"Ayah! Itu itu, dibelakang ayah!" pekik Raza heboh.
Asgara yang kaget dengan teriakan sang putra hanya mengerut kan kening nya dan menoleh kearah yang ditunjuk putranya.
Mata Asgara melotot sempurna, bahkan kali ini dirinya benar-benar tidak bisa bergerak. Dia baru tahu sekarang, kenapa tiap kali orang kalau liat setan mereka sempat membatu untuk beberapa detik. Dan itu terjadi padanya sekarang, seolah saraf motorik dan sensorik nya mati!
Kini dibelakang nya sudah terdapat 5 tikus putih, dan kalau tidak salah liat ada 4 katak, eh katak apa kodok asgara tidak tau pasti, gelap soalnya.
"Ayah oiiii! Apa yang kau liat! Cepat singkirkan mereka!" pekik Raza.
"Diamlah sialan! Apa kau pikir ayah berani, lebih baik kau menyuruhku memindahkan ular dari pada hewan-hewan menggelikan ini!" geram Asgara sambil menahan kegeliannya.
"Lagian kenapa ini ada di kamar mu! Apa kau jarang membersihkan kamar mu!" heran Asgara. Yang benar saja ada tikus dan katak atau kodok didalam kamarnya.
"Hei ayah! Tanyakan saja ke kakak dokter mu itu! Dia dokter manusia apa dokter hewan? Bisa-bisanya dia memelihara hewan seperti ini!" jengah Raza.
"Lah? Kalau ini memang punya Gevandra, kenapa ada di kamar mu?"
"Aishh tadi pas Raza mau keluar malah ada bodyguard yang bawa kotak besar untuk Papa, ya karna kepo, aku ambil dan buka di kamar. Tau-taunya muncul yang kayak gitu" jelas Raza.
"Ayah ayah itu dia mendekat!"
Asgara yang mendengar perkataan sang anak, langsung melompat kearah tempat tidur Raza, dan Raza yang melihat ada katak yang melompat kearahnya juga ikut lompat ketempat tidur memeluk sang ayah.
"Dan ini kenapa semuanya berantakan?"
"Aishh itu karna mereka berlari dan melompat dengan tidak ada tata kramanya! Makanya aku yang sedari tadi coba untuk menghindar menjatuhkan semuanya!"
Tiba-tiba lampu dinyalakan dan terpampanglah sosok Reza dengan muka menahan kesalnya.
"Kalian untuk apa berpelukan seperti itu di atas tempat tidur! Kami sudah mati kelaparan di bawah ayah!" geram Reza.
Belum sempat Asgara maupun Raza menjawab pertanyaannya tiba-tiba Reza merasa ada benda kenyal dan berbulu dikedua kakinya. Asgara dan Raza menatap geli kearah Reza, yang membuat anak itu tambah kebingungan. Perlahan tapi pasti Reza menunduk dan.....
"Kyaaaaaaaa!!!!!!!!!" (teriakan yang sangat lakik😵). katak dan tikus itu terbang dengan indahnya kearah Raza dan Asgara akibat ayunan spontan kaki Reza yang menendang dua binatang yang dengan beraninya menyentuh kaki mulusnya.
"REZA ANAK BANGSAT! SIALAN! KURANG AJAR! DURHAKA! AWAS SAJA KAU SIALAN!" Asgara berteriak dengan sangat tidak kalemnya, sambil menghantam katak itu menggunakan tangannya, dan langsung melompat dari sana. Ya gimana lagi? Habis katak itu jatuh tepat di bahunya
"ABANG! AAAAAAA!!!!!! AYAH BANTU AKU!!!!!!!" Kini Raza yang berteriak karena tikus yang ditendang Reza jatuh didepannya, dan dia tidak tau mau lari kemana. Karena lompatan mendadak sang ayah, tikus tikus itu dan katak yang lainnya sudah berlari dan lompat kearahnya.
"Maaf kita memang keluarga, tapi kalau soal ini. Sorry kita ngga kenal" jawab Asgara dan berlalu meninggalkan Reza dan Raza yang menatapnya cengo.
"Abang, hiksss tolongin" ahhh keluar sudah sifat manja Raza, mana kuat Reza😲
"Dih ogah ogah gua ngga berani kesana" ingin sih Reza nolongin, tapi ini ihhh ngga dulu deh.
"Bang, hiksss Aza takut bang" lah lah lah? Ini sejak kapan Raza ada sifat baby kayak gini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Archiel & Gabriello [END]
Mystery / ThrillerBrukk... Tubuh yang terlihat cukup tinggi, kurus, dan putih jatuh dengan keras dan tidak estetiknya dari lantai 3 mall yang sedang ramai-ramainya pengunjung. "Anjing lah sakit bangsat, mampus dah rasa-rasanya tulang kepala gua remuk tak tersisa" bat...