6. Pulang dan Pengakuan

16.3K 1.3K 16
                                    

1 bulan, 4 hari sudah Archiell dirawat, dan selama 1 bulan lebih itu pula Archiell atau lebih tepatnya Gabriell ditemani oleh Xavier seorang diri.

"Xav... Apa ayah dan abang-abang Archiell benar-benar tidak datang berkunjung sedikit pun?" Tanya Gabriell saat melihat Xavier sedang merapikan pakaiannya. Hari ini dirinya sudah dibolehkan pulang, tapi dia harus menggunakan alat bantu jalan, lofstrand crutch untuk membantu mengurangi beban pada persendian kaki kirinya.

Nih contoh gambarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih contoh gambarnya

Xavier yang mendengar pertanyaan itu hanya mengangkat bahunya acuh, dia tidak ingin jawaban yang dia berikan nanti malah membuat tuan mudanya merasa sakit.

"Huhhh.... Begini saja mereka sudah begitu, apalagi kalau mereka tau gua cuma alterego yang mengambil alih kesadaran dari tubuh Archiell. Beh auto diusir gua" Gabriell bergidik ngeri saat membayangkan bagaimana nanti dirinya di usir dan tinggal di jalanan.

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh tuan, jika kau diusir gadai saja ginjal mu satu, lalu beli rumah" jawab Xavier acuh tanpa memandang ke arah Gabriell.

"Ahh ide yang lumayan bagus dari otak setengah udang mu tuan Xavier" Gabriell menatap julid ke arah Xavier.

"Lu ngga akan diusir, dan jangan sok mau gadai ginjal. Ginjal lu ngga bagus dua-duanya" -Archiell yang jengah dengan overthingkingnya Gabriell pun akhirnya buka suara.

"Ehhh ada manusia setengah setan, yang akhirnya bersuara kembali setelah hampir satu bulan menghilang" balas Gabriell bertingkah seakan-akan kaget mendengar suara Archiell.

"Siapa tuan muda?" tanya Xavier heran saat mendengar omongan Gabriell yang entah dengan siapa, padahal di ruangan ini hanya ada dirinya dan Gabriell seorang.

"Tuan muda mu Archiell siapa lagi? Si jiwa pemalas, yang selalu menyuruh ku untuk mengambil alih kesadarannya terus" jawab Gabriell dengan nada julidnya dan memutar bola matanya malas.

"Ohh" Xavier hanya ber-Oh ria sambil melanjutkan merapikan pakaian Archiell ke dalam tas. Untuk sesaat Xavier hampir lupa kalau tuan mudanya sekarang mempunyai alterego.

"Baiklah tuan muda, ayo kita berangkat" lanjut Xavier yang sudah menenteng tas pakaian milik Archiell.

"Gua bakal kasih tau masalah alterego ini ke keluarga Vallorand saat sampai dimansion" batin Gabriell.

"Terserah lu aja, kalau sampai ada hal buruk terjadi. Gua ngga bakal bantu lu" jawab Archiell yang membuat Gabriell naik pitam.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang