17. Asgara

7.2K 597 22
                                    

Dihadapan Asgara sekarang terdapat begitu banyak layar yang menampilkan beberapa titik lokasi, angka, tulisan-tulisan berwarna yang terus bermunculan, dan kode-kode yang rumit.

Didekat Asgara juga dipenuhi dengan beberapa orang, ada yang berpenampilan culun, ada yang biasa saja atau sederhana, tinggi, beberapa memakai kacamata dan sebagiannya lagi tidak memakai kacamata. Pandangan mereka fokus mencerna semua kode, angka, dan tulisan yang mucul pada layar.

"Jangan sampai terlewatkan sedikit pun! Aku akan menunggu kalian diruangan utama. Pastikan semua infomasi kalian valid dan tidak ada satu persen pun keraguan! Jika ada jangan laporkan!" tegas Asgara.

Asgara memang tidak terjun dalam bisnis dunia bawah atau mafia seperti ayah dan abang sulungnya. Dia dan abang keduanya memilih jalur yang berbeda, Gevandra memilih terjun dalam dunia kesehatan. Tapi terkadang jika bosan dia akan bermain dengan para musuh Vallorand, bahkan dia lebih kejam daripada Valle dan Gavendra. Sedangkan Asgara, dia terjun dalam dunia hacker dan bisnis. Cara penyiksaan musuhpun berbeda. Jika Valle, Gavendra, dan Gevandra memilih penyiksaan fisik kepada musuhnya, maka Asgara menyiksa mental sang musuh dengan bermain bersama para keluarga sang musuh.

Seperti sekarang ini, bukannya keruang utama, malah belok keruang penyiksaan, ya katanya sambil menunggu suruhannya mencari semua informasi mengenai keluarga Vileshman, mendingan dia bermain sedikit, padahal emang baru ingat dia kalau ada orang yang mau dia siksa😴. Sekarang Asgara sedang menikmati bermain-main dengan keluarga dari pelayan yang pernah meracuni Archiell dulu. Pelayan itu disekap diruang bawah mansion, kedua tangannya dirantai, sedangkan kakinya diikat kencang menggunakan tali tambang. Kedua kaki pelayan itu terlihat membiru karena tali tersebut sepertinya menghambat aliran darahnya atau entah kenapa, author pun bingung jelaskan😪.

Sementara itu, didepan sang pelayan terdapat tubuh suaminya yang sudah lebam karena para bodyguard Asgara memukulnya. Pelayan itu mempunyai dua orang putri, dan keduanya dimasukan Asgara kedalam panti asuhan. Bagi Asgara, tidak adil jika sang anak mendapat hukuman dari perbuatan orang tuanya.

"Hentikan" perintah Asgara, menyuruh para bodyguard nya berhenti memukuli suami si pelayan. Ia mendekati sang pelayan dan berbisik kecil ditelinganya.

"Aishh sepertinya kau sama sekali tidak terpengaruh dengan penyiksaan terhadap suami mu"

"Bagaimana kalau kau melihat suami mu yang kau cintai itu dilecehkan dihadapanmu?"

"Kau bisa mendengar suami mu mendesah kenikmatan, dan mungkin kau akan menikmati pertunjukannya!" lanjut Asgara.

Lebih ngeri Asgara sih kalau udah main-main sama orang yang berani mengusik keluarga nya, soalnya bayarannya mental boss, setelah itu mana ngga dibunuh lagi orangnya.
Nah jahatnyan si Asgara tu saat penyiksaan, segala kegiatannya direkam, terus musuhnya dilepas begitu saja. Eitssss tapi ngga di lepas sepenuhnya, dia masih tetap nyuruh orang mantau, sampai si musuh bunuh diri sendiri. Yapss bundir, siapa juga yang tahan dengan segala penghinaan dari masyarakat, karena setelah dibebaskan video penyiksaan mereka akan diupload di media sosial lewat akun anonim. Mana pemantuan kegiatan mereka dilakukan terang-terangan. Terganggu cok mental si musuh.

"Jangan tuan, saya mohon! Anda bisa membunuh saya atau... Atau saya bisa melayani anda tuan, tapi saya mohon jangan sakiti keluarga saya" mohon sang pelayan.

"Cuihhhh, menjijikan! Bahkan disaat seperti ini kau masih berpikir menjijikan seperti itu" geram Asgara.

"Kalian, bawa kesini laki-laki rendahan itu" perintah Asgara kepada bodyguard nya yang berdiri dekat jeruji besi yang berisikan empat pria berbadan besar dan bertato.

"Bermainlah sepuasnya dengan pria ini" tunjuk asgara pada suami si pelayan, "dan kalian pastikan wanita ini tidak mengalihkan pandangannya dari acara live yang saya kasih gratis pada nya" tegas Asgara.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang