua akses tiba-tiba terblokir.

"Ckk, nanti baru dijelaskan di rumah sakit" balas Valle.

Malas mendengarkan percakapan ayah dan anak itu, Gevandra mengambil kunci mobil dan menekan klakson dengan tidak santainya.

"Jika kalian tidak ingin berangkat, biar aku jalan sendiri saja!" jengah Gevandra.

Kelakuan Gevandra akhirnya mampu menghentikan percakapan tersebut. Setelahnya mereka menaiki mobil masing-masing dan berangkat ke rumah sakit.

*****

"Ayah?" ragu Xavier saat melihat sosok dihadapannya tepat setalah mereka tiba dirumah sakit.

Zevran yang melihat Xavier pun hanya menatap dingin sang putra. Namun jika lebih teliti maka tersirat kerinduan.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang