SEASON 2=>1. Hukuman

5.3K 414 17
                                    

"Ayah!!!!!!! Baju Gabriell di mana ini?"

"Gabriell astaga jangan berisik! Pagi-pagi udah kayak orang kesurupan" jengah Asgara karena pagi yang indah malah disuguhi teriakan menggelegar Gabriell, putra kelimanya.

"Ayah udah! ngga usah cosplay jadi kang motivator yang banyak bacot! Dimana ini seragam Gabi ayah ishh!"

"Ya kamu terakhir naruhnya di mana? Lagian kamu kayak ngga punya gantungan pakaian aja, dibuang sembarangan itu baju-bajunya!" marah Asgara sambil membantu Gabriell mencari seragamnya.

"Nih! ini baju nya disini!" tunjuk Asgara pada keranjang pakaian kotor.

"Loh siapa yang naruh di situ sih Ayah? Ahhhh jadi ngga bisa ke sekolah kan kalau seragamnya kisut kayak gini!" rengek Gabriell sambil mengangkat seragam setara wajahnya.

"Heh Gabi ngga ada alasan! Kamu pikir ayah ngga tau, kamu sengaja naruh disitu karena kamu malas ada ulangan hari ini! Cepat-cepat, itu ambil seragam lain di sana yang masih baru! Kalau mau main licik make otak bukan make dengkul, pikir keluarga kita miskin apa, CEPAT!" bentak Asgara. sumpah Asgara tuh tipe-tipe emak-emak kali bah😑

"Ihh ayah apaan sih?! sok tau ayah tuh mah" elak Gabriell.

"Jangan lupa ya anak itik induk angsa! Kamu itu satu kelas sama Archiell, gimana ayah ngga tau! CEPAT SANA! KALAU TELAT AYAH ANTAR SAMPAI DALAM KELAS!" Tekan Asgara.

"Eh engga-engga! Iya iya ini Gabriell siap siap kok" Gabriell berlari kesana kemari, mulai dari ganti pakaian, sisir rambut, make parfum, make sepatu dan sebagiannya. Asgara yang melihat Gabriell bak setrika rusak hanya menatap pasrah sang anak.

25 menit sudah Gabriell bersiap-siap dan tepat pada pukul 07:00 Gabriell telah usai bersiap. Jangan tanyakan yang lain! Sudah author bilang bukan, Gabriell adalah salah satu orang yang siapnya ribet! Jadi yang lain dah duluan ke sekolah, lagian kalau bareng Gabriell bakal milih jalan sendiri make motor sport yang dia minta kakeknya beli. Tapi yang second, dan ngga terlalu mahal supaya ngga mencolok. Ya yang masih bisa dijangkau oleh kalangan menengah lah. Sedangkan motor yang di beli bersama untuk mereka bertiga, dipajangnya di garasi.

"Ayah, Kakek, Dad, papa, abang Gabi berangkat byeeee" pamit Gabriell setelah memberikan ciuman pada pipi keluarganya.

Gabriell melajukan motornya pas-pasan lah, dia ngga ngebut, ngga juga pelan. Intinya dia takut mati tapi takut terlambat juga, syukurnya pas sampai, gerbang baru saja mau ditutup, soalnya toleransi keterlambatan itu 15 menit, dan ini baru 07:13 pagi, jadi masih ada sisa 2 menit lagi sampai gerbang di tutup.

Gabriell memarkirkan motornya di samping motor Archiell. Ngga ada yang larang juga, soalnya semua parkiran sama fungsinya untuk parkir kendaraan, kagak ada perbedaan antara kendaraan yang satu dengan yang lain.

Setelah memarkirkan motornya, Gabriell berlari cepat menuju kelasnya, dan masuk dengan tidak santainya.

Brakkk!

"Eh anak anjing"

"Ouhh shit man"

"Fu!!k you!"

Kaget mereka semua karena Gabriell yang masuk dengan mendorong kuat pintunya.

Mendengar makian yang ditujukan pada abangnya, Archiell yang sedikit terkejut dari tidurnya mengeraskan rahangnya. Semua orang yang merasakan perubahan aura Archiell mengira dia marah karena tidurnya diganggu.

"Eh santai anjing! Ngga usah misuh-misuh, mulut lu pada bau jigong" sinis Gabriell sambil berlalu kearah kursinya.

"Shhh" ringis Archiell saat Gabriell mencubit pinggangnya tidak terlalu keras secara diam-diam.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang