Diluar pabrik Gabriell dan Reyna sedang diceramahi oleh Gallen dan Rafaell.
"Siapa yang suruh kalian nyusul? Lupa yang abang bilang?" tanya Gallen yang tidak habis pikir dengan Gabriell.
"Ya astaga bang, kan kalau bersama kita teguh, bercerai kita jadi duda bang" jawab Gabriell acuh.
"Gabi! Ini bukan waktunya untuk bercanda!" tegas Rafaell.
"Kalian ngapain sih? Gini doang di besar-besarin masalahnya. Ini juga kalian bertingkah seakan-akan Gabi adik kalian" heran Reyna.
"Iya ni Raff, Gall kalian kenapa sih?" tanya salah satu teman Raffael dan Gallen.
"Ya kalian mikir lah, satu bocil terus yang satu lagi cewe. Kalau gimana-gimana ya kita harus gimana?" jengah Gallen.
"Ya ngga gimana-gimana" balas Gabriell dengan polosnya.
"Pfttt" semua manahan tawanya ini pertama kalinya mereka melihat Gallen mode bacot, tapi malah dicounter seorang bocah prikk😅
"Reyna" panggil seseorang yang baru saja keluar dari dalam pabrik.
"Ab-abang?" heran Reyna yang baru saja melihat siapa orang yang memanggilnya.
"Kenapa kesini!" bentak Rey yang baru saja keluar dari dalam pabrik.
"Mau nolongin teman bang" jawab Reyna acuh.
"Pulang!" bentak Rey sekali lagi.
"Tapi bang-"
"Pulang!" tegas Rey seakan tidak ingin di bantah.
"Dimana ayah?" tanya Reyna tak mengindahkan perintah sang abang.
"Mati" balas Rey acuh.
Gabriell melototkan kedua matanya, enteng sekali dia menjawab bahwa ayahnya sudah mati. Gabriell mendekat ke arah Reyna yang sedikit terkejut akan berita yang baru saja dia terima.
"Sabar ya kak" lirih Gabriell, dia tau betul perasaan saat ditinggal oleh yang kita sayang.
Reyna meluruhkan badannya ke tanah, air matanya jatuh, dadanya sesak, tenggorokan nya tercekat. Dia seolah tak mampu membalas ucapan penyemangat seorang Gabirell.
"Jangan bersandiwara Reyna! Abang tau kau tidak merasa sedih karena kematian tua bangka Itu" jengah Rey.
"Apa salah jika Reyna menangis karena kematian ayah? Apa salah abang?" geram Reyna sambil terbata-bata.
Rey menatap jengah kearah Reyna, lalu melempar sebuah falshdisk kearahnya.
"Semua datanya ada disitu, kau bisa melacak dimana posisi wanita itu sekarang" ucap Rey acuh dan menyuruh bawahannya mengambil beberapa dokumen yang sudah dia siapkan dan melempar nya kearah Reyna yang masih setia terduduk ditanah.
"Ini dokumen kepindahan mu, kau sepertinya membutuhkan ini untuk bisa terus bersama wanita itu. Dan aku akan menyusul setelah menyelesaikan semua kesalahpahaman yang di akibatkan tua bangka itu" lanjut Rey.
Reyna bangkit dari duduknya dengan wajah berseri dan menghapus air matanya kasar.
"Dari mana abang dapat ini semua?" tanya Reyna.
"Aku mendapatkan nya dari bibi Rini Cevaloz, kau tau bukan bahwa bibi Rini merupakan sahabat dari wanita Itu" jawab Rey.
Gallen yang mendengar ucapan Rey terkejut saat nama bundanya disebutkan.
"Wanita itu wanita itu, dia bunda kita kalau abang amnesia" jengah Reyna.
"Kak? Kau tidak berduka?" tanya Gabriell yang merasa heran dengan dua orang ini, walaupun dia tidak tahu ayah mereka yang mana dan meninggalnya bagaimana, tapi bukan kah seharusnya mereka berduka, walau sedikit saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archiel & Gabriello [END]
Mystery / ThrillerBrukk... Tubuh yang terlihat cukup tinggi, kurus, dan putih jatuh dengan keras dan tidak estetiknya dari lantai 3 mall yang sedang ramai-ramainya pengunjung. "Anjing lah sakit bangsat, mampus dah rasa-rasanya tulang kepala gua remuk tak tersisa" bat...